Trends Economic Issues

Gencar Berkolaborasi Untuk Dongkrak Literasi Keuangan Generasi Muda

(kedua dari kiri) Purbaya Yudhi Sadewa, Ketua Dewan Komisioner LPS dan Mahendra Siregar, Ketua Dewan Komisioner OJK (tengah). (Foto : OJK)

Otoritas Jasa Keuangan, Lembaga Penjamin Simpanan (LPS), Kementerian Keuangan (Kemenkeu), dan Kwartir Nasional Gerakan Pramuka, mendorong generasi muda, khusunya pelajar, untuk gemar menabung guna meningkatkan inklusi keuangan dan perencanaan masa depan.

Tabungan nasabah dijamin oleh LPS sehingga generasi muda tak perlu risau untuk menabung di bank. Hal ini disampaikan Purbaya Yudhi Sadewa, Ketua Dewan Komisioner LPS pada peringatan Hari Indonesia Menabung 2023 yang digelar bersamaan dengan kegiatan Pramuka Raimuna Nasional XII 2023 di Bumi Perkemahan dan Graha Wisata Pramuka (Buperta) Cibubur, Jakarta Timur, pada akhir pekan lalu.

Purbaya menyampaikan LPS menjamin nilai simpanan paling tinggi sebesar Rp 2 miliar per nasabah per bank .”Jika Anda punya uang Rp 2 miliar nabung di bank pasti dijamin aman, jangan disimpan di bawah kasur. Kalau Anda punya uang Rp 4 miliar, sebar (ditabung) di 2 bank. Kalau Anda punya Rp 20 miliar, sebar di 10 bank . Uang Anda pasti aman, saya jamin 100%,” ujar Purbaya dari tayangan Kreasi Bangkit 2023 yang ditayangkan kanal OJK di YouTube seperti dikutip SWA Online pada Senin (21/8/2023).

Budaya menabung sejak dini digalakkan agar masyarakat mampu menyiapkan masa depan yang lebih baik serta bermanfaat bagi sesama dan turut berkontribusi menggerakkan roda perekonomian. Selain menabung dengan memanfaatkan Simpanan Pelajar (SimPel) dan Simpanan Mahasiswa dan Pemuda (SiMuda), nasabah juga bisa menabung di pasar modal, semisal reksa dana dan saham, menabung emas di pergadaian, dan menabung di dana pensiun untuk perlindungan di hari tua.

OJK terus mendorong budaya menabung khususnya pada generasi muda yang penting untuk meningkatkan inklusi keuangan dan perencanaan masa depan sekaligus bisa memperkuat pendanaan pembangunan. Hari Indonesia Menabung diperingati setiap 20 Agustus berdasarkan Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 26 tahun 2019 tentang Hari Indonesia Menabung.

Pada kesempatan ini, Mahendra Siregar, Ketua Dewan Komisioner OJK, mengatakan OJK mendorong budaya menabung tersebut dengan mengaktivasi program Satu Rekening Satu Pelajar (Kejar), bekerja sama dengan Kwartir Nasional Gerakan Pramuka untuk menyusun revisi Syarat Kecakapan Khusus (SKK) Penabung dan SKK Cakap Keuangan sebagai kelanjutan dari SKK Penabung.

OJK berharap dua SKK itu memacu Pramuka Indonesia memiliki ketrampilan untuk menabung serta merencanakan dan mengelola keuangan dengan baik. Mahendra mencermati kegiatan Pramuka yang berlandaskan disiplin mencapai suatu target tertentu dan memiliki fungsi dan kewajiban sosial yang tinggi sangat tepat untuk meningkatkan literasi dan inklusi keuangan. “Sehingga bisa mencapai target yang ditetapkan sekaligus juga untuk memberikan lebih banyak lagi manfaat dan nilai dari akses dan industri jasa keuangan kepada masyarakat,” kata Mahendra.

Tabungan Pelajar

Friderica Widyasari Dewi, Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi dan Pelindungan Konsumen OJK, menjabarkan jumlah total pelajar di Indonesia sekitar 80% atau 52 juta orang sudah memiliki rekening tabungan di bank. Total uang tabungan pelajar ini senilai Rp 29 triliun.

OJK mencatat sejak perayaan Hari Indonesia Menabung 2022 hingga saat ini sudah ada tambahan 2,6 juta rekening yang senilai Rp 4 triliun. “Semoga ini menjadi gerakan bersama, terutama Pramuka untuk menjadi duta literasi dan inklusi keuangan Indonesia untuk menyiapkan mereka menjadi pemimpin-pemimpin yang baik,” kata Friderica.

Purbaya menyampaikan LPS mendukung upaya OJK dalam meningkatkan jumlah penabung untuk meningkatkan inklusi keuangan dan menjaga stabilitas sektor keuangan nasional. “Semakin banyak orang yang menabung, dana di LPS maka akan semakin banyak juga. Yang kedua, semakin banyak orang yang melek tentang budaya berinvestasi maupun perbankan, maka semakin sedikit yang panik kalau ada gangguan di sektor keuangan. Akibatnya sistem keuangan jadi stabil, banknya peluang jatuhnya semakin kecil,” kata Purbaya menjelaskan.

Pada kegiatan Hari Indonesia Menabung 2023 ini, OJK menggelar kegiatan Kejar Prestasi dan Bangun Generasi Kita (Kreasi Bangkit) yang diikuti oleh ribuan anggota Pramuka dari seluruh Indonesia. Kegiatan yang mengusung tema Bangun Generasi Indonesia Menabung Tingkatkan Literasi dan Inklusi Keuangan untuk Indonesia Maju itu digelar serangkaian kegiatan, antara lain pembukaan rekening segmen pelajar, penerbitan surat edaran terkait implementasi program Kejar, dan kegiatan edukasi keuangan dan sosialisasi, dan Kejar Award.

Selama satu tahun sejak perayaan Hari Indonesia Menabung di tahun lalu itu jumlah kegiatan edukasi dan sosialisasi sebanyak 51.975 kepada pelajar di 9.815 satuan pendidikan yang melibatkan perangkat sekolah, pemerintah daerah, dan perbankan.

Pembukaan rekening pelajar pada Juli-Agustus 2023 sebanyak 653.814 rekening dengan jumlah kegiatan edukasi keuangan dan sosialisasi sebanyak 7.595 kegiatan dengan melibatkan 2.724 satuan pendidikan. Adapun, LPS sejak beroperasi pada 2005 hingga Agustus tahiun ini membayar klaim penjaminan senilai Rp 1,75 triliun (simpanan layak bayar).

Kolaborasi Literasi

Perihal upaya mendorong literasi dan inklusi serta investasi keuangan generasi muda, pemerintah dan regulator keuangan rajin menggelar berbagai program. Pada 14 Agustus 2023, misalnya, Kemenkeu, Bank Indonesia (BI), OJK dan LPS kembali berkolaborasi pada Forum Koordinasi Pembiayaan Pembangunan melalui Pasar Keuangan (FKPPPK) menyelenggarakan Literasi Keuangan Indonesia Terdepan (Like It).

Serangkaian kegiatan diskusi di Like It itu membahas peran pasar keuangan, pelaku usaha dan investor ritel dalam pembangunan, serta berbagai isu mengenai investasi. LPS, lanjut Purbaya, mengutip data Badan Pusat Statistik (BPS) yang memproyeksikan bahwa Indonesia akan mencapai puncak bonus demografi, yakni penduduk usia produktif (muda) lebih besar ketimbang non produktif pada tahun 2020-2030. Populasi usia produktif pada 2030 diperkirakan akan mencapai 68,01% dari total jumlah penduduk.

Data tersebut menegaskan potensi anak-anak muda yang melek investasi akan berkontribusi di investasi pasar keuangan. Kesadaran investasi tersebut perlu diikuti dengan penguatan literasi keuangan dalam rangka mendukung pendalaman pasar keuangan.” Generasi muda yang melek investasi keuangan dapat semakin meningkatkan hasil investasi melalui keputusan dan strategi keuangan yang tepat. Sebaliknya, jika tingkat literasinya rendah maka besar kemungkinan tingkat pemanfaatan dari produk investasi keuangan menjadi kurang optimal, atau bahkan tidak memahami risiko yang mungkin muncul dari suatu produk investasi keuangan,” tutur Purbaya

Mahendra menyampaikan OJK senantiasa mendukung berbagai inisiatif FK-PPPK untuk mendorong UMKM dan pelaku usaha generasi muda untuk memanfaatkan pembiayaan di sektor keuangan dan mendorong pelaku usaha generasi muda untuk berinvestasi di dalam negeri.

Berdasarkan data PT Kustodian Sentral Efek Indonesia, jumlah investor pasar modal (saham, reksa dana, dan obligasi) per 8 Agustus 2023 sebanyak 11,47 juta investor atau single investor identification (SID). Jumlah ini melampaui populasi investor pasar modal di 2022 sebanyak 10,31 juta SID di tahun 2022. Porsi investor ritel atau individu mendominasi jumlah investor di pasar modal. OJK mencatat komposisinya mencapai 99,65% investor individu. Investor berusia muda mencapai 80,44% dari jumlah investor ritel ini merupakan generasi muda.

Peningkatan basis investor individu perlu didukung dengan peningkatan literasi keuangan untuk melindungi investor dari investasi ilegal dan memitigasi investasi yang hanya berorientasi pada keuntungan jangka pendek yang tinggi tanpa mempertimbangkan risiko, aspek legalitas produk serta aspek kewajaran penawaran. Berbagai program edukasi dan sosialisasi sudah banyak dilakukan, salah satunya dengan mengoptimalkan keberadaan Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD).

Menteri Keuangan, Sri Mulyani, mengapresiasi program literasi dan edukasi untuk berinvestasi kepada generasi muda. Setiap generasi memiliki peranan penting untuk memperjuangkan dan mendukung pemenuhan pembiayaan yang dibutuhkan oleh negeri kita tercinta. Terlebih lagi untuk generasi milenial dan generasi Z. Gubernur BI, Perry Warjiyo, menyampaikan tips kepada anak-anak muda untuk cermat berinvestasi dan merencanakan keuangan.

Swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved