Marketing Trends

TikTok Shop Dilema antara UMKM yang Terlibas dan Perputaran Bisnis hingga Miliaran

TikTok Shop, bagian dari platform TikTok yang memadukan konsep hiburan dan bisnis, yang dikenal sebagai socio-commerce ramai diperbincangkan karena dianggap mematikan pelaku UMKM lokal. Ini tentu menjadi perhatian, bahwa platform sosial media sejatinya digunakan sebagai mana mestinya, bukan untuk bertransaksi.

Namun di sisi lain, memasuki tahun ketiganya beroperasi di Indonesia, TikTok Shop mencatat rekor penjualan luar biasa melalui fitur live shopping mencapai Rp 107 miliar di Agustus 2023. Catatan penjualan ini dicetak hanya dengan tiga kreator affiliate. Ada ribuan seller yang juga meraup cuan dari TikTok Shop.

Seperti diketahui sebelumnya, Menteri Koperasi dan UKM (MenKopUKM), Teten Masduki dengan keras menyoroti platform yang menggabungkan media sosial dengan socio-commerce. Teten menganggap ini monopoli dan mematikan UMKM lokal. Terlebih lagi tidak ada batasan cross boarder e-commerce di Indonesia, yang membuat pelaku bisnis kita makin merana. Ini menyebabkan sepinya pedagang konvensional di Tanah Abang bahkan anjlok sampai 70% lebih.

Tidak heran kondisi ini terjadi, data internal TikTok Shop mengungkapkan bahwa 1 dari 3 pengguna TikTok pernah membeli produk melalui TikTok Shop. Selain itu, fitur Live Shopping yang mengusung konsep Shoppertainment (Entertainment first, eCommerce second) dinobatkan menjadi fitur favorit konsumen untuk melakukan transaksi di platform TikTok. Dengan adanya konsep ini, konsumen dapat menikmati aktivitas hiburan sekaligus berbelanja dan berinteraksi secara real-time dengan para merchants.

Kekuatan Tiktok Shpp memang bukan sekadar murah. Namun dengan adanya konsep Shoppertainment yang mengedepankan konten yang menghibur dahulu baru berbelanja, para pegiat usaha dari skala kecil hingga besar berkesempatan untuk meningkatkan penjualan secara langsung melalui kreasi video pendek dan aktivitas live streaming yang menarik.

TikTok juga mendorong para kreator untuk mendapatkan penghasilan, TikTok Shop juga memberikan kenyamanan bagi seluruh pengguna dalam berbelanja dengan menyediakan fitur pencarian produk, kemudahan proses check out, serta pengecekan pengiriman dalam satu aplikasi.

Bagi kreator affiliate, kehadiran fitur live shopping ini tidak hanya membantu mereka untuk membangun dan menjaga hubungan dengan audiens di TikTok, tapi juga membuka peluang baru untuk mendapatkan penghasilan tambahan melaluikolaborasi dengan beberapa merek lokal dalam hal promosi dan penjualan di TikTok Shop.

Selain memanfaatkan fitur live shopping selama 23-26 jam dalam sekali waktu untuk menjangkau lebih banyak audiens, strategi yang mereka lakukan adalah dengan berkolaborasi dengan beragam merek lokal dan figur publik. dr. Richard Lee, salah satunya, seorang dokter yang juga aktif memberikan ulasan produk kecantikan.

“Kami melakukan live shopping selama 23 jam non-stop secara bergantian dengan menghadirkan sesi live yang interaktif dan menarik. Kami mengajak beberapa selebriti ternama di Indonesia, seperti Inara Rusli, Inge Anugrah, dan Lady Nayoan Kjaernett untuk memberikan product knowlegde kepada penonton kami,” katanya. Sebagai hasilnya, dr. Richard Lee bersama timnya berhasil menjual produk kecantikan sebesar Rp41 miliar dalam satu hari.

Pada acara Bincang E-Commerce bersama Asosiasi E-Commerce Indonesia (idEA) di Jakarta, Jumat (08/09/2023), Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik (IKP) Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) Usman Kansong menegaska, pemerintah terus mendorong pengembangan ekonomi digital guna meningkatkan produktivitas pelaku usaha, khususnya UMKM serta masyarakat.

Menurutnya, perkembangan social commerce (s-commerce), di mana media sosial juga dimanfaatkan sebagai sarana transaksi jual beli tidak bisa dihindari. Usman menjelaskan bahwa praktik s-commerce saat ini terbagi menjadi dua, yaitu yang difasilitasi platform dan yang dilakukan secara pribadi atau langsung antara sesama pengguna media sosial.

Saat ini, tambah Usman, Kemkominfo memprioritaskan pengawasan s-commerce yang berbasis platform. Diperlukan komitmen kuat dalam meningkatkan literasi digital di Indonesia untuk mengantar masyarakat menuju Digital Society melalui percepatan pembangunan ekosistem infrastruktur teknologi informasi dan komunikasi di wilayah Tertinggal, Terdepan dan Terluar (3T), serta transformasi digital bagi pelaku UMKM.

Dari sisi pelaku industri e-commerce, Ketua Umum idEA, Bima Laga, memastikan bahwa para pelaku industri e-commerce memiliki kepedulian pada pengembangan ekonomi lokal dengan mendorong penjualan produk buatan Indonesia, terutama dari pengusaha UMKM. “IdEA hadir menjadi mitra pemerintah, salah satunya dalam mendukung UMKM melalui Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia,” ujar Bima.

Bima melanjutkan, dalam Gernas BBI, pelaku industri e-commerce tidak semata mendorong pelaku usaha untuk onboarding atau membuka toko daring, tapi juga melakukan pelatihan dan pendampingan. Selain itu, lanjut Bima, roda bisnis e-commerce melibatkan banyak sektor bisnis lain yang menjadi penggerak perekonomian digital indonesia, seperti sektor logistik, payment gateway, perbankan, fintech, dan lain-lain. Namun, bukan berarti roda bisnis e-commerce menghilangkan aturan ekspor impor. Peredaran produk impor pada industri e-commerce dibatasi aturan cross border.

Wakil Ketua idEA, Budi Primawan, menjelaskan bisnis cross border secara resmi dikelola oleh platform dan semua itu mengikuti aturan yang ditetapkan pemerintah. Baik dari segi pajak, juga lainnya. Budi menambahkan, persentase jumlah transaksi dari sektor cross border tidak terlalu tinggi, di mana pelaku bisnis cross border masih mengutamakan upaya mendorong transaksi dari produk lokal. Sehingga, para pelaku usaha lokal yang belum onboarding, bisa mulai mencoba untuk merambah ke pasar daring. “Berjualan di Perdagangan Melalui Sistem Elektronik (PMSE) (online) lebih efisien secara biaya, waktu kelola lebih fleksibel, dan jangkauan pasar luas,” jelas Budi.

TikTok melalui siaran persnya menjelaskan bahwa pihaknya memperkuat komitmennya dalam mendukung perekonomian Indonesia, melalui TikTok Shop dengan terus memberikan dukungan komprehensif kepada UMKM lokal, seperti pendampingan dalam orientasi, inkubasi, hingga berbagai program yang berkontribusi pada pertumbuhan bisnis mereka.

Editor : Eva Martha Rahayu

Swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved