Capital Market & Investment

Gunakan Pembiayaan JCM, ALDO Mulai Bangun PLTS

Emiten bisnis kertas dan bahan kimia PT Alkindo Naratama Tbk (ALDO) mulai melakukan pembangunan konstruksi untuk panel surya yang mampu menghasilkan tenaga listrik 3,0333 MWp di salah satu anak usahanya PT Eco Paper Indonesia. Mulainya pembangunan konstruksi panel surya ini merupakan wujud komitmen ALDO dalam upaya pengurangan gas rumah kaca.

“Pembangunan ini juga sekaligus mendukung program pemerintah untuk mencapai target penggunaan energi terbarukan sebesar 23% pada tahun 2025. Kami berharap pembangkit listrik tenaga surya yang sudah mulai dibangun ini, sudah bisa beroperasi pada akhir tahun 2023,” kata Direktur Utama ALDO, H. Sutanto dalam keterangan resmi kepada SWA Online, Rabu (18/10/2023).

Sutanto mengungkapkan, melalui kerjasama antara pemerintah Jepang dan Indonesia, pembangunan konstruksi panel surya ini didanai melalui skema Joint Crediting Mechanism (JCM) Model Project, sehingga perseroan tidak perlu mengeluarkan biaya investasi. Kehadiran panel surya tidak hanya menguntungkan Eco Paper melalui pasokan energi bersih terbarukan dengan harga bersaing, tetapi juga berdampak positif pada pengurangan tagihan listrik perusahaan.

“Lebih dari itu, inisiatif pengalihan sebagian konsumsi listrik ke sumber energi terbarukan ini diperkirakan dapat mengurangi emisi gas rumah kaca sebanyak 2.182 tCO2/tahun. Sebagai hasilnya, Perseroan secara aktif berkontribusi pada upaya pemerintah Indonesia untuk mencapai target emisi bersih nol pada tahun 2060,” katanya.

Secara terperinci, dalam jangka waktu 25 tahun, langkah ALDO dalam memasang instalasi panel surya sebesar 3,0333 MWp akan menghasilkan 96.720 MWh energi listrik. PLTS juga dapat mengurangi emisi karbon sebanyak 75.906 ton CO2, setara dengan penanaman 3.036.234 pohon.

“Dengan hadirnya panel surya ini, perseroan akan menikmati beberapa keuntungan seperti, berkurangnya biaya operasional dan ketergantungan pada sumber energi fosil yang mahal dan terbatas. Dalam jangka panjang, adanya panel surya ini akan membantu terciptanya stabilitas harga energi, sehingga mengurangi risiko fluktuasi dari harga energi konvensional. Adapun dari sudut keberlanjutan lingkungan, jelas bahwa kehadiran panel surya ini akan mengurangi emisi gas rumah kaca dan jejak karbonnya,” ujar Sutanto.

The Joint Crediting Mechanism atau Mekanisme Kredit Bersama antara Indonesia dan Jepang merupakan skema kerjasama antar pemerintah yang mendorong organisasi-organisasi swasta Jepang untuk bekerja sama dengan Indonesia dalam berinvestasi di kegiatan pembangunan rendah karbon di Indonesia dengan insentif dari pemerintah Jepang. Kerja sama JCM tidak hanya dilakukan oleh Jepang dengan Indonesia, tetapi juga dengan 15 negara berkembang lainnya.

Editor : Eva Martha Rahayu

Swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved