Marketing Trends

Tips Mengurangi Biaya Digital Marketing untuk Naikkan Penjualan

Tingginya biaya periklanan digital menjadi tantangan tersendiri bagi para pelaku bisnis UKM. Menurut data dari Statista, rata-rata pengeluaran iklan per pengguna dalam pasar Periklanan dalam Aplikasi (In-App Advertising) diproyeksikan mencapai US$58,99 atau sekitar Rp920.597 pada tahun 2023.

Hal tersebut sesuai dengan laporan Suara UKM Negeri vol 1 oleh Ninja Xpress, di mana pemasaran adalah tantangan terbesar yang dihadapi oleh UKM. Angka tersebut menunjukkan pentingnya strategi digital marketing yang tepat untuk memaksimalkan pendapatan perusahaan dan juga mengefisiensikan pengeluaran untuk pemasaran digital.

Perusahaan distribusi produk herbal berbahan dasar madu dan susu kambing yang telah berdiri sejak tahun 2021 Digi Herba Nusantara sudah fokus dalam meningkatkan penjualan melalui strategi digital marketing. Melihat tantangan UKM dalam pemasaran digital yang dialami oleh para pelaku UKM, berikut empat tips untuk efisiensi biaya periklanan untuk memaksimalkan penjualan.

Muhammad Fathi, Leader Marketing & Sales Digi Herba Nusantara menyampaikan langkah pertama untuk mengurangi biaya digital marketing adalah dengan membuat perencanaan biaya pemasaran digital yang matang. Sebelum melakukan periklanan digital, pastikan pemilik usaha sudah membuat perencanaan biaya pemasaran digital yang efektif dengan mempertimbangkan kebutuhan bisnis, tujuan pemasaran, hingga pemilihan tools digital marketing yang akan digunakan.

“Perencanaan biaya pemasaran digital juga perlu memperhitungkan biaya per klik (CPC), biaya per tayang (CPM), dan biaya per tindakan (CPA) yang dibutuhkan untuk menyusun perencanaan biaya pemasaran digital. Jadi detail, sehingga semua biaya masuk dalam perencanaan,” katanya dalam keterangan resmi, Senin (23/10/2023).

Kedua, dengan memilih platform pemasaran digital yang tepat. Pemilihan platform pemasaran digital merupakan poin penting dalam digital marketing, karena setiap platform memiliki karakteristik yang berbeda-beda. Pastikan memilih platform pemasaran digital yang sesuai dengan target audiens yang ingin dijangkau dan mempertimbangkan jumlah pengguna aktif platform tersebut.

“Menyasar target audiens dengan menggunakan platform pemasaran digital yang tepat akan membantu para pelaku UKM untuk menghindari adanya pengeluaran biaya periklanan yang tidak perlu. Beberapa platform pemasaran digital yang dapat digunakan di antaranya Google Ads, Facebook Ads, Instagram Ads, Tiktok Ads, YouTube Ads, dan lain-lain,” ujarnya.

Fathi juga menyarankan UMKM untuk mempertimbangkan untuk memilih platform pemasaran digital yang sedang populer di kalangan target audiens. “Dulu kami hanya fokus memasarkan produknya menggunakan Facebook Ads, tetapi karena saat ini target audiens menggunakan aplikasi Tiktok, maka mulai melakukan pemasaran digital di Tiktok Ads agar tetap relevan dengan target audiens,” katanya.

Cara ketiga dengan membuat konten promosi yang sesuai dengan target konsumen yang disasar. Selain membuat konten yang sesuai dengan target audiens, UMKM juga perlu membuat konten promosi yang unik dan berbeda dari kompetitor lainnya. Pembuatan konten promosi dengan melakukan riset tentang kompetitor dan menghadirkan ide konten yang unik sehingga lebih menarik.

Keempat melakukan evaluasi strategi digital marketing harian. Meski perencanaan biaya pemasaran digital dapat dilakukan setiap 1 atau 2 kali dalam sebulan, UMKM harus tetap melakukan evaluasi hasil iklan digital setiap harinya.

“Melakukan evaluasi hasil digital marketing harian bertujuan agar para pelaku UKM dapat menjaga kualitas iklan yang ditayangkan dan hasil yang didapatkan. Evaluasi juga dapat menghindari adanya kerugian karena kesalahan teknis dalam proses periklanan,” ujarnya.

Fellexandro Ruby salah satu Expert yang bekerja sama dengan Ninja Xpress, menjelaskan bahwa untuk efisiensi biaya pemasaran, pelaku UKM juga dapat memaksimalkan konsep natural ads yang tidak membuat konsumen merasa terganggu, bahkan bisa meningkatkan probabilitas untuk ads dapat dilihat, dicerna informasinya, kemudian produk dibeli. “Pastikan konten ads-mu mengandung topik yang relate, dikemas menarik, dan tidak hardselling agar tidak membosankan,” kata Fellexandro.

Editor : Eva Martha Rahayu

Swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved