Technology Trends

IDEC 2023 Mendorong Produsen Dalam Negeri Berinovasi

Memasuki hari kedua penyelenggaraan pameran dagang dan konferensi internasional kedokteran gigi, Indonesia Dental Exhibition & Conference (IDEC) yang berlangsung di Jakarta Convention Center (JCC) sampai Minggu (17/09/2023), dipadati oleh ribuan pengunjung yang sebagian besar adalah kalangan dokter gigi, paramedis, pelaku bisnis kedokteran, klinik kesehatan, rumah sakit dan mahasiswa.

Beberapa di antaranya yang menarik perhatian adalah paviliun nasional dari tiga negara yaitu China, Jerman dan Korea Selatan. Kehadiran tiga paviliun nasional ini memberikan kegairahan dan optimisme yang tinggi dari exhibitor luar negeri terhadap pasar di Indonesia. Managing Director & Vice Precident Asia-Pasific Mathias Kuepper mengatakan, kehadiran tiga paviliun nasional tersebut menandakan bahwa IDEC telah menjadi agenda penting dan strategis bagi pelaku industri kedokteran gigi yang ingin memperluas pemasaran di Indonesia.

Pada penyelenggaraan IDEC 2023, menurut Presiden Direktur Traya Eksibisi Internasional Andy Wismarsyah, terjadi kenaikan peserta luar negeri yang signifikan, yaitu sebesar 20% dibanding pada penyelenggaran 2019 atau sebesar 65 peserta pameran baru. Secara keseluruhan, IDEC 2023 yang diselenggarakan oleh Pengurus Besar Persatuan Dokter Gigi Indonesia (PB PDGI) berkolaborasi dengan Koelnmesse Pte.Ltd dan PT Traya Eksibisi Internasional ini menghadirkan 250 brands dari 14 negara.

“Saya berharap pameran ini tidak hanya memperkenalkan tren teknologi terbaru, tetapi juga meningkatkan pemahaman pelaku industri terhadap pendekatan-pendekatan terbaru dalam kesehatan gigi sehingga sekaligus bisa mendorong peluang investasi bagi penanaman modal asing. Saya optimis Indonesia bisa menjadi sentral kedokteran gigi bukan hanya di ASEAN, tetapi juga di Asia,” kata Andy.

Lebih lanjut Andy mengungkapkan, gelaran berkonsep Business to Business ini juga merupakan manifestasi dari komitmen untuk meningkatkan standar kesehatan nasional dan memperkuat ekosistem industri teknologi kedokteran gigi di Indonesia. Karena dua hal ini tidak bisa dipisahkan untuk mewujudkan pilar ketiga transformasi sistem ketahanan kesehatan dalam rangka mengurangi ketergantungan produk alkes impor. IDEC memberikan tempat dan kesempatan bagi produsen produk alkes dalam negeri beradaptasi langsung dengan pelaku industri dari negara lain.

Teknologi yang dihadirkan IDEC d iantaranya, Lilivis Scan dari Korea Selatan, yang memperkenalkan pemindai intraoral yang ringan, cepat, dan akurat. Produk ini mendapatkan sambutan baik karena keunggulannya dalam ‘Kedokteran Gigi Digital.’ Selain itu keunggulan produk ini dalam penggunaannya memiliki bobot yang ringan, memungkinkan pengambilan impresi digital yang cepat dan akurat dengan area pemindaian yang lebih luas dan lebih dalam.

“Ini memberikan pengalaman perawatan terbaik bagi pasien dan dokter. Sedangkan untuk pemasarannya sendiri Lilivis Scan baru akan didistribusikan di Indonesia dan akan merambah ke negara lain, Lilivis Scan sendiri masih tergolong baru meski begitu produk ini sangat diminati di Korea Selatan,” ujar Ian selaku General Manager Group Lilivis.

Exhibitor Korea Selatan lainnya yaitu Biocetec yang menampilkan teknologi kawat gigi berbahan keramik (ceramic bracket/bio ceramic technology) dengan keunggulan lebih tipis, tidak tajam dan lebih kuat sehingga bisa mencegah dari terjadinya peradangan dan menjaga keutuhan gigi dalam jangka panjang. Warnanya yang transparan, membantu penampilan gigi terlihat natural lebih menyatu rapi dan bisa dipakai oleh semula kalangan tanpa batas usia.

“Produk kami sudah digunakan di 36 negara, dan baru pertama kali hadir di IDEC ini. Berharap bisa berjejaring dengan komunitas-komunitas di Indonesia sehingga lebih mempermudah kami untuk mengedukasi pemanfaatan produk ceramic bracket ini,” kata Paul Sung, Assistant Manager Biocetec.

Sementara itu Rogen Dental dari China, produsen ini merupakan produsen terkemuka dengan dukungan dari dokter yang ahli di seluruh dunia. Produk Rogen Dental sangat populer di Vietnam dan Thailand. Saat ini produk Rogen Dental dijual dengan satu set produk dari kisaran harga mulai dari 1 juta rupiah sesuai dengan kebutuhan para dokter. “Saat ini kami sudah memasarkan produk ke Vietnam, Mesir, Iran, Amerika Serikat dan banyak negara Timur Tengah, termasuk Arab Saudi,” kata Sales Manager Rogen Dental Anna Zhou.

Perusahaan dari Cina lainnya yaitu Fsyitian yang baru pertama kalinya mengikuti IDEC 2023, optimistis produk pembersih karang gigi atau handpiece & low speed handpiece dengan teknologi terkini bisa diterima di pasar Indonesia optimis produknya bisa diterima dengan baik oleh rumah sakit, klinik gigi di Indonesia. “Indonesia memang market prospektif. Kami mencari distributor untuk memasarkan produk kami tentunya dengan harga spesial selama pameran berlangsung,” tutur Sales Director Fsyitian Eddy Xiao.

Exocad dari Jerman hadir dengan DentalCAD 3.1 Rijeka, juga tak kalah canggih menawarkan keunggulan desain restorasi gigi yang lebih cepat dan intuitif. “Teknologi ini telah menjadi pionir dalam kemajuan di dunia CAD/CAM, sudah terhubung secara digital dan nyaman menggunakan sistem pemindaian digital didukung dengan kamera InCAD IO untuk Itero yang menggabungkan tekonolgi 2D,” kata Gunwo Kim, Head of Sales Asia di Exocad.

Pameran IDEC 2023 telah berhasil menarik perhatian peserta baik itu dari Indonesia sendiri maupun negara internasional. Para peserta berasal lebih dari 14 negara, termasuk Korea, China, dan Jerman yang dikenal dengan inovasi teknologi kesehatan giginya.

“Antusias kepesertaan dari tahun 2017, 2019 dan 2023 meningkat. Ada yang masih setia ikut, dan keikutsertaan mereka tidak serta merta dengan teknologi kedokteran gigi yang itu-itu saja, mereka menawarkan teknologi yang semakin canggih. Begitu pula pada kepesertaan yang baru bergabung mereka juga memiliki tekonologi yang juga tak kalah canggih,” katanya.

Swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved