CSR Corner

Mirae Asset Gulirkan Dana untuk Anak-Anak Terlantar

Area Manager PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia, Ilham Muslim bersama pengurus rumah singgah Pro Life di Jakarta pada Jumat, 20 Oktober 2023. (Foto : Dok Mirae).

PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia menyumbangkan dana pendidikan sebagai aksi tanggung jawab sosial perusahaan (corporate social responsibility/CSR) untuk anak-anak telantar serta mantan anak jalanan yang diasuh di rumah penampungan bernama Rumah Pro Life. Ilham Muslim, Area Manager Mirae Asset, mengatakan dana tersebut digunakan untuk melunasi tunggakan uang sekolah, bahan makanan, dan peralatan rumah tangga agar dapat dimanfaatkan untuk tinggal di rumah penampungan yang berlokasi di Salemba Tegalan, Matraman, Jakarta Timur, tersebut.

Ilham menyampaikan anak-anak ini adalah kelompok yang sangat rentan dan membutuhkan perhatian khusus sejak dini.”Kami sangat senang membantu karena biasanya anak-anak ex anak jalanan dan dari keluarga yang tidak mampu mengasuh mereka sering dipandang sebelah mata, tetapi Rumah Pro Life tidak menutup mata terhadap mereka,” ujar Ilham pada siaran pers di Jakarta, Selasa (24/10/2023).

Dia menuturkan kegiatan bertajuk Mirae Asset Sekuritas Dukung Pendidikan Anak Asuh Pro Life tersebut dilakukan pada Jumat, 20 Oktober 2023, sebagai upaya kolektif yang menunjukkan komitmen Mirae Asset untuk berperan aktif dalam membangun komunitas yang lebih baik.

Tujuan kegiatan CSR yang dilakukan Mirae Asset melalui cabang atau biasa disebut Office Education (OE) Kelapa Gading, yang berlokasi di Boulevard Barat Kelapa Gading itu adalah, membantu anak jalanan yang memerlukan bantuan, mengurangi angka anak jalanan dan anak-anak telantar, memberikan inspirasi dan harapan, membangun hubungan positif dengan masyarakat, dan berkontribusi terhadap pembangunan berkelanjutan.

Rumah Pro Life memberikan tempat tinggal dan membentuk serta mengembangkan pribadi anak-anak yang beragam, serta dibantu agar bersekolah, lulus, hingga bekerja dan mandiri. Dari yang hidup dan mencari makan di jalanan (anak jalanan), ditelantarkan keluarganya, berasal dari keluarga yang tidak lengkap (yatim, piatu, yatim-piatu), keluarga yang bercerai, atau tidak mampu secara pengasuhan ataupun ekonomi.

Rumah singgah ini berdiri pada 5 Oktober 2007 di Pisangan Baru, Jakarta Timur. Pendiriannya terealisasi atas inisiatif tiga sahabat yang pernah membantu anak-anak telantar sejak lulus SMA di sebuah yayasan sosial di Tanjung Priok pada 1995. Ketiga sahabat ini bertemu lagi pada 2007 dan mendirikan Rumah Pro Life yang awalnya didirikan sebagai rumah singgah dan menyediakan pendampingan anak-anak jalanan dan penyapu kereta di Stasiun Manggarai. Bantuan tersebut terutama ditujukan untuk anak perempuan yang hamil dan ingin menggugurkan kandungan.

Karena tujuan awalnya untuk menggagalkan pengguguran kandungan tersebut, maka nama pro kehidupan atau Pro Life dipilih. Seiring berjalannya waktu dan dengan niat untuk terus membantu anak-anak asuhnya yang masih memiliki masa depan yang cerah, Andreanto dan istrinya meneruskan pengelolaan Pro Life yang kemudian bertransformasi menjadi rumah tinggal sekaligus keluarga baru bagi anak-anak tersebut.

Saat ini, sekitar 15 anak mantan anak jalanan dan telantar yang tinggal diasuh di rumah tersebut. Latar belakang suku, sosial dan agama anak-anak ini beragam. Mayoritas dari mereka bersekolah di sekolah swasta dengan bantuan keringanan biaya karena lebih sulit untuk mendaftar dengan kondisi administrasi kependudukannya tidak lengkap. Bahkan, beberapa di antaranya bertahan hingga lulus SMA dan mendapatkan beasiswa kuliah di kampus swasta terkemuka di Jakarta karena pengurusan administrasinya lebih mudah dibanding kampus negeri.

Di Rumah Pro Life, anak-anak asuh tersebut diarahkan untuk mengubah dan menentukan tujuan hidup. Dari mulai mengenal dan mempelajari Tuhan dari agamanya masing-masing, belajar dan bersosialisasi secara positif, bersikap jujur dan agar lebih peduli sesama, serta dapat memiliki pemikiran dapat bermanfaat bagi orang lain di kemudian hari.

Ilham menuturkan inisiatif donasi dana pendidikan dan bahan makanan untuk anak-anak tersebut didasari oleh keprihatinan terhadap kebutuhan Rumah Pro Life dan anak-anak asuhnya yang berniat meniti masa depan yang lebih baik. “Ini merupakan usaha kami di Mirae Asset agar dapat berkontribusi pada peningkatan kualitas hidup mereka dan menciptakan perubahan positif dalam masyarakat,” ujarnya.

Aksi sosial itu, tuturnya, merupakan bentuk tanggung jawab sosial perusahaan yang menerapkan nilai-nilai tanggung jawab lingkungan, sosial, dan tata kelola yang baik (environmental, social, and governance/ESG).


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved