Trends

Pascapelantikan Pengurus, PDSI Siap Dukung Kemajuan Industri Medical Tourism

Perkumpulan Dokter Seluruh Indonesia (PDSI) siap mendukung kemajuan industri medical tourism (pariwisata medis). Apalagi potensi wisata medis di Tanah Air sangat menjanjikan dengan besarnya semangat pengembangan. Medical tourism saat ini ditempatkan sebagai program yang diandalkan untuk membangkitkan sektor wisata serta ekonomi kreatif di Indonesia.

Hal itu dikemukakan oleh Presiden dari WOCPM & WOCS dan Waketum PDSI Prof. dr. Deby Vinski, MSc, PhD usai acara Pengurus Pusat PDSI melantik pengurus provinsi, serta meresmikan berbagai lembaga pada 14 Agustus 2023 di Vinski Tower, Jakarta. Pelantikan ini dipimpin oleh ketua umum PDSI Brigjen TNI (Purn) dr. Jajang Edi Priyatno, Sp.B, MARS. Hal ini terjadi setelah disahkannya Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2023 tentang Kesehatan.

“PDSI siap mendukung pemerintah dalam memajukan industri medical tourism di Indonesia. Selain itu, PDSI berharap dapat men-support pemerintah juga dalam melakukan transformasi kesehatn. Kita semua berjuang meningatkan pelayanan Kesehatan pada Masyarakat,” jelasnya di Jakarta (14/08/2023).

Vinski Tower disebut markas besar PDSI karena juga sebagai markas besar World Council for Preventive, Regenerative and Anti-aging Medicine (WOCPM) yang berpusat di Paris serta Markas Besar World Council of Stem Cell (WOCS) Geneva, Swiss.

Prof Deby membuka acara dengan menyambut hangat Letjen TNI (Purn) Prof. Dr. dr. Terawan Agus Putranto, Sp.Rad(K) yang merupakan Dewan Pembina PDSI yang mendukung lembaga penelitian dan lembaga beasiswa PDSI.

“PDSI baru berdiri 2 tahun, namun sudah banyak bukti nyata dalam membuat perubahan baik bagi kedokteran di Indonesia. Sesui dengan visi misi PDSI akan menjadi pelopor reformasi kedokteran Indonesia yang menjunjung tinggi kesejawatan, serta berwawasan Indonesia untuk dunia demi meningkatkan taraf kesehatan masyarakat,” jelasnya.

Prof Deby juga mengatakan saat ini organisasi profesi sudah tidak tunggal sehingga segala monopoli yang dikeluhkan oleh banyak dokter selama ini sudah tidak ada lagi dan masa depan kesehatan Indonesia akan semakin cerah, hal ini tentunya akan meningkatkan pelayanan kesehatan masyarakat.

Dalam pelantikan ini, pengurus dari 38 provinsi ini diharapkan dapat membina cabang di kabupaten/kota yang juga sudah terbentuk di beberapa provinsi. Selain itu, PDSI meresmikan 6 lembaga baru, yaitu:. Lembaga Arbitrase dan Alternatif Penyelesaian Sengketa Kesehatan Indonesia yang memiliki kepemimpinan kolektif kolegial ; Lembaga Bantuan Hukum Tenaga Kesehatan yang diketuai oleh Dr. dr. Dollar, SH, MH, FIHFAA; Lembaga Riset Kesehatan PDSI yang diketuai oleh Dr. Marhaen Hardjo, M.Biomed, PhD; Lembaga Beasiswa Kedokteran PDSI yang diketuai oleh Mayjen TNI (Purn) dr. Daniel Tjen, Sp.S; Koperasi PDSI yang diketuai dr. Muhammad Arif El Habibie, MSM, FIHFAA; Lembaga Kerja sama Internasional PDSI yang diketuai oleh dr. Natasha Cinta Vinski, MBA serta Junior Doctors Network yang diketuai Dr. dr. Dahlan Gunawan, Sp.KKLP, MH, MM, FIHFAA

Ketujuh lembaga ini sesuai dengan misi PDSI, yaitu mensejahterakan anggota, meningkatkan taraf kesehatan masyarakat, serta membawa dunia kesehatan Indonesia ke level internasional.

Sebelumnya, PDSI juga sudah membentuk beberapa perhimpunan spesialis dan beberapa dewan terkait pasca deklarasi pendirian PDSI tahun 2022 yang lalu. Dan sesuai dengan visinya sebagai reformator dunia kesehatan Indonesia, perkumpulan ini telah berhasil mengadvokasi pemerintah dan DPR untuk membuat dan mensahkan UU Kesehatan yang baru. Perlu dicatat bahwa PDSI juga telah aktif dalam berbagai kegiatan sosial, penelitian, dan pembelaan hukum sejawatnya.

Agenda ke depannya PDSI akan melakukan konferensi nasional kedua yang akan berlangsung di area Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) di Bali yang diresmikan oleh Presiden Jokowi yang sejak awal mendukung Undang-undang Omnimbuslaw Kesehatan.

Swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved