Equnix Fasilitasi Kebutuhan Transaksi Kinerja Tinggi dengan Solusi Berbasis Open Source
Di era teknologi digital yang terus berkembang, dunia korporasi terus berupaya meningkatkan efisiensi operasional dan keunggulan kompetitif mereka. Salah satu strategi yang kian populer adalah mengadopsi solusi teknologi informasi (TI) berbasis Open Source yang dinilai lebih efisien, lincah, dan fleksibel, sebagai bagian dari transformasi digital perusahaan.
Demi mendorong implementasi Open Source di Indonesia, PT Equnix Business Solutions terus memberikan solusi alternatif berbasiskan riset mandiri. Perusahaan yang berdiri sejak 2007 ini berperan sebagai enabler sekaligus disruptor atas tatanan ekosistem TI yang saat ini didominasi oleh proprietary software dari luar.
Menurut Founder & CEO Equnix Business Solutions Julyanto Sutandang, Equnix telah dan akan terus memberikan solusi alternatif bagi dunia bisnis yang tersandera oleh vendor-vendor dari mancanegara. Harapannya, mereka terbebas dari ketergantungan pada solusi yang ditawarkan, dan memiliki kedaulatan dalam mengadopsi teknologi terkini.
“Dengan penggunaan infrastruktur TI berbasiskan Open Source, perusahaan dapat selalu memilih solusi yang tepat tanpa harus tergantung pada institusi tertentu,” katanya.
Julyanto juga berpendapat bahwa ketergantungan terhadap teknologi asing yang mengunci berdampak pada proses yang tidak efisien, berbiaya mahal, dan pada akhirnya juga mengurangi kemampuan perusahaan berinovasi. Padahal, persaingan bisnis semakin ketat sehingga membutuhkan inovasi setiap saat.
“Sejak awal didirikan, Equnix memiliki target membebaskan kalangan korporasi dari ketergantungan kuncian teknologi asing,” katanya. Karena itu, target pasar Equnix sejak awal adalah kalangan korporasi besar: sektor perbankan, telekomunikasi, ritel, atau industri lainnya yang menuntut kinerja transaksi yang tinggi.
Berbekal pengalaman, pengetahuan, dan best practices yang dimiliki, Equnix mengakumulasi solusi yang dibangun selama ini ke dalam sebuah produk unggulan yang disebut Equnix Appliance. Solusi komprehensif yang diluncurkan pada 2022 ini dirancang sebagai database-in-a-box dengan set delivery yang lengkap dari hardware, software, ataupun brainware-nya.
Solusi Equnix, menurut Julyanto, ditujukan untuk menjalankan sistem transaksi database relational berkinerja tinggi untuk dukungan industri finansial dan telekomunikasi yang sangat membutuhkan transaction per second (TPS) yang tinggi. “Menggunakan Equnix Appliance dapat dianalogikan seperti menggunakan layanan VIP Cloud plus VIP Managed Support,” ujarnya.
Untuk diketahui, sistem transaksi kinerja tinggi yang dikenal sebagai Integrated High Performance Transaction System (HPTS) merupakan sistem yang paling dibutuhkan oleh kalangan bisnis yang memiliki kinerja transaksi tinggi. HPTS membutuhkan banyak faktor, di antaranya tersedianya Relational Database Management System (RDBMS) yang mampu melakukan transaksi secara paralel tapi sangat terkoordinasi dengan baik, sehingga integritas data dan bisnis tetap terjaga dengan baik.
Equnix mengestimasi performa maksimal Equnix Appliance menggunakan RDBMS 11DB/Postgresql, yang dapat mencapai lebih dari 426.000 transaksi query per detik ―angka yang lebih dari cukup untuk hampir semua kebutuhan transaksi bisnis saat ini.
Equnix Appliance bertenaga prosesor AMD EPYC sudah sejak AMD EPYC berbasis arsitektur core Zen 2 dan Zen 3 dan kini sudah mengadopsi versi yang paling mutakhir arsitektur core Zen 4. Prosesor AMD EPYC sendiri diklaim mampu men-delivery kinerja tinggi untuk komputasi dengan efisiensi daya tinggi sehingga mampu mempercepat pemrosesan transaksi.
Dengan fitur teknologi yang disebut Infinity Fabric, prosesor AMD EPYC memungkinkan proses koordinasi di antara core dapat berjalan secara optimal dan efisien. Sehingga, dapat mendukung sistem transaksi kinerja tinggi yang sangat dibutuhkan oleh dunia bisnis.
Julyanto menambahkan bahwa AMD EPYC mampu melewati tantangan bottleneck interoperasi 64 maupun 96 core processor dalam satu kesatuan SMP (Symmetric Multi Processor) yang tidak mudah dilewati oleh vendor umum prosesor. “EPYC mampu menghasilkan sinergi antar core yang signifikan untuk mendukung terciptanya sistem transaksi kinerja tinggi bagi kebutuhan bisnis.”
Prosesor AMD EPYC juga disebut-sebut memiliki daya saing yang kuat dalam pasar server dan komputasi berat dengan menawarkan kinerja yang maksimal, efisiensi energi, dan fleksibilitas yang tinggi. Prosesor ini banyak digunakan untuk data center, cloud computing, virtualisasi, dan aplikasi yang membutuhkan daya komputasi tinggi.
“AMD tetap berkomitmen untuk menyediakan solusi inovatif untuk data center, yang terbaru adalah dengan prosesor AMD EPYC Generasi Keempat yang menghadirkan performa tinggi dengan kepadatan core paling tinggi, dan efisiensi energi terdepan.” ujar Brando Lubis, Country Business Development Manager, AMD Indonesia. “Kami senang dapat bekerja sama dengan Equnix untuk terus meningkatkan penawaran produk mereka dan memberikan alternatif kepada pelanggan dalam memilih solusi terbaik untuk kebutuhan mereka,” tambahnya.§