GoTo Dapat Investasi Rp2,3 Triliun via Private Placement dan Obligasi
PT Goto Gojek Tokopedia Tbk (GoTo) mendapat tambahan investasi dari International Finance Corporation (IFC) senilai US$150 juta atau setara Rp2,3 triliun (kurs Rp15.341,16). Investasi ini meliputi US$125 juta dari IFC dan US$25 dari firma investasi privat Franke & Company, Inc.
Direktur Utama Grup GoTo Patrick Walujo mengatakan mereka akan berkolaborasi dalam mendorong pendalaman inklusi keuangan di Indonesia. Sebanyak 97 juta masyarakat berusia dewasa belum atau kurang mendapatkan akses ke layanan perbankan (unbanked). Kedua untuk memperkuat dan meningkatkan strategi dan implementasi lingkungan, sosial, dan tata kelola perseroan.
“Ini sejalan dengan tujuan bersama kedua belah pihak untuk mewujudkan dampak signifikan bagi masyarakat dan bumi. Kemitraan ini akan memberikan dukungan lebih lanjut bagi bisnis GoTo seiring langkah kami menjawab kebutuhan para pengguna, termasuk konsumen, mitra pengemudi, dan pedagang, untuk memenuhi kebutuhan dan mewujudkan cita-cita mereka,” katanya dalam keterangan resmi, Selasa (03/10/2023).
Selain itu, kemitraan tersebut mencakup komponen non-finansial untuk mendukung Perseroan dalam transisi para mitra pengemudi menuju penggunaan kendaraan listrik, meningkatkan efisiensi operasional, dan mengintegrasikan berbagai praktik bisnis berkelanjutan untuk mewujudkan bisnis netral karbon.
Perseroan akan menerima investasi melalui penerbitan saham baru dalam rangka penambahan modal tanpa hak memesan efek terlebih dahulu (PMTHMETD). Selain itu juga penerbitan surat utang terstruktur kepada Bhinneka Holdings (22) Limited, suatu entitas independen, yang secara bersamaan menerbitkan obligasi bersifat ekuitas kepada IFC dan Franke & Company, Inc. dengan nilai US$150.000.000
Obligasi bersifat ekuitas yang diterbitkan oleh Bhinneka Holdings Limited dapat ditukarkan dengan saham Seri A Perseroan yang akan diambil bagian olehnya pada harga penukaran Rp135. Obligasi bersifat ekuitas di atas memiliki tingkat kupon sebesar 5% per tahun yang dibayarkan dua kali dalam satu tahun dan akan jatuh tempo pada Oktober 2028.
Dana yang dihimpun oleh Perseroan dari PMTHMETD ini, akan dimanfaatkan untuk modal kerja Perseroan dan anak-anak perusahaannya. Hal ini telah disampaikan dan disetujui oleh RUPS tahun 2023 kemarin.
Euan Marshall, Country Manager IFC untuk Indonesia dan Timor-Leste mengapresiasi kepemimpinan GoTo dalam menjawab tantangan perubahan iklim serta kontribusinya dalam pembukaan lapangan kerja dan pertumbuhan ekonomi berkelanjutan. “Bagi kami, investasi ini menjadi kontribusi penting dalam memperluas upaya-upaya tersebut, dan menegaskan kekuatan yang dimiliki teknologi dan digitalisasi dalam meningkatkan taraf hidup masyarakat di seluruh Indonesia,” ujarnya.
Editor : Eva Martha Rahayu
Swa.co.id