Capital Market & Investment

Innovation Olympic, Inisiatif Krakatau Steel Mendorong Karyawan Berinovasi

Ilustrasi foto : Istimewa.

PT Krakatau Steel berencana memutakhirkan program Innovation Olympic menjadi aplikasi di tahun ini. Hal ini tertuang pada Peta Jalan Pengembangan Teknologi Informasi Krakatau Steel di 2022-2023. Innovation Olympic merupakan program yang digagas perseroan untuk menampung ide kreatif pegawai untuk dipraktikkan ke berbagai aspek, semisal memangkas biaya konsumsi energi atau meningkatkan aspek productivity, quality, cost, delivery, morale, safety, & environment (PQCDMSE).

Perseroan mengadakan kompetisi gugus bertajuk Innovation Olympic untuk mendorong pegawai berpikir kreatif (creative thinking) dan berinovasi guna membenahi beragam aspek, mulai dari penghematan energi maupun penggunaan teknologi untuk mencapai hasil optimal dan terstruktur. Inisiatif karyawan ini berkontribusi positif untuk berbagai lini operasional, misalnya menghemat biaya senilai US$ 5,5 juta pada 2022. Perseroan mampu mencatatkan penjualan volume baja sebesar 2,02 juta ton atau mencapai 94,72% dari target RKAP (Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan ) tahun lalu.

Pencapaian ini mendorong penjualan di tahun lalu senilai US$ 2,24 miliar, naik 5,75% dari tahun sebelumnya sebesar US$ 2,12 miliar. Perseroan berhasil mempertahankan laba bersih senilai US$ 22,64 juta atau setara dengan Rp 353,07 miliar, EBITDA US$ 108,72 juta a(Rp 1,69 triliun). Raihan laba bersih ini menorehkan laba bersih selama tiga tahun berturut-turut.

Pada semester I/2023 ini, Krakatau Steel membukukan pendapatan sebesar US$ 984,63 juta atau setara Rp 14,77 triliun dengan EBITDA sebesar US$ 26,93 juta (Rp 403,98 miliar). “Dari sisi posisi keuangan, total aset perseroan sebesar US$ 3,02 miliar atau setara Rp 45,33 triliun. Krakatau Steel juga mencatatkan peningkatan ekuitas sebesar 9%, menjadi US$ 601,25 juta atau setara dengan Rp 9,02 triliun dibandingkan periode 2022 sebesar US$ 552,59 juta atau setara dengan Rp 8,62 triliun,” jelas Direktur Utama Krakatau Steel, Purwono Widodo, seperti dikutip pada Jumat (25/8/2023).

Krakatau Steel di Januari-Juni tahun ini mencatatkan rugi bersih US$ 37,39 juta (Rp 560,88 miliar) karena beban keuangan yang cukup tinggi yaitu sebesar US$ 59,33 juta atau setara dengan Rp 889,89 miliar serta terdapat rugi atas selisih kurs sebesar US$ 17,77 juta (Rp 266,52 miliar).

Di sisi lain, perseroan berhasil menurunkan utang berbunga (interest bearing debt) dari US$ 1,73 miliar (Rp 26,96 triliun) pada Desember 2022 menjadi sebesar US$ 1,48 miliar (Rp 22,16 triliun). Penurunan ini disebabkan pembayaran pokok Tranche A dan sebagian Tranche B sebesar US$ 240 juta. “Selain beban utang yang berkurang, kami berkomitmen untuk dapat terus mendorong tercapainya peningkatan kinerja perusahaan maupun subholding melalui penguatan pengembangan bisnis agar dapat memberikan kontribusi positif bagi pencapaian kinerja Krakatau Steel dan Group,” tutur Purwono.

Berbicara pengembangan bisnis, Innovation Olympic merupakan bagian dari serangkaian upaya perseroan meningkatkan kinerja. Di tahun lalu, misalnya, beban biaya terpangkas menjadi US$ 18,2 juta per bulan dari rata-rata US$ 19,6 juta/bulan di 2021. Biaya variabel mengalami penurunan sekitar 4%, menjadi US$ 57/ton dari US$ 60/ton dan biaya tetap turun sebesar 22% menjadi US$ 8,1 juta/bulan dari rata-rata US$ 10,3 juta/bulan.

BUMN ini mengendalikan beban-beban biaya lantaran disokong realisasi serangkaian inisiatif untuk mendorong efisiensi dan pengembangan operasional dari karyawan di berbagai level jabatan. Para pegawai di level manajemen mengkreasikan sebanyak 9 inisiatif dan 375 inisiatif bottom-up dari seluruh unit kerja melalui program Innovation Olympic di tahun lalu itu. Selain berdampak pada penurunan biaya, aktivitas tersebut meningkatkan aspek PQCDMSE.

Inovasi pegawai pada program Innovation Olympic itu terefleksikan dari efisiensi energi dari semua unit kerja. Serangkaian inovasi pegawai di program ini mengkreasikan sejumlah inisiatif kreatif yang menghemat biaya konsumsi energi, antara lain pemanfaatan gas buang BFC (coke oven gas/COG & Blast Furnance Off Gas/BFG) sebagai bahan bakar pengganti gas alam dan penggunaan gas buang dari furnace pabrik baja lembaran panas untuk memanaskan udara bakar furnace sehingga meningkatkan efisiensi pembakaran. Berikutnya, inisiatif konversi lampu konvensional menjadi lampu LED dan penggunaan atap transparan untuk mengurangi durasi penggunaan lampu penerangan.

Perseroan juga berinisiatif menerapkan kebijakan paperless office untuk mengurangi penggunaan kertas. Seiring diimplementasikannya Sistem Manajemen Arsip Terpadu (SMART), yaitu sistem arsip berbasis online untuk administrasi surat menyurat di internal maupun eksternal, pembuatan memo dinas, edaran, dan pengarsipan. SMART, memangkas penggunaan kertas setiap tahunnya.

Perihal digitalisasi, Krakatau Steel menambah beragam fitur aplikasi KRASmart Martketplace. Aplikasi digital ini merupakan platform untuk segmen business to business (B2B). KRASmart Marketplace merupakan serangkaian inisiatif digital perseroan untuk meningkatkan penjualan produk yang terintegrasi dengan pemasaran Krakatau Steel Group.

KRASmart Marketplace yang diliris pada 26 November 2021 itu dimutakhirkan fitur-fiturnya agar memberikan pelayanan andal kepada konsumen (customer service excellence), yaitu fitur on platform transaction, payment gateway, on-boarding potential merchant, dan digital secure (digital signature, e-materai, e-stamp).

Kompetensi pegawai pun ditingkatkan seiring dengan direalisasikan program pelatihan dan pengembangan rutin dilakukan untuk memaksimalkan produktivitas melalui peningkatan kompetensi mulai dari tingkat jabatan operasional yang bersifat teknis hingga tingkat yang lebih tinggi dan bersifat kompetensi manajerial dan leadership. Dana program pengembangan kompetensi karyawan senilai Rp 2,04 miliar yang digelontorkan di tahun lalu. Angka ini meningkat dibandingkan tahun sebelumnya yang sebesar Rp 642 juta.

Pangsa Pasar

Adapun, Krakatau Steel yang memproduk baja lembaran panas (hot rolled coil /HRC), baja lembaran dingin (cold rolled coil/CRC), pipa baja, dan baja tulangan. Melalui anak usahanya, perseroan juga memproduksi berbagai jenis produk baja seperti pipa baja spiral, pipa baja ERW, baja tulangan, dan baja profil yang dibutuhkan oleh industri minyak dan gas serta sektor konstruksi. Perseroan pada 2022 menguasai pangsa pasar produk baja lembaran panas sebesar 35,04% dan baja lembaran dingin sebesar 12,35%.

Untuk mempertahankan dominasi pangsa pasar, manajemen perusahaan ini rutin melakukan riset atau analisa untuk menakar lebih lanjut kebutuhan konsumen dan dinamika pasar baja di dalam negeri serta internasional. Perseroan berpeluang menyerap konsumsi baja nasional yang diproyeksikan tumbuh pada tahun ini.

Beberapa faktor yang diperkirakan akan mempengaruhi pertumbuhan konsumsi baja antara lain masih berlanjutnya proyek-proyek strategis nasional dan swasta, khususnya di sektor infrastruktur dan energi. Selain itu, pembangunan Ibu Kota Negara (IKN), proyek kendaraan listrik, dan kebijakan pemerintah Indonesia terkait program Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri (P3DN) serta pengenaan Bea Masuk Anti-Dumping (BMAD) terhadap baja impor yang turut berdampak terhadap peningkatan konsumsi baja domestik.

Selain itu, Krakatau Steel rutin melaksanakan survei kepuasan pelanggan di seluruh segmen pada masing-masing produk utama, antara lain otomotif dan komponen, pipa minyak dan gas serta pipa komersial, tabung gas, industri lapisan seng, konstruksi umum, galangan kapal, peralatan elektronik dan rumah tangga. Skor survei kepuasan konsumen terhadap produk baja hot rolled sebesar 4,91 dan cold rolled sebesar 4,66. Skor ini dikategorikan Puas di mata konsumen.


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved