Sinergi dengan Selandia Baru, Mendag Optimistis Capai Target
Menteri Perdagangan RI Zulkifli Hasan optimistis target total perdagangan kedua negara sebesar NZD 4 miliar pada 2024 dapat tercapai. Hal tersebut disampaikan Mendag pada pertemuan bilateral dengan Menteri Negara Perdagangan dan Pertumbuhan Ekspor, Selandia Baru, Rino Tirikatene yang berlangsung di sela pertemuan ke-55 Menteri Ekonomi ASEAN dan Pertemuan Terkait Lainnya (The 55th ASEAN Economic Minister’s Meeting and Related Meetings) di Semarang, Jawa Tengah
“Indonesia dan Selandia Baru memiliki target nilai perdagangan sebesar NZD 4 miliar pada 2024. Saya optimistis target tersebut dapat tercapai karena tren nilai perdagangan kedua negara selalu tercatat tumbuh positif,” urai Mendag dalam siaran persnya.
Dalam pertemuan tersebut, Menda juga menyampaikan apresiasi atas peran Selandia Baru dalam penyelesaian Protokol Kedua Perubahan Persetujuan ASEAN-Australia-New Zealand Free Trade Area (AANZFTA) dan dukungannya terhadap Capaian Prioritas Ekonomi Indonesia sebagai Ketua ASEAN 2023.
Selain itu, Mendag menyatakan apresiasinya atas dukungan Selandia Baru terhadap Pembentukan RCEP Support Unit (RSU) di Sekretariat ASEAN.
Sementara itu, Menteri Rino Tirikatene menyampaikan terima kasih atas dukungan Indonesia terhadap kasus penyanderaan pilot Selandia Baru di Papua.
Kedua Menteri juga sepakat untuk mendorong kerja sama sektor jasa pendidikan di kedua negara baik melalui investasi dari lembaga-lembaga pendidikan Selandia Baru di Indonesia ataupun penambahan pelajar Indonesia yang mengambil studi di Selandia Baru. “Jadi Selandia Baru itu walaupun negaranya kecil, standar pendidikannya bagus, maka harus kita tingkatkan kerja sama pendidikannya,” ujar Mendag.
Total perdagangan Indonesia-Selandia Baru pada periode Januari–Juni 2023 tercatat sebesar US$ 901,1 juta. Sedangkan pada 2022, nilai perdagangan kedua negara mencapai US$ 2,13 miliar atau meningkat.
Sebagai informasi, produk ekspor utama Indonesia ke Selandia Baru pada 2022 yaitu bungkil minyak nabati (US$ 246,2 juta), batu bara (US$ 67,6 juta), apartaus untuk televisi (US$ 36,8 juta), kayu (US$ 31,5 juta), serta kertas toilet, tisu sejenisnya (US$ 27,5 juta). Sedangkan impor utama Indonesia dari Selandia Baru yaitu susu dan krim (US$ 619,8 juta), mentega (US$ 146,3 juta), kasein dan kaseinat (US$ 61,7 juta), keju dan dadih susu (59,6 juta) serta tepung (US$ 58,1 juta).
Editor : Eva Martha Rahayu
Swa.co.id