Trends Economic Issues

Anak-Anak Dipacu Menabung dan Merencanakan Keuangan Sejak Dini

Karyawan BRI KCP Ciracas, Jakarta Timur, menyerahkan buku tabungan kepada anak-anak SSB T-Eleven. (Foto : Istimewa).

Yayasan Televen Indonesia Berkarya, pengelola Sekolah Sepak Bola (SSB) T-Eleven di Jakarta Timur, mendorong anak-anak gemar menabung sejak dini. Anak-anak yang berlatih sepak bola di SBB T-Eleven ini membuka rekening tabungan di PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI pada Mei 2023.

Asep Padian, Co–founder SSB T-Eleven, menyampaikan manajemen SSB T-Eleven berkolaboarasi dengan kantor cabang BRI di Jakarta Timur agar memudahkan akses anak-anak itu membuka rekening tabungan. Jumlah peserta didik SSB T-Eleven sekitar 100-an orang. Mayoritas dari jumlah total anak-anak ini telah membuka rekening tabungan. “Sejak Juni 2023, rekening tabungan BRI sudah diaktifkan oleh pihak bank. Anak-anak kami dorong untuk membuka tabungan agar mereka rutin menabung dan mempersiapkan dana untuk masa depan,” ujar Asep saat dihubungi SWA Online pada Senin (4/9/2023).

Tabungan ini, menurut Asep, merupakan bagian dari budaya merencanakan keuangan sejak dini. “Jikalau anak-anak ini menjadi atlet sepakbola, mereka sudah mempersiapan keuangan untuk masa depan. Atlet sepakbola ‘kan ada masa aktifnya sehingga kami bersama BRI bekerjasama untuk membuka rekening tabungan agar anak-anak sejak dini terbiasa menabung. Kelak, ketika mereka menjadi atlet profesional , maka mereka terbiasa bisa menyisihkan penghasilannya,” tutur Asep yang mengantongi lisensi pelatih sepakbola nasional dan AFC.

Karyawan BRI, lanjut Asep, rutin mendatangi GOR (Gelanggang Olahraga) Gongseng di Pasar Rebo, Jakarta Timur. Setiap bulan, petugas BRI mendatangi GOR ini untuk mencatat tabungan di rekening tabungan anak-anak yang berlatih sepak bola di T-Eleven itu. “Setiap bulan, karyawan BRI mengunjungi tempat latihan T-Eleven agar memudahkan anak-anak menabung di rekeningnya,” ujar Asep, pelatih yang mengharumkan nama Indonesia lantaran meraih Juara Pertama sekaligus Tim Terbaik kelompok umur 14 tahun di ajang 7th Beijing Cup International School Football Tournament 2018.

Denny H Nugroho, Kepala BRI Unit Ciracas Cabang Kramat Jati, Jakarta Timur, mengapresiasi inisiatif SSB T-Eleven untuk meningkatkan literasi anak-anak untuk menabung. “Kami berkolaborasi dengan seluruh pihak untuk meningkatkan literasi dan inklusi keuangan masyarakat, khususnya kolaborasi kami dengan T-Eleven untuk meningkatkan literasi dan inklusi keuangan anak-anak untuk menabung sejak dini,” ujar Denny.

Perihal menabung, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terus mendorong budaya menabung khususnya pada generasi muda yang penting untuk meningkatkan inklusi keuangan dan perencanaan masa depan sekaligus bisa memperkuat pendanaan pembangunan. OJK merilis Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) 2022 yang menunjukkan bahwa indeks literasi indeks literasi keuangan masyarakat Indonesia sebesar 49,68%, naik dibanding tahun 2019 sebesar 38,03%. SNLIK ini mencatat indeks inklusi keuangan di 2022 mencapai 85,10% meningkat dibandingkan 2019 sebesar 76,19%. Hal tersebut menunjukkan gap antara tingkat literasi dan tingkat inklusi semakin menurun, dari 38,16% di tahun 2019 menjadi 35,42 persen di tahun 2022

Untuk mendorong budaya menabung tersebut, selain mengeluarkan program Satu Rekening Satu Pelajar (Kejar), OJK juga akan bekerja sama dengan Kwarnas Pramuka untuk menyusun revisi Syarat Kecakapan Khusus (SKK) Penabung dan SKK Cakap Keuangan sebagai kelanjutan dari SKK Penabung.OJK berharap dengan dua SKK itu, Pramuka Indonesia memiliki ketrampilan untuk menabung serta merencanakan dan mengelola keuangan dengan baik.

Pada kesempatan terpisah, Ketua Dewan Komisioner OJK, Mahendra Siregar, menyampaikan kegiatan Pramuka yang berlandaskan disiplin mencapai suatu target tertentu dan memiliki fungsi dan kewajiban sosial yang tinggi sangat tepat untuk meningkatkan literasi dan inklusi keuangan. ”Sehingga bisa mencapai target yang ditetapkan sekaligus juga untuk memberikan lebih banyak lagi manfaat dan nilai dari akses dan industri jasa keuangan kepada masyarakat,” kata Mahendra pada peringatan Hari Indonesia Menabung 2023 yang digelar bersamaan dengan kegiatan Pramuka Raimuna Nasional XII 2023 di Bumi Perkemahan dan Graha Wisata Pramuka (Buperta) Cibubur, Jakarta Timur pada Minggu (20/8/2023).

Pada kesempatan ini, Ketua Dewan Komisioner LPS (Lembaga Penjamin Simpanan) Purbaya Yudhi Sadewa, mengajak seluruh Pramuka Indonesia untuk budayakan menabung sekaligus mengedukasi masyarakat akan pentingnya menabung bank.

Pramuka, menurut Purbaya, adalah agen perubahan di masyarakat memiliki peran penting khususnya dalam mengedukasi masyarakat bahwa menabung di bank aman dan dijamin LPS. “Sehingga nantinya tidak ada lagi kasus-kasus seperti uang celengan dimakan rayap atau tabungan yang hilang karena di simpan di bawah bantal,” ujar Purbaya. Menabung di bank merupakan salah satu bentuk kegiatan untuk meningkatkan inklusi keuangan nasional. Dengan meningkatnya inklusi keuangan maka akan mendukug pendalaman pasar keuangan dan stabilitas keuangan nasional.

Friderica Widyasari Dewi, Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi dan Pelindungan Konsumen OJK, merincikan sebanyak 52 juta pelajar atau 80% dari total pelajar di Indonesia sudah memiliki rekening tabungan di bank, dengan total tabungan sekitar Rp 29 triliun.

Dalam periode satu tahun sejak perayaan Hari Indonesia Menabung 2022 lalu hingga saat ini sudah ada tambahan 2,6 juta rekening dengan total angka tabungan Rp4 triliun. “Semoga ini menjadi gerakan bersama, terutama Pramuka untuk menjadi duta literasi dan inklusi keuangan Indonesia untuk menyiapkan mereka menjadi pemimpin-pemimpin yang baik,” kata Friderica.

LPS Menjamin Dana Nasabah

Dana nasabah di tabungan dijamin oleh LPS. “Uang Anda pasti aman, saya jamin 100%,” ujar Purbaya di sela-sela peringatan Hari Indonesia Menabung 2023 itu. LPS mempraktikkan amanahnya sesuai undang-undang. Simak saja pengalaman Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Zainul Hasan yang menjalin kerja sama kurikulum perbankan syariah dengan Bank Perekonomian Rakyat Syariah (BPRS) Asri Madani di Jember, Jawa Timur. Namun, dalam perjalanannya BPRS Asri Madani dinyatakan pailit dan dicabut izin usahanya. Dinul Qaimah, Kepala Sekolah SMK Zainul Hasan, sangat risau lantaran SMK Zainul Hasan membuka rekening tabungan di BPRS Asri Madani ini.

Dia sempat khawatir mengenai nasib tabungan sekolahnya yang senilai Rp 500 juta itu. “Yang jelas kami terkejut, sebab sekolah kami mempunyai tabungan sebesar Rp 500 juta, dan itu adalah tabungan untuk seluruh biaya operasional sekolah. Kami khawatir apakah tabungan kami itu kembali atau tidak,” ujar Dinul pada 19 Agustus 2023.

Wajar, Dinul ketar-ketir. Sebab, dia belum mengakses informasi lebih lanjut mengenai tabungan nasabah di bank yang beroperasi di wilayah Indonesia ini dijamin Rp 2 miliar per rekening per bank oleh LPS. “Dalam hati saya bertanya apakah tabungan kami dijamin oleh LPS, dan kami belum yakin bahwa itu dijamin. Namun ada petugas yang memberitahukan bahwa ternyata tabungan kami itu benar-benar dijamin LPS dan sedang diproses hingga akhirnya bisa dicairkan seluruhnya,” ujarnya.

Kemudian untuk pembayaran klaim, LPS menginformasikan para nasabah BPRS Madani itu. Dinul bersama nasabah lainnya diinformasikan LPS bahwa pencairan tabungannya bisa dilakukan di bank syariah terdekat. “Prosesnya pun cepat dan mudah selagi kita mematuhi syarat 3T. Nasabah BPRS Asri Madani lain pun mendapatkan pengalaman yang sama dengan saya, untung ada LPS,” tambah Ibu Dinul.

Syarat penjaminan yang disebut dengan 3T itu adalah, Tercatat dalam pembukuan bank, Tingkat Bunga Simpanan (TBP) yang diterima tidak melebihi TBP LPS dan Tidak terindikasi melakukan atau terbukti melakukan fraud (tindak pidana di bidang perbankan).

LPS adalah lembaga yang dibentuk oleh pemerintah melalui Undang-Undang Nomor 24 tahun 2004 tentang Lembaga Penjamin Simpanan (LPS). LPS menjamin simpanan nasabah bank yang berbentuk tabungan, deposito, giro sertifikat deposito dan bentuk lain yang dipersamakan dengan itu. Terbaru, nilai simpanan yang dijamin LPS paling tinggi sebesar Rp 2 miliar per nasabah per bank. Sejak LPS beroperasi tahun 2005 hingga Juli 2023, LPS telah membayar klaim penjaminan simpanan atas nasabah bank yang dilikuidasi dengan nilai Rp 1,75 triliun (simpanan layak bayar).

Swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved