Leaders

Merck Indonesia, Menjalankan Gagasan Future Ways of Working

Aquira Moeladi, Country HR Head Merck Indonesia.
Aquira Moeladi, Country HR Head Merck Indonesia.

Merck merupakan perusahaan yang berfokus pada bidang sains dan teknologi. Perusahaan ini sudah berdiri lebih dari 350 tahun dengan kantor pusat di Jerman. Adapun Merck Indonesia berdiri sejak 50 tahun lalu.

Seperti halnya perusahaan lain, Merck juga dihadapkan pada tantangan yang terkait dengan isu-isu digitalisasi, university equipment inclution, serta pandemi yang menuntut semua perusahaan berpikir mengenai perubahan cara kerja. Terutama, perlu ada perhatian lebih tentang adanya tuntutan terkait wellbeing karyawan.

“Hal ini akhirnya menuntut perusahaan untuk mampu mengatasinya, sehingga tantangan tersebut tidak menjadi faktor penghambat business rule, tetapi bisa menjadi faktor yang mengakselerasi pertumbuhan bisnis,” kata Aquira Moeladi, Country HR Head Merck Indonesia.

Pandemi membuat Merck berusaha berpikir lebih konprehensif dengan mengajukan framework yang bisa mengatasi tantangan-tantangan eksternal tersebut. Merck melihat sangat critical untuk setiap individu karyawan memiliki kapabilitas yang sesuai dengan tuntutan zaman ini sehingga mereka bisa diandalkan untuk menghasilkan apa yang terbaik yang mereka bisa berikan.

Merck telah menjalankan gagasan future ways of working (FWOW). Gagasan FWOW ini bentuknya adalah framework yang bertujuan memberikan lingkungan terbaik bagi setiap indvidu karyawan, sehingga mereka bisa tetap bekerja menghasilkan yang terbaik dari apa yang mereka miliki untuk keberhasilan perusahaan. “FWOW kami canangkan di Merck global pada kuartal II/2021, sedangkan di Indonesia diluncurkan sejak Januari 2022,” kata Aquira.

Lebih lanjut dia menjelaskan, FWOW adalah pengembangan dari flexy work sebelumnya. Jadi, tidak hanya mengenai cara bagaimana Merck bekerja, tetapi juga bagaimana karyawan diharapkan belajar dan bagaimana juga setiap leader diharapkan memimpin dalam menjawab tantangan yang ada sekarang maupun di masa mendatang.

Jadi, FWOW ini bukan hanya sekadar HR draftment atau all other agenda dari HR, tapi diharapkan adanya perubahan mindset. Dalam hal ini adalah digitalisasi, yang diperlukan untuk menjadi enabler dalam keberhasilan pelaksanaan FWOW.

“Untuk kompetisi ini, kami dengan FWOW mencoba mengikuti tiga kategori terkait dengan Wellbeing Management, Learning & Development dan Knowledge Management, serta kategori HR Data Digital & People Analytics,” katanya.

“Pandemi membuat Merck berusaha berpikir lebih konprehensif dengan mengajukan framework yang bisa mengatasi tantangan-tantangan eksternal yang terjadi.”

Aquira Moeladi, Country HR Head Merck Indonesia

Dari cara perusahaan ini bekerja (how we work), Merck tidak hanya mengatur yang terkait dengan hybrid atau remote working, tapi juga yang terkait dengan waktu kerja dan bagaimana pekerjaan tersebut dilakukan. Merck masih menggunakan brand flexy work yang sebelumnya, yakni MyWork@Merck.

Fokus utama kerja ini adalah wellbeing karyawan atau setiap individu karyawan dan menyelaraskan antara kebutuhan individu, kebutuhan tim, dan juga kebutuhan bisnis atau perusahaan, dengan menerapkan lebih jauh fleksibilitas di tempat kerja.

Kalau dari cara belajar (how we learn), fokusnya adalah pada skill atau knowledge pada future yang perlu dimiliki setiap karyawan Merck. Karyawan diberdayakan untuk memilih sendiri learning journey mereka dan diberi tanggung jawab untuk pengembangan diri mereka sendiri.

Perusahaan menyediakan learning platform yang lebih beragam, ada mix antara virtual dan face to face. Juga disediakan knowledge management untuk membantu setiap individu belajar dengan mengakses semua platform yang ada dan disesuaikan dengan aspirasi masing-masing.

Dari segi bagaimana cara memimpin (how we lead), Merck melihat bahwa fungsi leader sangat critical dalam suatu perubahan. Dengan demikian, Merck membantu para leader untuk bisa mengembangkan kapabilitas mereka terkait dengan memimpin tim untuk bisa berhasil menjawab tantangan yang akan datang.

Adapun dari segi digitalisasi, Merck fokus pada penggunaan tools yang sudah ada, termasuk kapabalitas untuk melakukan analisis, antara lain terhadap data yang sudah ada. Memang tools sudah ada, tapi penggunaannya waktu itu belum optimal. “Hal ini diperkuat dengan terus dikembangkannya tools-tools sistem untuk dapat membantu memperbaiki proses kerja yang ada,” ungkap Aquira.

Dede Fadly, HR Business Partner Merck Indonesia, menambahkan bahwa betapa pentingnya digitalisasi ini karena menjadi key enabler untuk mendukung perubahan yang diharapkan dari program FWOW ini.

“Saat ini, di Merck, termasuk di Indonesia, proses digitalisasinya, khususnya di area HR, sudah mencakup semua tahapan life cycle karyawan kami selama bekerja. Dimulai dari proses rekrutmen, bergabung dengan Merck, sampai proses berpisah dengan Merck dengan berbagai alasannya,” kata Dede. (*)

Dede Suryadi dan Okky Marthavony

www.swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved