Corporate Action Capital Market & Investment

Rencana Bisnis Barito Renewables Energy Setelah IPO

Jajaran direksi BREN saat IPO. (dok BREN)

PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN) resmi melakukan pencatatan perdana saham (IPO) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin (10/10/2023). Hal ini menandai momentum penting dalam perjalanan perusahaan untuk mendukung masa depan energi hijau dan berkelanjutan Indonesia.

Agus Salim Pangestu selaku Komisaris Utama Barito Renewables mengatakan, sebagai salah satu pemain utama energi terbarukan di Indonesia, IPO BREN akan menetapkan patokan baru untuk valuasi perusahaan energi terbarukan. IPO diharapkan akan mendorong lebih banyak perusahaan energi terbarukan untuk mencatatkan diri di pasar modal Indonesia.

“Langkah ini menegaskan komitmen kami untuk mendukung Pemerintah Indonesia dalam upaya menuju transisi energi yang berkelanjutan. Kami mengucapkan terima kasih kepada mitra dan investor atas kepercayaan dan tekad untuk mencapai tujuan nol emisi,” katanya.

CEO Barito Renewables Hendra Soetjipto Tan mengatakan, IPO Barito Renewables akan membawa BREN tidak hanya terbatas pada industri geothermal, namun juga menuju ke teknologi terbarukan lainnya. IPO akan berperan dalam upaya memperluas wilayah operasi energi terbarukan BRENi secara domestik maupun global.

“BREN memiliki misi yang kuat untuk meningkatkan kapasitas energi terbarukan dan melakukan eksplorasi terhadap lebih banyak potensi energi terbarukan. BREN mengkonsolidasikan perusahaan panas bumi Star Energy Geothermal Group dalam memanfaatkan potensi panas bumi yang sangat besar di Indonesia,” ujarnya.

Dalam IPO tersebut, Barito Renewables menawarkan 4.015.000.000 saham dengan harga Rp 780 per saham. Hasilnya, BREN berhasil mengumpulkan total Rp3.131.700.000, dengan oversubscription sebesar 135,2 kali.

Hendra mengaku, saat ini BREN memiliki kinerja keuangan yang kuat dan operasional yang solid dengan rekam jejak ekspansi organik dan inorganik yang stabil. Pihaknya mengklaim telah menghasilkan pertumbuhan keuangan dan profitabilitas yang baik, dan secara bersamaan telah menarik talenta, mitra, dan investor kelas dunia.

“Keberlanjutan merupakan inti dari bisnis kami. Anak perusahaan BREN Star Energy Geothermal Salak adalah satu-satunya pembangkit listrik yang beroperasi dalam hutan konservasi. Dengan kolaborasi bersama pemerintah dan pemangku kepentingan di daerah, perusahaan ini menjadi contoh nyata bahwa operasi geotermal dapat hidup berdampingan dengan alam sambil melestarikan spesies yang terancam punah di Indonesia,” ujarnya.

Anak perusahaan BREN, Star Energy Geothermal, saat ini mengoperasikan pembangkit listrik tenaga panas bumi sebesar 886 MW dalam kemitraan dengan Pertamina Geothermal energy (PGEO) dan PLN. Star Energy Geothermal telah menarik investor global seperti Ayala dan Mitsubishi Corporation.

Editor : Eva Martha Rahayu

Swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved