Technology Trends

Bunker Menghadirkan Data Science ke Dunia Finansial

Saat ini, data perencanaan keuangan dan akuntansi (FP&A) yang terperinci memerlukan audit yang mendalam dan lama setelah penutupan buku bulanan. Informasi rinci seperti faktur vendor, transaksi internal dan eksternal, serta gaji dapat membantu CEO dan CFO membuat keputusan bisnis kritis, mempersiapkan strategi, dan menemukan peluang untuk menghemat biaya. Namun terkadang, mereka hanya memiliki laporan keuangan yang terlalu disederhanakan yang hanya mencakup informasi dari satu atau mungkin dua bulan.

Bunker, platform analisis keuangan yang beberapa waktu lalu diluncurkan di Indonesia, menawarkan cara baru untuk dengan cepat dan akurat meningkatkan visibilitas keuangan dengan menemukan data yang sering terlewatkan dalam data akuntansi perusahaan atau software Enterprise Resource Planning (ERP) seperti SAP, Netsuite, Accurate, Jurnal, Quickbooks, dan lainnya.

“Kami menghadirkan data science ke dunia finansial,” kata Shivom Sinha, CEO dan Co-founder Bunker. Software Bunker menggunakan algoritma cerdas untuk mengubah data keuangan menjadi keputusan yang menghemat biaya. Salah satu aset yang sering terlupakan di perusahaan adalah buku besar keuangan mereka sendiri, banyak di antaranya sering diabaikan selama audit bulanan. Bunker akan memperluas dan mempercepat proses FP&A dengan menganalisa data mereka yang biasanya memakan waktu berhari-hari hingga berminggu-minggu untuk diselesaikan.”

Bunker unggul dalam mengambil kumpulan data keuangan yang besar dan kompleks dan menciptakan dasbor untuk memberikan informasi kepada para eksekutif mengenai kinerja terkini perusahaan mereka. Mereka dapat melacak indikator finansial kunci seperti pendapatan, biaya barang yang terjual, dan biaya operasional selama periode tertentu hanya dengan cepat.

Bunker juga dapat menggali lebih dalam ke dalam buku besar umum pada tingkat rincian vendor dan transaksi untuk menganalisis tren pengeluaran, perbedaan, jumlah vendor, konsentrasi, dan informasi lainnya. Dasbor ini menawarkan pelacakan akun yang bergerak dari bulan ke bulan melalui grafik waterfall hanya dengan cepat serta melaksanakan pemeriksaan atas catatan setelah pra-penutupan yang menyoroti transaksi dengan anomali yang signifikan.

Selain itu, Bunker menyediakan laporan yang difokuskan pada eksekutif setelah penutupan bulanan dengan informasi dan wawasan yang dapat diambil untuk mendukung pengambilan keputusan yang lebih cepat dan terpercaya.

“Software kami melihat ribuan baris data yang sering terabaikan dan mengubahnya menjadi dasbor yang jelas dan ringkas serta laporan untuk memberikan keunggulan kepada CEO dan CFO klien kami dalam meningkatkan profitabilitas perusahaan mereka. Ini adalah alat terbaik untuk mempercepat proses visibilitas keuangan untuk tindakan segera,” kata Sinha.

Menurutnya, Bunker dibangun agar sepenuhnya dapat digunakan dan terintegrasi dengan sebagian besar software akuntansi atau ERP. Saat ini, perusahaan ini berfokus pada perusahaan berukuran menengah atau perusahaan yang memiliki buku besar keuangan yang besar dan dapat memanfaatkan analisis cepat dari basis data besar mereka.

Perihal prospek ekonomi Indonesia ke depan, Shivom optimistis banyak peluang bagi bisnis untuk berkembang dan tumbuh. Bisnis yang menggunakan Bunker hingga saat ini menghargai kedalamannya, kecepatan, dan kemudahan penggunaan yang memungkinkan mereka untuk dengan cepat memahami laporan keuangan untuk mengelola sumber daya mereka serta mengambil tindakan pengoptimalan kas.

Selain itu, antarmuka yang ramah pengguna dan proses onboarding sangat cepat dibandingkan dengan pesaing lainnya, dan hanya memerlukan setidaknya 3-4 hari atau paling banyak 2 minggu. Hal ini dibandingkan dengan proses manual yang dapat memakan waktu 3-4 bulan. Faktor-faktor ini akan sangat dihargai oleh setiap perusahaan yang ingin memaksimalkan nilai mereka bagi para pemegang saham.

Menurut Shivom, platform analisis keuangan berguna untuk mendorong startup Indonesia dan perusahaan berukuran menengah hingga besar ke era baru profitabilitas yang dipercepat dan pertumbuhan yang dapat diandalkan. Investor Bunker termasuk Alpha JWC, January Capital, Northstar Group, GFC, Money Forward, dan lainnya, dengan para angel investor ternama seperti Chris Lin, Rosemary Hua DeAragon dan Tiger Fang.

Kehadiran Bunker tidak bisa dilepaskan dari sosok Shivom. Semuanya dimulai dengan masalah pada dunia nyata. Shivom pindah ke Asia dari Amerika Serikat sebagai Senior Associate for Strategic Finance di Uber, kemudian menjadi VP of Strategic Finance di Gojek, dan mulai menyadari sesuatu sampai akhirnya dia dan mitra bisnisnya menghadirkan Bunker.

Swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved