Wujud Komitmen Pupuk Kaltim dalam Menguatkan Ketahanan Pangan
Untuk memperingati Hari Pangan 2023, PT Pupuk Kalimantan Timur (Pupuk Kaltim) menunjukkan peran vitalnya dalam menjaga ketahanan pangan di Indonesia dengan berbagai inisiatif strategis. Seiring dengan permintaan pasar yang terus bertumbuh dan kebutuhan pupuk yang diperkirakan mencapai 6 sampai 7 juta ton pada 2030, Pupuk Kaltim bersiap melaksanakan pembangunan Projek Strategis Negara (PSN) dengan mendirikan pabrik pupuk baru di kawasan industri Fakfak, Papua Barat.
Pabrik pupuk yang akan dibangun nantinya mampu memproduksi pupuk urea sebesar 1,15 juta ton per tahun dan amonia sebesar 825 ribu ton per tahun. Proyek ini akan menyasar untuk memenuhi sekitar 70 hingga 80 persen atau sekitar 4,5 hingga 5 juta ton kebutuhan nasional ketika sudah beroperasi penuh. Targetnya, Pupuk Kaltim akan melakukan pengantongan pupuk pertama di pabrik baru ini pada gelaran ulang tahun ke-50 di 2027 mendatang.
Direktur Utama Pupuk Kaltim Budi Wahju Soesilo menyampaikan, pembangunan pabrik pupuk di kawasan industri Fakfak, Papua Barat menjadi salah satu cara strategis perseroan dalam menjaga ketahanan pangan di Indonesia. “Dengan hadirnya projek ini, kami juga berupaya meningkatkan pemberdayaan ekonomi dan kesejahteraan bagi masyarakat sekitar, serta terjadinya pemerataan pembangunan khususnya di wilayah Indonesia Timur. Ini yang kami sebut sebagai multiplier effect. Selain dari projek pembangunan pabrik pupuk, Pupuk Kaltim juga memberikan edukasi dan bimbingan kepada para petani Indonesia untuk terus mendukung terwujudnya ketahanan pangan nasional,” jelasnya dalam siaran pers (16/10/2023).
Pupuk Kaltim juga konsisten menghadirkan beragam inovasi untuk mendukung ketahanan pangan nasional. Beberapa di antaranya dilakukan lewat program Agrosolution dan Makmur. Program ini diinisiasi sejak 2020 dan berfokus untuk menciptakan ekosistem yang mendukung pertumbuhan para petani hingga pendampingan secara berkelanjutan. Per September 2023, melalui program Makmur, Pupuk Kaltim tercatat telah berhasil merealisasikan 48.585 hektar lahan dengan jumlah petani yang tergabung 17.682 orang.
Melalui program Makmur, petani binaan Pupuk Kaltim berhasil meningkatkan produktivitas hasil panen padi dan jagung rata-rata hingga 35 persen, sehingga kesejahteraan petani juga turut meningkat lewat keuntungan hasil panen padi dan jagung yang meningkat rata-rata 52 persen. Hingga saat ini program Makmur telah berkembang di berbagai wilayah Indonesia, dan tahun ini Pupuk Kaltim diamanatkan untuk mengelola program Makmur di seluruh Sulawesi, seluruh Kalimantan, Jawa Timur, Jawa Tengah, Daerah Istimewa Yogyakarta, NTB, NTT dan Papua Barat.
Selain melalui pembangunan pabrik dan program Makmur, upaya menjaga ketahanan pangan nasional diwujudkan Pupuk Kaltim dengan selalu memastikan stok dan distribusi pupuk di Indonesia aman. Tercatat untuk stok pupuk terkini, per September 2023 sebanyak 258.827 ton urea bersubsidi, 46.465 ton NPK Phonska, dan 10.106 ton NPK Formula Khusus telah tersedia di gudang-gudang Pupuk Kaltim yang tersebar di sejumlah wilayah yang menjadi tanggung jawab Pupuk Kaltim.
Salah satu tanggung jawab utama Pupuk Kaltim adalah memastikan bahwa kesejahteraan para petani, yang merupakan tiang utama ketahanan pangan nasional terus terjaga lewat ketersediaan pupuk. Sembari terus memberikan dukungan melalui program-program berkelanjutan, para petani dapat terus meningkatkan produktivitas mereka. Pada akhirnya, hal ini juga akan berdampak positif pada tingkat ketahanan pangan secara keseluruhan di Indonesia. “Kami berharap bahwa melalui peningkatan produktivitas petani, sektor pertanian nasional semakin kuat dan tangguh,” ungkap Soesilo.
Editor : Eva Martha Rahayu
Swa.co.id