Technology Trends

Tugas Semakin Kompleks, Prajurit TNI Dituntut Melek Digital

Komandan Satuan Siber (Dansatsiber) TNI Laksamana Pertama TNI Tri Harsono.

Dalam menghadapi tuntutan tugas yang semakin kompleks dan dinamis, seluruh prajurit Tentara Nasional Indonesia (TNI) sebagai penjaga keutuhan negara dituntut untuk melek digital. Prajurit TNI penting memahami tren dan perkembangan teknologi digital untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi dalam menjalankan tugas dan fungsi mereka.

Hal tersebut disampaikan oleh Komandan Satuan Siber (Dansatsiber) TNI Laksamana Pertama TNI Tri Harsono. Dansatsiber menegaskan tidak boleh ada lagi prajurit yang gagap dan buta digital, mudah menyebarkan hoax, atau membocorkan rahasia negara.

“Tidak boleh ada lagi prajurit yang buta digital, menyebarkan hoax, membocorkan rahasia negara, ataupun menyebarkan hal yang bertentangan dengan tugas-tugas TNI. Jika prajurit sudah melek digital, maka rasa percaya masyarakat kepada TNI akan semakin kuat,” tutur Tri Harsono dalam acara literasi digital TNI Makin Cakap Digital, tahun 2023.

Dalam konteks ini, prajurit TNI perlu memahami tren dan perkembangan teknologi digital yang sedang terjadi. Oleh karena itu, penting bagi prajurit untuk beradaptasi dengan cepat dan menguasai teknologi baru yang muncul agar dapat tetap relevan dan memiliki keunggulan di medan pertempuran yang semakin kompleks.

“Tuntutan tugas semakin kompleks dan dinamis, prajurit TNI perlu terus meningkatkan literasi digital mereka. Ini termasuk pengetahuan tentang teknologi terbaru, kemampuan dalam menggunakan perangkat digital, serta kepekaan terhadap isu-isu keamanan siber karena prajurit TNI akan menjadi garda terdepan dalam menjaga keamanan dan kedaulatan negara kita di dunia digital yang terus berkembang,” ujarnya.

Ia berharap, melalui peningkatan literasi digital seluruh prajurit dan keluarga besar TNI dapat lebih cerdas, teliti, dan berhati-hati dalam mengikuti dan mengamati informasi. Selain itu, menurutnya, literasi digital sendiri juga memainkan peran penting dalam menunjang tugas dan fungsi prajurit TNI dalam beberapa aspek yang krusial.

Sementara itu, Ketua Tim Literasi Digital Sektor Pemerintahan Niki Maradona mengatakan literasi digital bagi TNI sangatlah penting. Niki beralasan perkembangan di era digital menimbulkan jenis-jenis ancaman baru terhadap kedaulatan negara yang harus diwaspadai oleh TNI dalam menjalankan tugas.

“Ancaman tersebut antara lain serangan siber, yang dapat mencakup serangan DDoS (Distributed Denial of Service), pencurian data, dan sabotase sistem. Selanjutnya propaganda yang mengancam keamanan nasional, penggunaan propaganda akan mengancam keamanan nasional melalui media sosial dan platform digital lainnya,” ujar Niki.

Berikutnya cyber terrorist, dimana teknologi digital telah memberikan alat baru bagi kelompok teroris untuk melancarkan serangan dan merekrut anggota baru untuk merencanakan serangan. Terakhir adalah state sponsored cyber attack, yaitu serangan siber yang disponsori negara atau kelompok yang bermaksud jahat dapat melakukan pengintaian atau pencurian informasi rahasia melalui jaringan digital.

Editor : Eva Martha Rahayu

Swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved