Trends Economic Issues

Ini Hasil Pertemuan Para Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral se-ASEAN

Pertemuan para menteri keuangan dan gubernur bank sentral ASEAN. (dok BI)

Para menteri keuangan dan gubernur bank sentral dari negara anggota ASEAN telah menyelesaikan pertemuan 10th ASEAN Finance Ministers and Central Bank Governors (AFMGM) kemarin. Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dan Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo memaparkan hasil dari pertemuan tersebut kepada publik.

“Pertemuan kedua kami tahun ini mendiskusikan perkembangan dari agenda kerja sama keuangan. Selain itu juga mengupdate berbagai perkembangan ekonomi global maupun regional yang saat ini menjadi sangat dinamis,” ujar Sri Mulyani membuka penyampaiannya.

Ia menyebutkan, ada tiga hal strategis yang menjadi tujuan pertemuan ini. Pertama, terkait dengan proses pemulihan dan pembangunan kembali ekonomi pascapandemi. Kedua yakni mengenai ekonomi digital, serta yang terakhir berkaitan dengan isu keberlanjutan (sustainability).

“Pertemuan kali ini juga bertujuan untuk menunjukkan solidaritas dan memperkuat posisi ASEAN sebagai suatu kawasan yang penting. Pesan dari kerja sama regional menjadi sangat penting terutama melihat kondisi dinamika dan tantangan global saat ini,” ucapnya.

Menkeu menyebutkan, fundamental ekonomi ASEAN tetap terjaga dan memiliki daya tahan di tengah gejolak perekonomian global. Ekonomi ASEAN mampu untuk terus menjadi pusat pertumbuhan (epicentrum of growth).

“Sebagaimana disebutkan oleh sejumlah lembaga keuangan dunia seperti ADB, IMF, World Bank, dan juga AMRO, pertumbuhan ekonomi ASEAN terus menjadi titik terang (bright spot) di kancah ekonomi global. ASEAN diproyeksikan tumbuh 4,5% tahun ini, lebih tinggi dari pertumbuhan global,” kata Sri Mulyani.

Ia menuturkan, para menteri keuangan dan gubernur bank sentral negara ASEAN juga berdiskusi mengenai bagaimana ASEAN bisa secara strategis menjaga momentum dan daya tahan ini untuk terus secara bersama-sama mengatasi tantangan ke depan. “Pertemuan menitikberatkan pada pentingnya penguatan bauran kebijakan makroekonomi yang memungkinkan negara anggota ASEAN menggunakan semua instrumen untuk menjamin stabilitas perekonomian kita,” ucapnya.

Menurut Sri Mulyani, inisiatif dalam bentuk pertemuan antar menteri ini penting untuk mengatasi tantangan bersama yang muncul di level global regional dengan upaya yang lebih terkonsolidasi melalui pendekatan lintas sektor. Karena sekarang, isu apapun tidak bisa ditangani oleh hanya satu menteri.

Mantan Direktur Pelaksana bank Dunia juga memaparkan dua agenda pembahasan yang diperluas dengan kolaborasi lintas sektoral. Pertama, di bidang kesehatan melalui pertemuan dengan para Menteri Kesehatan (AFHMM) dalam rangka penguatan arsitektur kesehatan ASEAN dan juga Pandemic Prevention, Preparedness, and Response (PPR).

Kedua di bidang ketahanan pangan, mendiskusikan kemajuan komitmen keterlibatan sektor keuangan dalam menjamin ketahanan pangan regional dan global. Sebagai strategi pertumbuhan jangka panjang, pada pertemuan ini juga dibahas bagaimana ASEAN mengembangkan pembiayaan infrastrukturnya untuk mendukung agenda pembangunan berkelanjutan di wilayah ASEAN.

Editor : Eva Martha Rahayu

Swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved