CSR Corner

Kolaborasi Tingkatkan Ekonomi Kreatif di Sumba Barat

Foto : Dok

Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia (FIB UI) menggelar serangkaian kegiatan Festival dan Jelajah Budaya Sumba pada 6- 9 Agustus 2023. Kegiatan tersebut merupakan bagian dari Program Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat (Pengmas) yang bertujuan untuk menjaga dan mengembangkan warisan budaya serta membangun kerja sama yang berkelanjutan dengan masyarakat Sumba Barat, Nusa Tenggara Timur. Tim Pengabdi FIB UI, yang terdiri dari para dosen dan mahasiswa, bergabung dalam upaya untuk meningkatkan potensi ekonomi kreatif berbasis budaya Sumba di Kabupaten Sumba Barat.

Hendra Kaprisma, Manajer Umum FIB UI dan sejumlah dosen FIB UI dan anggota tim, yakni Diah Kartini Lasman (Ketua Tim Riset Toponimi dan Festival Budaya Sumba), Abellia Anggi Wardan (periset Toponimi di Sumba Barat), serta Nazarudin (periset Toponimi dan Festival Budaya Sumba) bersama mahasiswa Program Studi (Prodi) Sastra Prancis dan Sastra Rusia FIB UI, mengkaji dan meriset budaya Sumba untuk mengkreasikan budaya yang keberlanjutan di wilayah ini.

Tim Pengmas berkunjung ke berbagai yayasan dan komunitas budaya di Sumba Barat, termasuk Yayasan Sakola Wano, Yayasan Tenun Karaja, dan English Goes to Kampung, dialog dengan kelompok tenun Desa Rua-Weimangoma dan tokoh-tokoh masyarakat setempat seperti Kepala Desa Hobawawi dan Rato Kampung Kadoku.

Kemudian, Tim Pengmas berdiskusi dengan Bupati Sumba Barat dan unit kerja di Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sumba Barat. Untung Yuwono, Wakil Dekan FIB UI, menyampaikan diskusi itu diproyeksikan menghasilkan berbagai gagasan untuk mengembangkan revitalisasi budaya dan ekonomi kreatif di Sumba Barat. “Selain mempromosikan budaya Sumba, Festival dan Jelajah Budaya Sumba juga bertujuan untuk membangun kesadaran masyarakat terhadap pentingnya menjaga warisan budaya dan menghadapai perubahan zaman dengan tetap mempertahankan identitas unik daerahnya ini,” tutur Untung dalam siaran pers yang dikutip SWA Online pada Minggu (13/08/2023).

Tim Pengmas FIB UI berkomitmen untuk mengapresiasi kekayaan budaya Sumba, menggali potensi dalam menghadapi tantangan global seperti teknologi dan pariwisata. serta merumuskan strategi revitalisasi budaya dan pengembangan ekonomi kreatif di tengah dinamika global. Dialog intensif antara akademisi, masyarakat dan Pemkab Sumba Barat ini menciptakan langkah nyata yang meningkatkan kebudayaan dan ekonomi kreatif Sumba Barat.

Festival Sumba berhasil menciptakan hubungan simbiosis yang positif antara Universitas Indonesia dan Sumba Barat, dengan fokus pada pelestarian budaya dan pemberdayaan ekonomi kreatif, terutama dalam usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) yang menghasilkan kain tenun dan kopi. Berbagai pihak mengapresiasi kegiatan ini, seperti Kristopel Bili dari Rumah Seni Wanno, Paulus Tamo Ama bersama siswa dan pengajar dari SMP Katolik Santo Albertus Agung Pada Eweta, grup penari dari Sanggar Tari Kataga Rua, serta para ibu penenun dari Desa Weimangoma.

Puncak dari Festival Budaya Sumba adalah serangkaian pertunjukan dan kegiatan yang meriah. Tarian-tarian tradisional seperti Kataga, Woleka, dan Manuwolu menghiasi panggung dengan keindahan yang memukau, sementara pembacaan puisi yang penuh makna turut menyemarakkan suasana. Kehadiran musik Junga dan Perkusi memberikan dentuman semangat, sementara nyanyian Payawaw dan Pakala menambah harmoni festival tersebut. Komoditas pasar kain tenun rumahan Sumba juga memberikan sentuhan yang sedap dipandang mata.

Swa.comid


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved