Business Update

Inovasi Prudential Indonesia Dorong Peningkatan Kesejahteraan Karyawan Guna Memberikan Pelayanan Terbaik bagi Nasabah

Oleh Editor
Inovasi Prudential Indonesia Dorong Peningkatan Kesejahteraan Karyawan Guna Memberikan Pelayanan Terbaik bagi Nasabah

Pandemi telah mengubah banyak tatanan dalam kehidupan termasuk dalam aspek bisnis. Semua aspek di dalam tata kelola bisnis dan Perusahaan mengalami banyak penyesuaian, termasuk dalam tata kelola sumber daya manusia (SDM). Mengelola manusia atau karyawan adalah kunci utama bagi Perusahaan di bidang bisnis mana pun termasuk Prudential, karena kualitas kinerja SDM lah yang pada akhirnya menentukan kualitas kinerja bisnis.

Rasa keterikatan atau engagement karyawan dengan pekerjaan dan Perusahaan adalah “nyawa” untuk melahirkan kinerja yang bagus. Untuk itu Perusahaan dituntut untuk terus berinovasi guna menumbuhkan keterikatan itu, yakni dengan mendefenisikan kembali arti kesejahteraan bagi karyawan.

Kesejahteraan karyawan ternyata tidak terbatas pada imbal jasa yang diterima seperti gaji, tunjangan dan bonus akhir tahun, tetapi ada hal yang tak kalah pentingnya yang juga perlu menjadi perhatian Perusahaan kepada karyawannya yakni, keseimbangan antara pekerjaan dengan kehidupan karyawan sebagai manusia terutama soal kesehatan fisik dan mental.

Indrijati Rahayoe, Chief Human Resources & Community Investment Prudential

Indrijati Rahayoe, Chief Human Resources & Community Investment Prudential mengatakan “Setelah pandemi kami belajar, bahwa engagement yang tinggi itu tidak hanya fully engaged dengan pekerjaan, engagement yang tinggi itu harus di dasarkan pada: Si A senang dengan pekerjaannya, termotivasi untuk bisa mencapai lebih baik di dalam pekerjaannya, tetapi juga harus sehat secara fisik dan psikis.”

Sebagai sarana merawat kesejahteraan karyawan, di Prudential kini disediakan beragam kegiatan yang bisa dipilih karyawan sesuai dengan minat, hobi atau kebutuhannya. Semua kegiatan dibentuk dalam komunitas dan saat ini 18 komunitas, diantaranya ada komunitas lari, dance, paduan suara, zumba, yoga dan lainnya.

Selain itu Perusahaan juga menyediakan layanan konsultasi dengan psikolog dan psikiater untuk merawat dan menjaga kesehatan mental karyawan. Layanan ini dilakukan secara daring dan private (tertutup), sehingga karyawan yang mengambil layanan tetap nyaman menjalani sesi konsultasinya dengan aman dan nyaman.

Karyawan juga diberikan pembekalan mengenai tata cara mengelola keuangan pribadi atau keluarga. Pembekalan dilakukan dalam bentuk sharing session dengan pembicara para pakar penasehat finansial keluarga.

Indrijati menambahkan untuk membangun engagement dan wellbeing juga dilakukan dengan cara membangun ‘pride’ setiap individu yang menjadi karyawan Prudential, salah satunya dengan membuka kesempatan mereka terlibat langsung menjadi volunteer dalam Program Desa Maju Prudential. Program ini telah dijalankan, salah satunya di Desa Mauk, di Kabupaten Tangerang. Di desa tersebut, Prudential membangun 113 rumah untuk masyarakat tidak mampu dan menanam mangrove yang sangat penting bagi kelestarian ekosistem pesisir. Tak hanya itu masyarakat di desa tersebut juga diberikan pemeriksaaan kesehatan gratis, serta pembekalan atau literasi seputar keuangan, lingkungan hidup dan kesehatan. Semua kegiatan itu dilakukan oleh karyawan yang menjadi volunteer serta dokter dan rumah sakit yang menjadi mitra Prudential.

“Ternyata para karyawan yang punya pengalaman berbagai kepada orang lain dengan cara menjadi volunteer di program ini, mereka itu mempunyai kepuasan terhadap pekerjaan dan perusahaannya lebih tinggi. Karena melihat diri mereka bisa memberikan manfaat secara langsung kepada orang banyak.”

Setelah berhasil di Desa Mauk, kini Prudential kembali mejalankan program serupa di Gunung Putri, Kabupaten Bogor. Dan berharap akan memberikan dampak yang sama baiknya.

Tak hanya soal mengedepankan kesejahteraan karyawan, tetapi Prudential juga ternyata sudah sejak lama mentransformasikan proses bisnisnya ke digital. Dan untuk mendukung transformasi digital ini, Prudential telah melakukan optimasi kemampuan kerja SDMnya melalui tiga kanal yaitu CONNECT, GROWTH dan SUCCEED.

“Mula-mula CONNECT dengan para talent istimewa, kemudian bagaimana selalu GROWTH, dan berhasil dalam menyiapkan karyawan untuk future ready skills yang dibutuhkan. Selanjutnya SUCCEED dalam memberdayakan potensi karyawan dalam budaya perusahaan yang mampu menciptakan peluang untuk mencapai performa terbaik mereka,” papar Indrijati.

Alumni Teknik Industri Institut Teknologi Bandung ini menjelaskan, untuk menyiapkan karyawan Prudential dengan keterampilan masa depan dilakukan melalui PruUniversity. Ada enam skill yang jadi fokus utamanya, yaitu work collaboratively, tell stories, look broadly, think conceptually, imagine possibilities, dan build iteratively.

Dengan pembekalan future ready skill tersebut kualitas SDM Prudential meningkat dan pada akhirnya akan meningkatkan kualitas pelayanan kepada customer. Salah satu buktinya adalah Prudential menjadi perusahaan asuransi yang dengan cepat melakukan penyesuaian atas penyempurnaan aturan baru OJK tahun 2022 tentang Produk Asuransi Yang Dikaitkan Dengan Investasi (PAYDI). Penyempurnaan aturan PAYDI tersebut berfokus pada tiga aspek utama, yakni praktik pemasaran, transparansi informasi, dan tata kelola aset. Penyesuaian yang dilakukan Prudential mempertegas komitmen untuk selalu siap beradaptasi dalam menghadapi tantangan dan perubahan di industri asuransi jiwa sehingga dapat menghadirkan inovasi berkelanjutan. Prudential senantiasa berkomitmen untuk selalu menjaga profesionalitas dalam memenuhi berbagai kebutuhan proteksi bagi nasabah guna melindungi setiap kehidupan, untuk masa depan” tutup Indri.


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved