Management Trends

Bumi Boga Laksmi Perkuat Hilirisasi Industri Kopi Nasional

Proses pendinginan biji kopi di cooling tray untuk menghentikan proses roasting. (dok. Bumi Boga Laksmi)

Tahun 2022-2023 menjadi periode yang membanggakan bagi industri kopi Indonesia. Menurut laporan Badan Pusat Statistik (BPS), produksi kopi Indonesia mencapai 794,8 ribu ton pada 2022, meningkat sekitar 1,1% dibanding tahun sebelumnya (year-on-year/yoy), menjadikan Indonesia sebagai negara penghasil kopi terbesar ke-3 di dunia setelah Brazil dan Vietnam.

Hal ini memperlihatkan potensi luar biasa yang dimiliki oleh industri kopi Tanah Air dengan salah satu upaya yang dapat dilakukan yakni melalui hilirisasi: menghubungkan ekosistem dari hulu hingga hilir.

Dengan pengalaman lebih dari satu dekade, PT Bumi Boga Laksmi pun mendukung pertumbuhan kopi Tanah Air dalam program hilirisasi komoditas kopi. Berfokus kepada dorongan terhadap usaha kecil dan menengah (UKM) di sektor industri kopi, perusahaan ini merangkul inovasi dalam menghadirkan produk kopi olahan berkualitas tinggi dan berdaya saing global, sehingga siap bersaing dan diekspor ke pasar mancanegara, agar menciptakan peluang baru bagi UKM lokal untuk merambah pasar kopi internasional.

Selain itu, melalui groundbreakingCenter of Excellence (CoE) Kopi Nasional sekaligus soft launching produk hilirisasi perkebunan di Solokan Jeruk, Rancaekek, Kabupaten Bandung, Jawa Barat pada 13 Agustus lalu, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo juga menyampaikan bahwa, selain diperlukannya branding yang kuat, hal lain yang dapat dilakukan adalah melakukan penguatan kelembagaan, pemberdayaan petani dan kemitraan, sekaligus mengangkat produk kopi nasional di kancah internasional.

“Dalam era peluang dan tantangan seperti ini, Bumi Boga Laksmi memainkan peran penting sebagai penggerak perubahan dalam industri kopi Indonesia. Kami mendorong para pelaku UKM untuk tidak hanya berfungsi sebagai pemasok biji kopi mentah, tetapi juga sebagai produsen produk kopi olahan yang memiliki nilai tambah. Langkah ini tidak hanya membuka peluang keuntungan lebih besar, tetapi juga merespons permintaan konsumen global yang semakin mengapresiasi produk berkualitas tinggi dan ramah lingkungan,” ungkap Derby Sumule, Bean Specialist and Procurement PT Bumi Boga Laksmi.

Tantangan signifikan dalam melibatkan pasar kopi internasional adalah keberlanjutan produk pangan. “Meskipun biji kopi mentah tetap dicari, PT Bumi Boga Laksmi bersama para mitra, petani kopi lokal, dan pemerintah, berkomitmen untuk mendorong penerapan praktik pertanian yang berkelanjutan dan ramah lingkungan. Dengan demikian, kita bisa menghasilkan produk kopi olahan yang memenuhi standar internasional dalam aspek keberlanjutan,” lanjut Derby.

Dalam upaya mewujudkan visi penguatan hilirisasi dan penetrasi ke market global yang lebih kuat, Bumi Boga Laksmi dengan lahan seluas 5 hektar dan dengan kapasitas produksi 17 ton kopi per hari telah mengantongi sertifikasi ISO 22000, Halal, BPOM, GMP dan HACCP sebagai acuan atas penerapan sistem produksi yang telah memenuhi standar keamanan pangan yang ketat.

Bumi Boga Laksmi juga menanamkan komitmen dalam tahapan distribusi mengingat kunci utama kesuksesan proses hilirisasi ini juga terletak pada konsistensi kualitas produk, pengaturan volume produksi yang stabil, serta pengiriman tepat waktu, di mana elemen-elemen tersebut merupakan tiang penopang keberhasilan hilirisasi.

Lebih dari sekadar perusahaan produksi kopi, Bumi Boga Laksmi mendukung realisasi tidak hanya program hilirisasi kopi, tetapi juga ekspansi dukungan untuk menunjang peningkatan kegiatan ekspor kopi.

Editor : Eva Martha Rahayu

Swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved