Trends Economic Issues

Indonesia Identifikasi Projek Kerja Sama Rp490,59 Triliun Selama AIPF

Indonesia mengidentifikasi projek kerja sama US$32 miliar atau sekitar Rp490,59 triliun melalui kegiatan penjajakan bisnis (business matching) selama penyelenggaraan Forum ASEAN-Indo-Pasifik (AIPF). Selain itu, Indonesia mengupayakan kerja sama untuk projek dari negara-negara lain dengan total nilai US$810 juta atau sekitar Rp12,4 triliun.

“Kita harap business matching tersebut akan bisa meningkatkan kerja sama dan pemahaman sebenarnya kebutuhan investasi yang diharapkan oleh masing-masing negara,” kata Wakil Menteri Luar Negeri Pahala Mansury di Jakarta (06/09/2023).

Kegiatan business matching AIPF dihadiri 185 investor dalam negeri dan internasional, di antaranya, PT Bank Mandiri Tbk, Bank Permata, Bank SBI Indonesia, Bank CCB Indonesia, PT Bank Jawa Barat, PT Astra Infrastruktur, PT Amman Mineral Tbk, Dian Swastatika Sentosa, AIIB, Standard Chartered, Sumitomo (SMBC), Commerzbank, ACWA (Saudi Arabia), EDF Energy (Prancis), KEPCO (Korea), Ignis (Spanyol), China Railway Corporation, Sinohydro, China State Construction Engineering, Siemens (German), Inpex Geothermal (Jepang), British Columbia (Kanada), and Actis (Inggris).

Adapun sektor yang dipromosikan meliputi pengembangan energi baru terbarukan, hidrogen, amonia, kilang alumina, rantai pasok baterai, serta infrastruktur jalan tol dan pelabuhan. Indonesia sendiri fokus pada Kerjasama di bidang energi dan migas sebanyak lima proyek, jalan tol sebanyak sembilan proyek, Pelabuhan sebanyak lima proyek, kesehatan, pupuk infrastruktur, pariwisata, dan ekosistem baterai kendaraan listrik dan rantai pasok masing-masing sebanyak enam, tiga, sepuluh, sembilan, dan tiga projek.

Menurut Wakil Menteri BUMN Rosan Roeslani, sektor yang banyak diminati investor adalah energi hijau dan ekosistem baterai kendaraan listrik. “Banyak juga yang ingin berpartisipasi di sektor digitalisasi karena mereka melihat banyak potensi masyarakat kita yang belum tersentuh oleh formal financing,” kata Rosan. Prioritas pendanaan dan bisnis ke depan, kata Pahala, akan fokus pada sektor pengembangan energi bersih, pembiayaan berkelanjutan, dan pembangunan infrastruktur hijau.

Editor : Eva Martha Rahayu

Swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved