Trends Economic Issues

ASEAN dan Kanada Jajaki Kemitraan Energi Bersih

ASEAN Business Advisory Council (ASEAN-BAC) bekerja sama dengan Canada-ASEAN Business Council (CABC) mengadakan pertemuan untuk memperluas pasar, mendorong energi ramah lingkungan, dan memfasilitasi arus perdagangan dan investasi melalui Kanada. Ini dilakukan untuk mempercepat peran ASEAN dalam pertumbuhan berkelanjutan.

Ketua ASEAN-BAC Arsjad Rasjid mengatakan bahwa pada KTT G20 di Bali lalu, Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau menyampaikan langkah signifikan Kanada dalam pembangunan berkelanjutan ASEAN melalui pembentukan Kemitraan Transisi Energi yang Berkeadilan (JETP) dengan Indonesia dan Vietnam.

“Kemitraan strategis tersebut telah menghasilkan dukungan pendanaan yang besar dari Kanada untuk membantu Indonesia dan Vietnam dalam transisi dari sumber batubara ke sumber energi terbarukan,” kata Arsjad di Jakarta (06/09/2023). Sementara itu, Presiden CABC Wayne Farmer mendukung mendukung perjanjian Penanaman Modal Asing (FDI) dan mengevaluasi perjanjian dan strategi yang ada.

Kanada, kata dia, adalah pemimpin di bidang pertanian, inovasi teknologi, dan energi terbarukan. “Kerja sama ini bertujuan untuk membantu negara-negara ASEAN dalam mencapai pembangunan berkelanjutan dan transisi ke energi terbarukan.” Sekedar tahu, Kanada telah meluncurkan Strategi Indo-Pasifik dengan lima pilar, termasuk pengawasan keamanan dan militer, bekerja sama dengan Indonesia. Di bidang perdagangan, melalui perdagangan bebas dan perjanjian kemitraan ekonomi, Kanada juga mendorong pertukaran antar masyarakat, termasuk akademisi, peneliti, dan pakar.

“Kami meningkatkan pendanaan iklim melalui partisipasi aktif dalam lembaga pendanaan iklim di ASEAN. Dalam diplomasi, kami juga terus memperluas partisipasi Kanada di ASEAN,” jelas Duta Besar Kanada untuk Jepang dan Utusan Khusus untuk Indo-Pasifik Ian Mckay. Arsjad menyebutkan bahwa Kanada memiliki sumber daya energi alam yang melimpah, termasuk pembangkit listrik tenaga air, angin, dan panas bumi.

Kanada juga memiliki keahlian teknis dan teknologi mutakhir yang dibutuhkan industri ASEAN untuk mencapai pertumbuhan pesat. “Kami berharap dapat mengeksplorasi sektor-sektor potensial yang berkelanjutan, termasuk kolaborasi dan inovasi untuk mengurangi limbah perusahaan dan memberdayakan pemimpin perempuan di sektor energi,” kata Arsjad.

Editor : Eva Martha Rahayu

Swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved