Dua Pendekatan BRI dalam Menciptakan Model Bisnis Baru
Digitalisasi proses bisnis internal dan menciptakan model bisnis baru menjadi dua pendekatan utama PT Bank Rakyat Indonesia (BRI) untuk menawarkan pembiayaan inovatif bagi UMKM. Melalui upaya ini, bank nasional tersebut memberdayakan UMKM sekaligus mengatasi risiko operasional dan menekan pembiayaan operasional dalam perseroan.
Direktur Utama PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI) Sunarso mengatakan transformasi digital dan pembiayaan inovatif, menjadi strategi perseroan dalam upaya mendongkrak usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Hal ini relevan dengan yang dibahas di ASEAN — Indo Pacific Forum 2023.
“Kami melihat bahwa subtema yang paling relevan dalam konteks ASEAN dan Indo-Pasifik adalah transformasi digital dan pembiayaan inovatif. BRI berada dalam posisi strategis untuk mendukung perekonomian nasional dan ASEAN melalui UMKM,” kata Sunarso dalam sesi pleno AIPF di Jakarta.
Digitalisasi bisnis internal bertujuan untuk menyederhanakan proses dan meningkatkan efisiensi operasional secara keseluruhan. Sementara penciptaan model bisnis baru melalui digital dilakukan dengan mengeksplorasi peluang yang ada sehingga dapat menambah pendapatan dan nilai baru bagi perseroan.
BRI menjadi salah satu perusahaan yang hadir dalam peresmian AIPF. AIPF merupakan platform yang inklusif dan konkret antara badan usaha milik negara dan swasta. Diskusi pada AIPF akan mencakup tiga fokus yaitu infrastruktur hijau dan rantai pasok yang tangguh, pembayaran berkelanjutan yang inovatif, serta transformasi digital inklusif dan ekonomi kreatif.
Diketahui kinerja BRI pada Semester I 2023 cukup positif. Dari sisi penyaluran kredit, hingga akhir triwulan II 2023 BRI berhasil menyalurkan kredit dan pembiayaan senilai Rp1.202,13 triliun dengan penopang utama pertumbuhan yakni pada segmen mikro yang tumbuh 11,41% yoy menjadi Rp577,94 triliun. Dengan demikian, porsi kredit mikro telah mencapai 48,08% terhadap total penyaluran kredit BRI.
Penyaluran kredit mikro yang tumbuh double digit membuat proporsi kredit UMKM BRI juga terus meningkat. Hingga akhir Triwulan II 2023, sebesar 84,48% dari total kredit BRI atau senilai Rp1.015,54 triliun merupakan kredit yang disalurkan kepada segmen UMKM.
Hal ini menjadi pertama kalinya kredit UMKM BRI menembus di atas Rp1.000 triliun. BRI akan terus meningkatkan porsi kredit UMKM mencapai 85% pada tahun 2024.
NPL BRI pada akhir Triwulan II 2023 tercatat sebesar 2,95% atau membaik apabila dibandingkan dengan NPL pada Triwulan II 2022 sebesar 3,26%. Hal ini membuat Credit Cost BRI menurun, dari semulai 3,11% pada Triwulan II 2022 menjadi 2,26% pada Triwulan II 2023.
Editor : Eva Martha Rahayu
Swa.co.id