Capital Market & Investment

IHSG Berpotensi Sideways

Layar elektronik menampilkan harga saham di Gedung BEI, Jakarta pada 31 Juli 2023. (Foto : Vicky Rachman/SWA).

Pasar keuangan di Amerika Serikat cenderung flat di tengah bersiapnya Wall Street menyambut dimulainya pertemuan Bank Sentral AS (The Federeal Reserves/The Fed) pada September ini. Mayoritas pelaku pasar memperkirakan bahwa The Fed tidak akan menaikkan suku bunga acuannya bulan ini. Yield obligasi AS tenor 10 tahun turun 0,65% (minus 0,028 basis poin) ke 4,38%, dan indeks AS turun 0,11% ke 105,2.

Adapun, indeks harga saham gabungan (IHSG) pada Senin pekan ini ditutup pada level 6.936 poin atau turun 0,7% dibandingkan perdagangan sebelumnya. “Kami memperkirakan IHSG hari ini akan bergerak sideways, mengingat sentimen beragam di pasar global dan regional,” demikian analisa PT Samuel Sekuritas Indonesia dalam risetnya di Jakarta, Selasa (19/9/2023).

Head of Retail Research Analyst PT BNI Sekuritas, Fanny Suherman, mengatakan hal senada. “Level IHSG akan berpotensi bergerak sideways di 6.920-6.960 poin karena minggu ini menunggu pengumuman the Fed. Level support IHSG berada di 6.900-6.920 poin dan resistance IHSG berada di 6.960-6.980,” tutur Fanny.

Pada kesempatan terpisah, PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia menyebutkan investor masih menunggu pernyataan rapat The Fed mengenai proyeksi tingkat suku bunga ke depannya yang biasa tersirat di dalam Dot Plot. “Pekan ini investor global juga masih akan menantikan arah kebijakan moneter Jepang yang diperkirakan belum akan diketatkan meskipun inflasi sudah mulai melonjak,” ucap Robertus Hardy, analis Mirae Asset.

Kemarin, Investor asing mencatatkan net buy sebesar Rp 343,1 miliar; Rp 9,5 miliar di pasar reguler, dan Rp 333.6 miliar di pasar negosiasi. Samuel Sekuritas mencatat net buy asing terbesar di pasar reguler dicatatkan oleh saham PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMN) senilai Rp 278.6 miliar, disusul PT Astra International Tbk (ASII) Rp 38,2 miliar), dan PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) Rp 35,5 miliar.

Aksi jual investor asing (net sell) terbesar di pasar reguler dicatatkan oleh PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) senilai Rp 90,6 miliar, disusul PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO) Rp 53,6 miliar), dan PT United Tractors Tnk (UNTR) Rp 32,2 miliar).

Kemarin indeks Dow Jones Industrial Average ditutup menguat tipis sebesar 0,02%, begitu juga dengan S&P 500 yang naik sebesar 0,07%, sementara indeks Nasdaq turut naik sebesar 0,01%. Para investor bersiap untuk pertemuan Federal Reserve yang dijadwalkan pada minggu ini. Saham Apple menguat 1,7%, sementara Ford turun lebih dari 2%. Koreksi juga terjadi pada saham Stellantis dan General Motors. Bursa Eropa mengalami koreksi yang cukup signifikan seperti CAC 40 dan DAX Performance Index yang turun masing-masing 1,39% dan 1,05%. Hari ini zona Euro akan mengumumkan inflasi untuk Agustus 2023.

Kemarin sebagian besar bursa AS mengalami penurunan mengikuti pergerakan bursa AS Jumat lalu. Di antara yang mencatat penurunan signifikan adalah Hang Seng (-1,39%) dan Kospi (-1,02%). Nikkei libur terkait dengan Respect for the Aged Day. Investor menanti keputusan suku bunga Federal Reserve pada minggu ini yang diperkirakan tetap. Hong Kong akan menyampaikan tingkat pengangguran per Agustus 2023 pada hari ini. Rupiah berada di posisi IDR 15.365 per USD

Berikut rekomendasi saham BNI Sekuritas untuk Selasa pekan ini;

1. SMGR: Spec Buy

Support di 6850, cutloss jika break di bawah 6775.

Jika tidak break di bawah 6850, potensi naik ke 6950-7025 short term.

2. FREN: Spec Buy

Support di 57, cutloss jika break di bawah 55.

Jika tidak break di bawah 57, potensi naik ke 60-63 short term.

3. AMMN: Buy on Weakness

Support di 5000, cutloss jika break di bawah 4900.

Jika tidak break di bawah 4900, potensi naik ke 5350-5600 short term.

4. PGAS: Spec Buy

Support di 1390, cutloss jika break di bawah 1340.

Jika tidak break di bawah 1340, potensi naik ke 1420-1440 short term.

5. ESSA: Spec Buy

Support di 740, cutloss jika break di bawah 700.

Jika tidak break di bawah 740, potensi naik ke 780-800 short term.

6. EXCL: Buy on Weakness

Support di 2280, cutloss jika break di bawah 2230.

Jika tidak break di bawah 2280, potensi naik ke 2360-2420 short term.


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved