SWA Online Trends

Dana Raih MURI untuk Kantor Nuansa Indonesia

Spot ruangan kerja dengan mengadopsi arsitektur rumah Honai, khas Suku Dani, Papua. (dok. Dana)

Penyedia dompet digital Dana, berhasil memperoleh anugerah ‘Kantor dengan Tema Nuansa Indonesia Terbanyak’ oleh Museum Rekor Indonesia (MURI). Kantor Dana yang terletak di Gedung Capital Place, Jakarta ini memiliki konsep kantor dengan 226 tema nuansa Indonesia yang terdiri dari 1.129 objek, perlengkapan, atau alat kantor khas Indonesia.

Vince Iswara, CEO & Co-founder Dana Indonesia mengatakan, “Sejak awal Dana menginjakkan kaki di gedung ini, kami secara khusus mengonsepkan kantor Dana sebagai kantor dengan nuansa Indonesia modern, yang terinspirasi dari warisan alam maupun budaya Indonesia yang begitu kaya.”

Elemen Indonesia yang hadir di berbagai sudut ruangan kantor Dana, diharapkan menjadi inspirasi bagi seluruh karyawan Dana untuk menghadirkan sebuah produk dan layanan yang mampu memperluas akses pembayaran dan layanan keuangan digital, dan berdampak untuk meningkatkan inklusi keuangan tanah air.

Komitmen Dana yang secara konsisten memadukan keindahan alam dan kekayaan adat budaya Indonesia dengan sentuhan modern di setiap sudut ruangan kantornya, menjadi keunikan dan daya tarik bagi Museum Rekor Indonesia.

Triyono, Senior Manajer Museum Rekor Indonesia (MURI) mengungkapkan, “Kami mengapresiasi Dana sebagai perusahaan teknologi dengan orientasi modern masih konsisten melestarikan kekayaan budaya nusantara melalui desain kantornya yang luar biasa ini. Corak dan detail dari kebudayaan Indonesia terekam secara baik melalui sudut-sudut ruangan produktif tentu dapat menginspirasi seluruh karyawannya untuk berkarya dan bekerja untuk melayani masyarakat Indonesia. Dana diharapkan mampu menjadi contoh bagi perusahaan modern lainnya untuk bisa merayakan kenusantaraan melalui cara yang simpel dan modern.”

Tema keindahan alam Indonesia dapat ditemui di area lantai 17 kantor Dana Indonesia. Sesuai temanya, area ruangan ini dinamakan berdasarkan nama-nama pasar, gunung, sawah, dan pulau yang terkenal di Indonesia.

Karyawan maupun pengunjung dapat melakukan meeting di berbagai area seperti Pasar Beringharjo, Gunung Merapi, Gunung Krakatau, Sawah, dan lainnya. Bahkan, beberapa elemen dalam area ini juga dibentuk menyerupai alam Indonesia, salah satunya adalah Area Sawah dan Tau Humba yang secara langsung dibuat oleh teman-teman seniman buta warna. Kolaborasi unik ini adalah bentuk implementasi dari nilai inklusivitas dan kesetaraan yang menjadi nilai penting bagi Dana Indonesia.

Sementara itu, area di lantai 18 identik dengan kekayaan adat dan budaya Indonesia. Oleh sebab itu, area ini, banyak menggunakan nama daerah seperti Area Stupa (area komunal yang terinspirasi dari bentuk stupa Candi Borobudur), Area Tau Humba (sebutan untuk orang-orang di daerah Sumba, NTT), Area Toraja (area ruang masuk kerja, ruang diskusi, dan workspace lainnya yang menggunakan corak khas daerah Toraja, Sulawesi Selatan), Area Keraton (menyerupai Keraton Jogja yang terdiri dari ornamen Wayang Kulit dan Gebyok khas Jawa), Area Manggarai (area bermain dengan konsep bentuk rumah Wae Rebo, khas Manggarai, NTT), Area Sasak (area istirahat dengan corak khas budaya Lombok), Area Dani (area ruang meeting dan galeri yang terinspirasi dari Suku Dani berasal dari Papua) dan lainnya.

Selain menciptakan area kantor yang berkaitan erat dengan nuansa Indonesia, Dana juga mendukung kenyamanan bekerja karyawannya dengan menerapkan flexible working arrangement. Dana juga memiliki empat pilar transformasi kerja yaitu Agile Culture, Innovative Leadership, Right Technology, dan Social Impact yang diharapkan dapat menghasilkan talenta-talenta modern dan inovatif dengan tiga skill utama di industri yaitu memiliki kemampuan adaptasi, kemampuan kolaborasi, dan critical thinking.

“Penghargaan ini tentu akan memotivasi semangat kami untuk tetap berinovasi dan berkembang untuk masyarakat Indonesia. Keindahan ragam suku, corak, dan elemen-elemen monumental di setiap sudut ruangan kami adalah bentuk pengingat, bahwa sejauh apapun arus modernisasi yang kita sedang hadapi tidak akan melunturkan identitas kita sebagai bangsa Indonesia,” tutur Vince.

Editor : Eva Martha Rahayu

Swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved