Trends Economic Issues

Presiden Jokowi Sampaikan Hal Ini di KTT BRICS

Presiden Jokowi saat berbicara di KTT BRICS. (dok Setkab)

Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Brasil, Rusia, India, China, dan Afrika Selatan (BRICS) di Johannesburg, (24/08/2023) waktu setempat. Dalam kesempatan itu, Jokowi menyampaikan sejumlah pandangan, khususnya terkait permasalahan negara berkembang dan krisi global.

“Saya datang menghadiri KTT BRICS di Johannesburg, Afrika Selatan, untuk memenuhi undangan sebagai Ketua ASEAN. Kehadiran saya di forum ini juga untuk mewakili suara rakyat negara-negara selatan global yang mewakili 85 persen populasi dunia, yang juga menginginkan solusi terbaik untuk menghadapi krisis global,” katanya.

Mantan Wali Kota Solo itu mengajak seluruh negara berkembang untuk bersatu dan memperjuangkan haknya untuk kemajuan negaranya.“Negara berkembang harus bersatu untuk memperjuangkan hak-haknya,” ungkapnya.

Untuk itu, ia menyebut segala tindak diskriminasi terhadap upaya kemajuan negara-negara berkembang harus dihilangkan dan kerja sama yang setara dan inklusif harus terus disuarakan. “Diskriminasi perdagangan harus kita tolak. Hilirisasi industri tidak boleh dihalangi. Kita semuanya harus terus menyuarakan kerja sama yang setara dan inklusif,” jelas Presiden di hadapan para pemimpin negara anggota BRICS dan sejumlah pemimpin negara lainnya.

Jokowi melihat tatanan perekonomian dunia saat ini dinilai tidak adil dengan kesenjangan pembangunan ekonomi yang semakin besar di antara negara berkembang dan negara lainnya yang mengakibatkan rakyat menderita. “Kita semua melihat tatanan ekonomi dunia saat ini sangat tidak adil, gap pembangunan semakin lebar, rakyat miskin dan kelaparan semakin bertambah,” ucap Presiden.

Melihat hal itu, Jokowi menekankan bahwa situasi tersebut harus segera diselesaikan. Saat mendapat kesempatan tersebut, Jokowi juga menegaskan bahwa untuk menghadapi krisis global, dibutuhkan kekompakan dan solidaritas antar negara, termasuk di antara negara-negara selatan global dan negara-negara anggota BRICS dapat menjadi bagian penting untuk memperjuangkan keadilan pembangunan bagi seluruh negara di dunia.

Kolaborasi dan solidaritas antarnegara di seluruh dunia sangat dibutuhkan, seperti halnya saat menghadapi pandemi Covid-19. Jokowi mencontohkan pandemi telah memberikan pelajaran bahwa krisis global tidak akan bisa selesai kalau bekerja sendiri-sendiri atau oleh sekelompok negara saja, dibutuhkan kolaborasi dan solidaritas bersama untuk mengatasinya.

“Dunia saat ini berada di tengah situasi yang mengancam kehidupan umat manusia. Perang dan konflik telah menyebabkan tragedi kemanusiaan, krisis pangan telah mengakibatkan puluhan juta orang jatuh miskin, dan ancaman lainnya yakni perubahan iklim yang mengintai umat manusia,” tuturnya.

Editor : Eva Martha Rahayu

Swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved