Diaspora zkumparan

Kisah Diaspora Indonesia Bawa Produk Lokal ke 91 Negara

Diaspora Indonesia
Diaspora Indonesia di Australia sekaligus Vice President Livingstone International, Ivan Paulus

Bertahun-tahun tinggal di negeri orang tidak membuat Ivan Paulus melupakan jati diri kebangsaannya. Pelaku usaha yang tinggal di Australia ini justru gencar mempromosikan kekayaan budaya dan potensi Indonesia di mata dunia.

Sejak 2019, Ivan telah melakukan importasi produk Indonesia ke Australia, menggantikan pangsa pasar produk dari Tiongkok dan berbagai negara lainnya. Kini lewat bisnisnya Livingstone International, Ivan telah memiliki 6 gudang di Australia dan berhasil mengelola lebih dari 65 ribu jenis produk dengan nilai impor mencapai US$ 220 juta atau setara Rp3,3 triliun per tahun.

Livingstone International didirikan sejak 1984 dan menjadi salah satu market leader dalam industri consumable products di Australia. Livingstone melayani konsumen di lebih dari 91 negara termasuk negara-negara PBB.

“Sudah tiga tahun ini kami melakukan importasi produk unggulan Indonesia untuk masuk ke pasar Australia. Ketika itu didekati oleh Pak Konjen RI Sydney dan Pak Dubes Australia untuk membantu Indonesia dan membuka lapangan pekerjaan dengan membeli dari Indonesia,” ujarnya dalam acara Congress of Indonesian Diaspora 7, Sabtu (12/08/2023).

Besarnya potensi volume pembelian dari berbagai negara, tidak diimbangi dengan ketersediaan produk. Ivan mengaku seringkali dihadapkan dengan tantangan terkait skalabilitas. Ia pun harus terjun langsung melakukan investasi untuk meningkatkan kapasitas produksi.

“Misalnya pabrik itu kecil UMKM, kami beli dari mereka 10 kontainer sebulan tapi kapasitas mereka hanya 1 kontainer. Biasanya kami menyuntik dana sebagai part owner di pabrik-pabrik strategis sehingga bisa menaikkan kapasitas produksi untuk memenuhi kebutuhan volume kami,” cerita Ivan.

Sementara untuk memastikan bahwa produk yang diimpor adalah berkualitas tinggi dan sesuai dengan standar internasional, Ivan dan tim melakukan kurasi dan pembinaan kepada para pelaku usaha di Indonesia. Pihaknya juga menggandeng Kementerian Luar Negeri dan Kementerian Perdagangan di setiap kali berbisnis dengan produsen Indonesia untuk memastikan bahwa kualitas produk tetap terjaga.

“Kami menyaring kualitas produk lokal dan menyesuaikan dengan standar Australia yang strict dan tinggi. Dengan demikian produk Indonesia secara kualitas mudah diterima di semua negara, termasuk negara PBB,” terangnya.

Ivan juga menyebut bahwa saat ini produk eco-friendly atau ramah lingkungan memiliki peluang yang semakin besar di pasar global. Banyak konsumen yang semakin peduli akan dampak lingkungan dan berupaya untuk memilih produk yang lebih berkelanjutan.

“Peluang untuk UMKM yang bisa kami bina adalah produk ramah lingkungan. Produk consumable yang biodegrable, eco-friendly. Ini adalah tren yang terus berlanjut. Kami bekerja sama dengan sangat erat pabrik-pabrik di Tanah Air untuk bisa bersama-sama masuk ke pasar dunia,” tutur peraih Primaduta Award 2022 tersebut.

Editor : Eva Martha Rahayu

Swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved