Kesehatan mental menjadi isu menarik yang menjadi buah bibir akhir-akhir ini. Sebab, kesehatan mental menjadi bagian penting dari kesehatan yang memungkinkan seseorang untuk berpikir, merasa, dan bertindak secara optimal.

Namun, tidak semua orang memiliki kesehatan mental yang baik. Berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018, lebih dari 19 juta penduduk berusia lebih dari 15 tahun mengalami gangguan mental emosional, dan lebih dari 12 juta penduduk berusia lebih dari 15 tahun mengalami depresi.

Praktisi Mindfulness Adjie Santosoputro mengatakan, Indonesia memiliki prevalensi orang dengan gangguan jiwa sekitar 1 dari 5 penduduk. Dengan demikian, sekitar 20 persen populasi di Indonesia itu mempunyai potensi masalah gangguan jiwa. Menurutnya, banyak faktor pemicu permasalahan kesehatan mental di Indonesia. Salah satunya, lingkungan yang serba cepat dan digital yang menyebabkan banyaknya ruang interaksi yang terjadi secara digital sehingga membuat individu berpotensi untuk kelelahan berelasi.

Hal itu diungkakan oleh Adjie dalam diskusi ‘Mental Health: You Are Not Alone’, yang digelar PermataBank di Jakarta (04/10/2023). “Kondisi ini membuat seorang individu cenderung abai untuk terkoneksi dengan diri sendiri yang kemudian bisa menjadi trigger terhadap lebih banyak isu terkait kesehatan mental,” ucapnya.

Beberapa hal yang tidak sehat di kehidupan modern ini menjadikan seseorang dengan mudah mendapatkan dopamine yang menutup kemungkinan merasa menutupi rasa sedih atau tidak nyaman. Terus menerus mencari sumber kesenangan sementara juga dapat memengaruhi keseimbangan cara otak mengatur rasa senang dan sedih.

Fenomena banyaknya masyarakat yang mulai lebih menyadari isu mental health juga membawa potensi dampak negatif lainnya, yaitu kemungkinan banyaknya individu yang melakukan self-diagnosed.

Dalam kesempatan yang sama, Dokter Spesialis Kedokteran Jiwa Dr. Jiemi Ardian menjelaskan dampak berbahaya melakukan self-diagnosed. Oleh sebab itu, penting bagi individu menyadari apabila ada mulai merasa ada keperluan atau sesuatu yang mengganggu untuk tidak merasa ragu untuk meminta bantuan atau mencari konsultasi dengan ahlinya. “Konsultasi bukan berarti baru bisa dilakukan apabila merasa sudah dalam kondisi yang parah, justru menjadi langkah awal yang dapat dilakukan,” ujarnya.

PermataBank kmenyelenggarakan event seminar tahunan Wealth Wisdom dan tahun ini menjadi gelaran event yang ke-9 yang diadakan di Ballroom Ritz Carlton, Pacific Place Jakarta pada 3-4 Oktober 2023. Wealth Wisdom2023 mengusung tema ‘Harmonious Wealth Journey’ yang menyuguhkan perspektif mengenai konsep kekayaan holistik secara komprehensif dengan menggabungkan elemen festival dan edukasi kekayaan.

Direktur Retail Banking PermataBank Djumariah Tenteram menyampaikan, pendidikan tentang keuangan berkontribusi terhadap kekayaan holistik sangat penting bagi masyarakat. “Terutama untuk mengarahkan kehidupan menuju kesejahteraan yang lebih baik, untuk menginspirasi dan mencerahkan keluarga Indonesia mengenai literasi keuangan dan kekayaan di seluruh aspek kehidupan, menawarkan paradigma baru untuk memahami makna sebenarnya dari kekayaan holistik,” ungkapnya.

Dengan tema ‘Harmonious Wealth Journey’, seminar ini membahas tentang bagaimana menyeimbangkan berbagai aspek pribadi maupun sosial di tengah maraknya perubahan, baik dari segi ekonomi, teknologi, hingga politik dan kesehatan, serta untuk memulai sebuah perjalanan transformatif menuju kekayaan yang holistik, baik secara finansial maupun non-finansial.

Swa.co.id