Strategy

Greenfields Bangun Reaktor Biogas Senilai Rp54 Miliar

Greenfields

PT Greenfields Dairy Indonesia membangun reaktor biogas baru di peternakan keduanya di Wlingi, Blitar, Jawa Timur. Inisiatif ini merupakan bagian dari keberlanjutan perusahaan dan berkontribusi menjaga kelestarian lingkungan.

Heru Setyo Prabowo, Head of Dairy Farm Development & Sustainability, Government, Environment and Safety Farm Greenfields Indonesia mengungkapkan, sejak awal pihaknya melakukan bisnis yang terintegrasi mulai peternakan, pabrik, hingga produk tiba di tangan konsumen. Tujuannya adalah agar dapat memegang kontrol penuh atas kualitas dan nutrisi produk maupun dampak yang mungkin dihasilkan selama proses produksi berlangsung.

“Oleh karenanya kami berinvestasi secara utuh membangun peternakan dan pabrik modern berskala internasional, lengkap dengan fasilitas-fasilitas yang dibutuhkan dalam menjaga lingkungan, seperti melalui kehadiran reaktor biogas di Blitar,” ujar Heru.

Lebih lanjut ia menjaskan bahwa peternakan sapi berpotensi dalam mengeluarkan emisi gas rumah kaca akibat gas metana yang terjadi dari proses alami ketika sapi bersendawa, buang angin, hingga limbah kotorannya. Berdasarkan laporan Kementerian Pertanian pada 2019, kontribusi gas rumah kaca dari subsektor peternakan masih di bawah 2% dari total emisi nasional. Meski demikian, dibutuhkan peran aktif seluruh pihak, termasuk para pelaku industri, guna menekan laju pemanasan global.

“Reaktor biogas yang kami bangun memiliki kapasitas 12.000 m³. Dengan total lebih dari 9.000 ekor sapi, kami memproyeksikan akan dapat menghasilkan 7.200 m³ biogas setiap harinya. Biogas kemudian akan diubah menjadi listrik dengan daya sebesar kurang lebih 15.800 kilowatt-jam,” tambahnya.

Baca juga: Greenfields Indonesia, Dairy Farm Terintegrasi

Energi bersih dan terbarukan ini dinilai akan sangat bermanfaat untuk operasional di peternakan karena dapat mengurangi ketergantungan perusahaan pada bahan bakar fosil dan semakin menurunkan jejak emisi karbon. Selain itu, hasil ampas limbah kotoran sapi dari pengelolaan reaktor biogas tersebut akan menjadi pupuk organik dengan kualitas yang lebih baik.

Pemanfaatan reaktor biogas ini juga berdampak besar pada pengolahan air limbah yang lebih bersih dan aman bagi lingkungan, karena akan menurunkan 70% Kebutuhan Oksigen Kimiawi/ Kebutuhan Oksigen Biokimia (KOK/KOB) dan 50% Padatan Tersuspensi Total di aliran limbah.

Dengan jumlah sapi yang mencapai lebih dari 19.000 ekor berjenis Holstein dan Jersey, rata-rata tiap tahunnya Greenfields Indonesia memproduksi susu sapi segar mencapai 97.000 ton atau kurang lebih 10% dari total produksi SSDN 2022. Melalui komitmen ‘Greenfields Farming Philosophy’, Greenfields Indonesia memastikan setiap rangkaian proses produksi yang dijalankan penuh dengan tanggung jawab, berpihak pada lingkungan maupun kesejahteraan masyarakat dan komunitas lokal.

“Pada akhirnya, seluruh bentuk tanggung jawab dan komitmen yang dilakukan oleh Greenfields Indonesia diharapkan dapat mendukung capaian pemerintah untuk mengurangi emisi hingga 29% pada 2030 serta target Energi Baru dan Terbarukan (EBT) sebesar 23% pada bauran energi nasional pada 2025,” tutur Heru.

Editor : Eva Martha Rahayu

Swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved