Trends Economic Issues

ASEAN Butuh US$29,4 Triliun untuk Transisi Energi

Kawasan ASEAN dan Indo-Pasifik memiliki kekuatan besar yakni dari jumlah populasi yang banyak sebesar 680 juta jiwa. Hal ini bisa menjadi pasar potensial dengan peluang investasi yang menjanjikan.

Presiden RI Joko Widodo mengatakan bahwa keberadaan ASEAN Indo Pacific Forum akan mengubah rivalitas di kawasan Indo Pasifik menjadi kerja sama yang bermanfaat untuk semua pihak. Sekedar tahu, dari kontribusi negara ASEAN dan mitra ASEAN sejauh ini tercatat 93 proyek kerja sama senilai US$38,2 miliar. Selain itu, ada 73 proyek potensial senilai US$17,8 miliar.

“Kawasan kita tidak imun dari berbagai tantangan global dan rivalitas geopolitik yang menajam, khususnya potensi konflik di Indo-Pasifik,” kata Presiden Jokowi (05/06/2023). Ada tiga agenda yang dibawa dalam forum ini. Pertama, infrastruktur hijau dan rantai pasok. Dia mengatakan hilirisasi industri dan pembangunan ekosistem kendaraan listrik atau electric vehicle menjadi contoh konkret dalam membangun rantai pasok kawasan.

Kedua, pembiayaan yang berkelanjutan dan inovatif karena ASEAN membutuhkan US$29,4 triliun untuk melakukan transisi energi. Untuk itu, kata dia, dibutuhkan skema pembiayaan inovatif melalui kemitraan yang saling menguntungkan dan berkelanjutan.

Ketiga, transformasi digital dan ekonomi kreatif, karena ekonomi digital ASEAN diprediksi tumbuh hingga US$1 triliun pada 2030. Oleh karena itu, menurutnya, adopsi inovasi digital perlu diperkuat dalam mendukung ekonomi kreatif dan pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). “Semoga ikhtiar kita dapat memberikan manfaat besar bagi rakyat di kawasan dan dunia,” ujar Jokowi menutup pembicaraan.


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved