Corporate Transformation

AXA Financial Indonesia, Prioritaskan Nasabah dalam Pengembangan Produk dan Agenda Transformasi

Niharika Yadav, Presiden Direktur PT AXA Financial Indonesia
Niharika Yadav, Presiden Direktur PT AXA Financial Indonesia.

Perkembangan teknologi informasi (TI) dalam beberapa tahun terakhir memberikan tantangan tersendiri bagi para pelaku bisnis keuangan. Tak terkecuali bagi PT AXA Financial Indonesia (AXA-FI). Sebagai bagian dari AXA Group, salah satu kelompok usaha asuransi dan manajemen aset terbesar di dunia, AXA-FI tentu juga ingin memastikan proses bisnis dan layanannya mengikuti perkembangan teknologi terkini.

Di Indonesia, AXA-FI menawarkan solusi perlindungan baik perseorangan maupun korporasi, dalam bentuk asuransi jiwa serta asuransi kesehatan konvensional dan syariah. Jalur layanannya bersifat multidistribusi, dengan memanfaatkan bancassurance, keagenan, broker, serta telemarketing dan digital marketing.

Agar mampu menjawab tantangan bisnis yang berkembang, AXA-FI memastikan penerapan strategi transformasi di semua aspek bisnis. Menurut Niharika Yadav, Presiden Direktur PT AXA Financial Indonesia, transformasi di suatu perusahaan tidak bisa hanya dilakukan dari satu aspek untuk memperoleh hasil yang terbaik.

“Kami melihat transformasi dari sudut pandang holistik,” ujar Niharika. Tujuannya, memberikan value proposition yang pas buat nasabah, serta membuat karyawan turut berperan mencapai visi perusahaan hingga berkontribusi terhadap kehidupan masyarakat yang lebih luas.

Dalam menjalankan agenda transformasinya, AXA-FI berfokus pada empat pilar: distribusi, nasabah, karyawan, dan masyarakat. Pada aspek distribusi, perusahaan ini telah mengembangkan digital sales tools yang disebut “AXA-FI DNA” untuk membantu tenaga pemasar (agen), yang kini berjumlah sekitar 4.000 orang.

Digital tools tersebut digunakan untuk memperkenalkan solusi perlindungan (asuransi), melakukan financial needs analysis untuk mengetahui kebutuhan perlindungan calon nasabah, membuat proposal penawaran produk yang sesuai dengan kebutuhan calon nasabah, dan memproses pembayaran premi.

Niharika menyebutkan, bagi perusahaannya, nasabah adalah prioritas utama, yakni sebagai pusat pertimbangan dari setiap desain pengembangan produk dan proses. “Prinsip yang berlaku di AXA adalah setiap kali memikirkan suatu produk, campaign, ataupun prosesnya, kami menempatkan diri sebagai nasabah, sehingga bisa memahami apa yang mereka rasakan,” kata mantan Regional Director AXA di Hong Kong itu.

Di tahun 2021, AXA-FI meluncurkan Emma, platform digital untuk nasabah. Platform asuransi ini memberikan kemudahan akses pada fungsi-fungsi penting pengelolaan polis dan layanan kesehatan. Niharika menandaskan, layanan digital telah menjadi penting dalam memenuhi kebutuhan nasabah untuk tetap terhubung dengan perusahaan asuransi kapan pun mereka membutuhkannya.

“Kami melihat transformasi dari sudut pandang holistik.”

Niharika Yadav, Presdir PT AXA Financial Indonesia

Memang, platform Emma menyuguhkan layanan digital nasabah secara lengkap. Fitur-fiturnya mulai dari informasi polis, investasi, harga unit, status klaim asuransi, layanan telekonsultasi, informasi solusi perlindungan, daftar rumah sakit rekanan, integrasi dengan Google Fit dan Apple Health, hingga video home workout.

Tidak hanya itu. Emma juga menyajikan fitur inspirasi gaya hidup untuk rekomendasi gaya hidup sehat, tips pengelolaan keuangan, dan tren gaya hidup.

Aplikasi Emma sebelumnya disediakan melalui web. Kini tersedia dalam bentuk mobile app. “Sebagai bagian dari strategi digital transformasi AXA Financial Indonesia, kami menghadirkan layanan nasabah berbasis teknologi digital dalam satu aplikasi,” kata Niharika.

Selain berfokus pada nasabah, pihaknya juga memperhatikan aspek kesejahteraan dan keselamatan karyawan dan secara global mengikuti pendekatan kerja hybrid. “Dalam budaya smart working, perusahaan mengutamakan kesejahteraan karyawan, seperti penghargaan atas kontribusi karyawan, daripada kehadiran,” Niharika menandaskan.

Di lingkungan AXA-FI, area kerja digunakan untuk berkolaborasi, mengumpulkan ide-ide kreatif, dan membangkitkan semangat karyawan. Niharika menjabarkan, pemimpin perusahaan juga diharapkan walk the talk, melakukan smart working, mengelola tim dengan penuh kepercayaan, dan mendukung tim agar bekerja secara maksimal. Selain itu, juga mengutamakan kesehatan fisik dan mental karyawan guna mencapai work-life balance yang lebih baik.

Berkat menjalankan langkah-langkah transformasi seperti itu, AXA-FI mampu membukukan hasil yang solid di tengah berbagai tantangan. Berdasarkan laporan keuangannya, perusahaan ini berhasil membukukan pendapatan premi sepanjang 2022 sebesar Rp 1,36 triliun, meningkat dibandingkan tahun sebelumnya yang sebesar Rp 1,32 triliun. Di sisi lain, jumlah beban dan klaim di 2022 tercatat Rp 699 miliar, naik dari tahun sebelumnya yang senilai Rp 665 miliar.

“Kami berhasil mencatat pertumbuhan pendapatan premi dan solvabilitas yang kuat,” ungkap Niharika. “Ketangguhan ini dibangun di atas proposisi yang relevan dan menarik bagi nasabah kami, perluasan geografis, dan tetap fokus pada efisiensi,” tambahnya. (*)

Jeihan K. Barlian

www.swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved