Marketing Trends

Allpack Allprint 2023 Dorong Kinerja Industri Pulp dan Kertas

Allpack Allprint 2023 siap menarik 35.000 pengunjung lokal dan internasional. (Vina/SWA)

Pameran AllPack dan AllPrint Indonesia 2023 resmi dibuka di Jakarta International Expo, Kemayoran, Rabu (11/10/2023). Pameran ini akan menghubungkan lebih dari 1.100 perusahaan, di mana 200 perusahaan diantaranya adalah UMKM dan siap menarik lebih dari 35.000 pengunjung baik lokal maupun internasional.

Peserta pameran tahun ini berasal dari 19 negara seperti Singapura, Malaysia, Jepang, Vietnam, Korea Selatan, India, Jerman, Perancis, Italia, Tiongkok, Austria, India, Indonesia, Taiwan, Thailand, Inggris, Australia, Kanada dan USA. “60% pesertanya adalah perusahaan dalam negeri, dan 40% perusahaan luar,” kata CEO Krista Exhibitions, Daud Salim dalam pembukaan pameran.

Direktur Industri Hasil Hutan dan Perkebunan Kementerian Perindustrian RI Merrijanti Punguan Pintaria melaporkan bahwa sepanjang 2022, kinerja ekspor industri pulp dan kertas mencapai USD8,6 miliar dengan total volume 11,2 juta ton. Sementara nilai impor industri ini tercatat sebesar USD3,9 miliar dengan total volume 6,5 juta ton.

Dalam hal ini industri pulp dan kertas menyumbang surplus sebesar USD4,7 miliar, serta berkontribusi 4,17% terhadap ekspor nonmigas, atau setara menyumbang 3,99% terhadap PDB industri pengolahan nonmigas.

“Industri kertas dalam negeri merupakan industri yang sangat potensial karena hampir semua jenis kertas dapat diproduksi di dalam negeri, termasuk kertas uang dan berharga yang memiliki spesifikasi khusus dalam memenuhi aspek security. Indonesia juga sudah mencetak paspor dari negara-negara lain di dunia. Jadi, ini suatu kelebihan dari hasil industri kertas dan percetakan kita,” jelas Merri.

Ia menambahkan, saat ini terdapat lebih dari 840 perusahaan kemasan dari kertas dan karton di berbagai wilayah Indonesia. Para pelaku usaha tersebut telah mampu memproduksi berbagai jenis kemasan dengan kualitas yang memenuhi standar konsumen.

Sepanjang 2022, kinerja ekspor industri kemasan dari kertas dan karton tercatat mencapai 65,49 ribu ton dengan nilai US$ 166,35 juta. Sementara dari sisi impor pada 2022 tercatat sebesar 123,95 ribu ton dengan nilai US$ 269,51 juta.

“Artinya industri ini masih defisit. Ini peluang untuk kita, karena permintaan di dalam negeri masih tinggi tetapi belum bisa disuplai oleh industri dalam negeri, baik itu dari sisi kecepatan maupun kualitas produk,” tuturnya.

Dalam rangka menjaga kelangsungan proses produksi dan pengembangan industri serta meningkatkan daya saing, Merri menegaskan bahwa pemerintah telah memberikan jaminan kemudahan dalam mendapatkan bahan baku dan bahan penolong industri.

Selain itu, langkah strategis yang telah pemerintah jalankan, di antaranya menciptakan iklim usaha yang kondusif, memberikan kepastian hukum, memacu transformasi digital, serta memfasilitasi insentif fiskal dan nonfiskal. Adanya pameran ini juga dinilai dapat memberikan peluang kepada para pelaku industri pengemasan dan percetakan untuk meningkatkan pendapatannya.

“Apalagi produk kemasan dari kertas dan karton ini digunakan oleh berbagai industri, seperti industri makanan dan minuman, alas kaki, farmasi, kosmetik, elektronik, hingga e-commerce dengan perkiraan kebutuhan nasional pada 2023 mencapai 8,9 juta ton,” kata Merri.

Editor : Eva Martha Rahayu

Swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved