Simak Potensi IHSG Pada Perdagangan Kamis Ini
Indeks harga saham gabungan (IHSG) pada perdagangan Rabu pekan ini menguat 0,1% ke 6.932 poin dan masih didominasi oleh volume pembelian. Penguatan IHSG pun mampu menguji area MA20. PT MNC Sekuritas menyebutkan selama IHSG belum mampu menembus 7. 055 poin, maka pergerakan IHSG saat ini diperkirakan sedang berada pada bagian dari wave c dari wave (ii), sehingga pergerakan IHSG masih rawan terkoreksi untuk menguji rentang area 6.747-6.820 poin.
Ashalia Fitri Yuliana, Research Associate PT Samuel Sekuritas, menjabarkan IHSG berpotensi melanjutkan penguatan. “Kami perkirakan IHSG hari ini akan melanjutkan penguatan seiring sentimen global dan regional,” ujar Ashalia dalam risetnya di Jakarta, Kamis (12/10/2023).
Pada perdagangan Rabu (11/10/2023) kemarin, bursa AS ditutup menguat. Dow Jones naik 0,19%, S&P 500 naik 0,43%, dan Nasdaq tumbuh 0,71%.Pasar menguat di tengah penantian investor untuk rilis data inflasi konsumen AS seiring dengan terus menurunnya yield US Treasury. Yield UST tenor 10 tahun turun 0,007 basis poin ke level 4,56% dan US$ Index naik 0,04% ke level 105.82.
Dari pasar komoditas mayoritas ditutup melemah. Harga minyak mentah turun 3,14% ke level US$ 83,27 per barel, emas naik 0,66% ke level US$ 1.887,70 per ons troi, nikel turun 1,16% ke level US$ 18.436, batu bara turun 2,26% ke level US$ 145/ ton, dan CPO turun 0,34% ke level MYR 3.552.
Pada bursa regional kemarin ditutup menguat, seperti Nikkei naik 0,60%, Hangseng naik 1,29% dan Shanghai naik 0,12%. EIDO juga ditutup naik 0,05%. Pada perdagangan kemarin IHSG naik dengan investor asing mencatatkan keseluruhan net sell Rp 3,4 triliun. Di pasar reguler, investor asing mencatatkan net sell sebesar Rp 3,3 triliun, dan pada pasar negosiasi tercatat net sell asing sebesar Rp 40,9 miliar. Net sell asing tertinggi di pasar reguler dicetak oleh BMRI (Rp 99,3 miliar), BBCA (Rp 65,7 miliar), dan MEDC (Rp 40,6 miliar). Net buy asing tertinggi di pasar reguler dicatatkan oleh BBNI (Rp 68,2 miliar), BBRI (Rp 19,4 miliar), dan PGAS (Rp 15,4 miliar).
Berikut rekomendasi saham yang dirilis MNC Sekuritas pada Kamis ini;
BEST – Buy on weakness.
BEST menguat 1,9% ke 157 disertai dengan adanya peningkatan volume pembelian, namun penguatan BEST tertahan oleh MA20. Selama BEST masih mampu berada di atas 151 sebagai stoplossnya, maka posisi BEST saat ini sedang berada di awal wave [iii] dari wave 5.
Buy on Weakness: Rp 153-156
Target Price: Rp 166, Rp 178
Stoploss: below Rp 151
JPFA – Buy on weakness.
JPFA terkoreksi 1,5% ke 1,305 disertai dengan munculnya volume penjualan. Kami memperkirakan, posisi JPFA saat ini sedang berada pada bagian dari wave [ii] dari wave 3, sehingga JPFA masih rawan melanjutkan koreksinya dan dapat dimanfaatkan untuk BoW.
Buy on Weakness: Rp 1.255-1.300
Target Price: Rp 1.395, Rp 1.475
Stoploss: below Rp 1.220
MEDC – Buy on weakness.
MEDC bergerak flat ke 1,465 dan masih didominasi oleh volume penjualan. Selama masih mampu bergerak di atas 1,305, maka posisi MEDC saat ini diperkirakan sedang berada pada bagian dari wave (ii) dari wave [v]. Hal tersebut berarti, koreksi MEDC dapat dimanfaatkan untuk BoW.
Buy on Weakness: Rp 1.350-1435
Target Price: Rp 1.515, 1.600
Stoploss: below Rp 1.305
UNTR – Buy on weakness
UNTR terkoreksi 2,2% ke 26,275 disertai oleh munculnya volume penjualan. Kami perkirakan, saat ini posisi UNTR sedang berada pada bagian dari wave (B), sehingga UNTR masih rawan melanjutkan koreksinya dan dapat dimanfaatkan untuk BoW.
Buy on Weakness: Rp 24.700-26.000
Target Price: Rp 28.000, Rp 29.875
Stoploss: below Rp 24.475