Capital Market & Investment

Pantau Sentimen Pasar dan Pergerakan 5 Saham Ini

Ilustrasi foto : Istimewa.

Pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG) pada 25-29 September 2023 masih belum kuat sehingga ditutup negatif pada akhir perdagangan Jumat lalu di level 6.939 poin. IHSG pun terkoreksi sebesar 0,8%. Equity Analyst PT Indo Premier Sekuritas ( IPOT ), Dimas Krisna Ramadhani, memprediksi pergerakan IHSG pada pekan ini akan bergerak di zona konsolidasi dengan support di level 6.925 dan resistance di 7.000 poin dengan tiga sentimen utamanya yang wajib diperhatikan para investor, yakni resolusi anggaran Amerika Serikat (AS), inflasi tahunan Indonesia dan data ketenagakerjaan AS.

Terkait resolusi anggaran AS, pelaku pasar pada pekan lalu menghadapi sentimen yang membuat pergerakan sangat volatil yaitu potensi government shutdown yang disebabkan pendanaan kepada pemerintah AS hingga akhir tahun fiskal ini.

Meskipun pada Rabu kemarin para anggota parlemen sudah menunjukkan kemajuan, namun kepastian apakah pemerintah AS akan tetap mendapatkan pendanaan baru akan ditentukan awal pekan ini. “Menurut Moody’s, apabila terjadi shutdown akan menjadi peristiwa yang negatif bagi AS dan global dan apabila terjadi shutdown maka AS berpotensi mengalami shutdown yang keempat kalinya dalam 1 dekade terakhir,” jelas Dimas pada Rabu (4/9/2023).

Perihal sentimen inflasi tahunan Indonesia, tingkat inflasi tahunan Indonesia untuk September di level 2,28%, lebih rendah dibandingkan 3,27% pada Agustus. “Dampak kenaikan harga minyak mentah baru akan tercermin pada tingkat inflasi di Oktober, pada 1 Oktober ini pemerintah kembali menaikkan harga bensin non-subsidi. Namun begitu, tingkat inflasi saat ini sudah sesuai dengan target pemerintah yaitu 3% plus minus 1,” ungkapnya.

Dimas menyampaikan sentimen data ketenagakerjaan AS dalam 3 bulan terakhir data ketenagakerjaan AS (non farming payroll) mencatatkan angka di bawah ambang batas yang ditetapkan (200.000). Hal ini mengindikasikan pelonggaran bertahap kondisi tenaga kerja AS yang disebabkan oleh kenaikan suku bunga The Fed. “Pada September, non-farm payroll diperkirakan akan mencatatkan angka sebesar 163.000. Jika konsensus ini sesuai maka angka ini turun dari bulan sebelumnya yang berada di angka 187.000 dan diharapkan mampu membuat target inflasi AS segera tercapai,” sebut Dimas

Nah, berkaca pada data-data ekonomi dan 3 sentimen menarik di atas, Indo Premier Sekuritas merekomendasikan 5 saham untuk trading hingga Jumat pekan ini, yakni buy on breakout AMMN (support: Rp 5.500, resistance Rp 7.000), PANI (Rp 4.300-5.200), INKP (Rp 10.000- 11.850), WIIM (Rp 2.500-3.100) dan buy BBNI (Rp 10.200-10.600).


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved