Technology Trends

Polusi Memburuk, Kasus Penyakit Pernapasan Meningkat 34%

Nafas, platform digital pemantau kualitas udara baru saja mengeluarkan laporan hasil pantauannya mengenai dampak polusi udara di Jabodetabek terhadap kesehatan masyarakat. Laporan ini dipublikasikan Nafas bekerja sama dengan Halodoc.

Pada laporan tersebut terungkap salah satu temuan utamanya yaitu terjadi peningkatan kasus penyakit pernapasan sebesar 34% ketika terjadi kenaikan polusi PM2.5 sebesar 10 μg/m3 pada periode Juni-Agustus 2023.

Selain memaparkan berbagai temuan terkait relevansi polusi udara dan kasus penyakit pernapasan, laporan ini juga dilengkapi dengan edukasi dampak polusi PM2.5. Di dalamnya juga dilengkapi rekomendasi maupun langkah-langkah tepat dalam menjaga kesehatan di tengah polusi udara dari para ahlinya.

Mulai pertengahan tahun 2023, masalah polusi udara mendapatkan perhatian besar karena kondisinya semakin memburuk dan meningkatkan kekhawatiran masyarakat terhadap dampak kesehatan. Kondisi udara yang buruk menyebabkan beberapa keluhan terkait pernapasan semakin sering ditemukan, seperti batuk, pilek, dan demam.

Kolaborasi ini merupakan salah satu upaya dalam mendukung masyarakat dalam menghadapi risiko kesehatan akibat kondisi udara yang selalu berubah setiap saat.

Berikut lima temuan utama dari hasil studi Nafas dan Halodoc yang dilakukan pada periode Juni-Agustus 2023:1. Terjadi peningkatan keluhan penyakit pernapasan di Halodoc sebesar 34% pada bulan Juni, ketika terdapat kenaikan polusi PM2.5 sebesar 10 μg/m3.2. Polusi meningkat, persentase keluhan penyakit pernapasan di setiap kecamatan di Jabodetabek meningkat hingga 41%3. Semakin sering kejadian polusi tinggi (PM2.5 di atas 55 μg/m³), ada potensi semakin tinggi risiko terjadinya keluhan penyakit pernapasan dalam kurun waktu 12 jam.4. Keluhan terkait Sinusitis dan Asma mengalami kemunculan kasus tercepat (3 – 48 jam), sementara keluhan terkait Asma dan Bronkitis mengalami peningkatan kasus tertinggi (5 kali lipat).5. Peningkatan kasus penyakit pernapasan tertinggi terjadi pada kelompok sensitif, yaitu sebesar 48% di kelompok usia di atas 55 tahun dan disusul 32% di kelompok usia 0-17 tahun.

Piotre Jakubowski, Co-founder & Chief Growth Officer Nafas menilai, diperlukan lebih banyak lagi kajian lokal untuk menghadirkan temuan yang lebih relevan terkait polusi PM2.5 dan hubungannya dengan penyakit pernapasan di Jabodetabek.

“Melalui laporan seperti ini, masyarakat dapat lebih memahami risiko kesehatan akibat polusi udara yang dampaknya dirasakan mulai dari jangka pendek, tidak hanya jangka panjang saja. Saat ini kami juga terus berkomitmen memperluas jaringan pemantauan kualitas udara yang saat ini sudah terpasang di lebih dari 180 titik lokasi pemantauan di berbagai kota.” Lanjut Piotr.

Sementara itu dr.Irwan Heriyanto, MARS, Chief of Medical Halodoc mengatakan, kerja sama ini juga diharapkan semakin meningkatkan literasi kesehatan dari yang semula hanya kuratif menjadi preventif. Sejalan dengan arahan Kemenkes RI, Halodoc juga secara proaktif terus mengajak masyarakat untuk semakin peduli dengan kondisi kesehatannya dan segera berkonsultasi dengan dokter sebagai deteksi awal gejala gangguan pernapasan di tengah kondisi udara saat ini.

Laporan ini merupakan studi terbatas, dengan menggabungkan informasi yang dihimpun Nafas terkait persebaran lokasi sensor di 73 kecamatan di Jabodetabek dan informasi yang dihimpun Halodoc pada Juni-Agustus 2023. Laporan terkait dampak PM2.5 terhadap kondisi kesehatan ini disusun dengan metode statistik deskriptif analisis.

Metode itu mengkaji hubungan antara keterkaitan tingkat polusi PM2.5 dengan jumlah telekonsultasi terkait kasus penyakit pernapasan yang terjadi melalui aplikasi Halodoc di wilayah Jabodetabek.

Studi ini dilakukan dengan pemilihan waktu berdasarkan bulan dengan kejadian polusi tinggi. Pada tahun 2023, peningkatan tren polusi terlihat dari awal Juni hingga Agustus, yang kemudian dipilih menjadi rentang waktu kajian untuk laporan tersebut

Editor : Eva Martha Rahayu

Swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved