Trends Economic Issues

AICEE Bersatu untuk Transisi Energi Bersih di Kawasan ASEAN

The 3rd Annual ASEAN International Conference Energy and Environment (AICEE) kembali digelar untuk ketiga kalinya, dengan tujuan untuk mendorong kolaborasi di antara para akademisi, pembuat kebijakan, danpakar industri untuk mengatasi tantangan energi dan lingkungan di kawasan ASEAN.

AICEE ke-3 diselenggarakan oleh ASEAN Center for Energy (ACE) dandiselenggarakan oleh Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Republik Indonesia. Dengan tema ”Accelerating a Just, Secure and Resilient Energy Transition in ASEAN through Innovation and Interconnectivity‘, AICEE tahun ini memiliki arti penting karena diselenggarakan bertepatan dengan ASEAN Energy Business Forum(AEBF) dan ASEAN Ministers on Energy Meeting ke-41 (AMEM-41), menciptakan lingkungan yang sinergis bagi kolaborasi antar disiplin dan berbagai pihak di ASEAN.

Inti dari konferensi ini adalah ASEAN Plan of Action for Energy Cooperation(APAEC) Tahap II: 2021-2025, sebuah cetak biru regional untuk kerja sama energi yang diimplementasikan oleh ACE. Merangkul transisi energi sebagai elemen landasan untuk mencapai keamanan energi regional dan kelestarian lingkunganadalah prinsip utama APAEC.

Dr. Zulfikar Yurnaidi, Manajer ACE dan Chairman AICEE ke 3 menambahkan, tema konferensi tahun ini mencerminkan komitmen untuk membangun jalur energi yang berkelanjutan bagi ASEAN. Dengan lebih dari 150 abstrak yang masuk dan hampir 100 presentasi makalah, konferensi AICEE tahun ini menjanjikan serangkaian topik yang mencerminkan beraneka ragam sifat energi dan permasalahan lingkungan.

Topik-topik tersebut antara lain transisi energi dan teknologi baru yang sedang berkembang. Tema ini membahas pergeseran dinamis menuju sumber energi berkelanjutan, insentif kebijakan, dan peningkatan efisiensi energi. Lalu, tema interkoneksi, keamanan dan aksesibilitas. Dalam hal ini mendiskusikan tentang interkonektivitas jaringan energi, keamanan siber dan fisik, serta keberlanjutan, rekayasa, dan infrastruktur.

Selain itu, mengeksplorasi praktik-praktik untuk mengurangi emisi, mempromosikan energi terbarukan dan meningkatkan ketahanan iklim di berbagai sektor. Juga, penetapan harga karbon dan investasi hijau: Menyoroti pentingnya penetapan harga karbon dan mekanisme investasi hijau untuk beralih keteknologi rendah karbon. Untuk tema energi dan digitalisasi menelaah perpaduan antara energi dan teknologi digital, termasuk Internet of Things dan blockchain, untuk sistem energi yang efisien.

Tak kalah menariknya, diskusi makin lengkap dengan bahasan lingkungan,kebijakan dan sosial rkonomi. Hal ini menganalisis sifat multidimensi dari transisi energi, mulai dari kebijakan dan tata kelola hingga kerja sama internasional.

Mitra akademis dan institusi penyelenggara AICEE memainkan peran penting dalam kesuksesan konferensi ini. Universitas Pendidikan Nasional (UNDIKNAS) dan Universiti Teknologi Malaysia (UTM) sebagai tuan rumah bersama, menyumbangkan keahlian dan sumber daya. Selain itu, mitra akademis, yaitu Universiti Teknologi Nasional (UNITEN) Malaysia, ASEAN Climate Change and Energy Project(ACCEPT) II, Energy Research Institute (ERI), Chulalongkorn University, University of Hawai’i, Fakultas Teknik Universitas Indonesia (FTUI), serta dukungan dari National Energy Technology Center (ENTEC), Thailand, juga memberikan masukan yang berharga.

Swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved