Waste4Change dan RiverRecycle Raih Pendanaan US$ 70.000
PT Wasteforchange Alam Indonesia (Waste4Change) menjadi pemenang dalam program Climate Impact Innovations Challenge (CIIC) 2023, trek Ocean/Kelautan.Dengan kemenangan ini, Waste4Change mendapatkan hadiah uang tunai senilai Rp 2,5 miliar, berbagai keuntungan eksklusif, dan salah satunya berhasil mengamankan dana investasi senilai US$70.000 dari Rumah Group yang akan digunakan untuk mengoptimalkan pengelolaan Low Value Plastic menjadi produk yang layak secara ekonomi.
Bagas Mukti Wibowo, Senior Business Development Executive Waste4Change dalam presentasinya di CIIC 2023 menjelaskan, bagaimana pentingnya menghadirkan upaya pengelolaan low value plastic bertanggung jawab untuk mencegahnya menumpuk dan bocor mencemari lingkungan, salah satunya lautan. Diperkirakan, sebanyak 620.000 ton sampah plastik dari daratan bocor ke laut Indonesia tiap tahunnya.
“Kami yakin ini hanya awal, kami senang pada akhirnya dapat membangun fasilitas daur ulang plastik bernilai rendah dengan RiverRecycle – memperluas dampak yang kami hadirkan. Kami menantikan kolaborasi dengan semua pihak ke depannya, termasuk dengan para finalis CIIC,” ungkap Bagas.
Sejak beberapa tahun ke belakang, Waste4Change berupaya sebanyak mungkin mengumpulkan dan mengelola low value plastic yang bocor ke lingkungan dengan berbagai cara. Di tahun 2021, Waste4Change bersama RiverRecycle—perusahaan berbasis di Finlandia yang menawarkan solusi untuk mengumpulkan dan mendaur ulang plastik dari sungai— memulai proyek Citarum Repair bekerja sama dengan pihak lainnya dan telah mengelola sebanyak 470,093 kg sampah plastik dari sungai Citarum. Proyek ini masih terus berjalan hingga sekarang.
Waste4Change juga menyelenggarakan program Waste4Change Supplier Partner (WSP) bermitra dengan pengepul sampah usaha mikro/kecil untuk meningkatkan kapasitas pengumpulan & pengolahan guna meningkatkan daur ulang sampah
Namun, kegiatan tersebut baru mampu diterapkan pada masalah yang terjadi di daratan dan sungai. Perlu upaya yang lebih besar agar masalah pencemaran laut akibat plastik ini dapat segera diatasi. Oleh karena itu, Waste4Change berencana menggunakan pendanaan yang diperoleh untuk meningkatkan kapasitas pengumpulan dan pengelolaan sampah plastik, membangun fasilitas dengan dilengkapi teknologi yang mumpuni yang diharapkan dapat mengatasi masalah plastik laut dalam skala besar secara berkelanjutan.
“Kepercayaan yang diberikan panitia dan juri CIIC memberikan energi yang positif bagi seluruh jajaran team Waste4Change mewujudkan visi misinya yaitu menjadi perusahaan yang memimpin di bidang pengelolaan sampah bertanggung jawab untuk mewujudkan dunia yang bebas sampah (zero waste),” jelas Mohamad Bijaksana Junerosano, CEO Waste4Change dalam keterangannya, Selasa (05/08/2023).
Sebelumnya, Waste4Change telah memperoleh suntikan pendanaan Seri A senilai US$5 juta dari perusahaan modal ventura terkemuka di Asia Tenggara, AC Ventures. Sebagai salah stau perusahaan modal ventura paling aktif dikawasan ini, AC Ventures menaruh optimisme besar terhadap model bisnis yang dijalani oleh Waste4Change. Pandu Sjahrir, Founding Partner AC Ventures, sebelumnya mengatakan, Waste4Change adalah pionir yang menyediakan solusi pengelolaan sampah end-to-end. Keberlanjutan adalah fokus utama tim, dengan komitmen yang ditunjukkan untuk membangun masa depan yang lebih baik bagi Indonesia. Perusahaan ini telah mencapai kecocokan pasar produk dan memiliki potensi untuk berkembang di seluruh negeri. Waktu perusahaan juga ideal, karena pemerintah Indonesia menginginkan setidaknya pengurangan 30% di sumbernya, dengan 70% sisanya ditangani pada tahun 2025.
Editor : Eva Martha Rahayu
Swa.co.id