Economic Issues

Peserta Bulan Inklusi Keuangan Melonjak 15%

Ketua Dewan Komisioner OJK, Mahendra Siregar, berjabatan tangan dengan penyandang disabilitas yang berpartisipasi pada Puncak Bulan Inklusi Keuangan di Yogyakarta, Sabtu, 28 Oktober 2023. (Foto : OJK).

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menggelar Puncak Bulan Inklusi Keuangan (BIK) 2023 di Yogyakarta, pada hari ini. Kegiatan ini semakin memperluas akses keuangan masyarakat terhadap sektor jasa keuangan, sehingga masyarakat dapat menggunakan produk dan atau layanan jasa keuangan secara lebih optimal untuk meningkatkan kesejahteraan dan memperkuat perekonomian nasional. Jumlah peserta BIK tahun ini naik 15,09% dibandingkan dengan pelaksanaan tahun 2022

Ketua Dewan Komisioner OJK, Mahendra Siregar, menyampaikan OJK dan seluruh industri Jasa Keuangan (IJK) berkomitmen penuh mendorong peningkatan indeks literasi dan inklusi keuangan nasional yang penting bagi penguatan ekonomi nasional di tengah kondisi ketidakpastian ekonomi global. “Kunci dari pertumbuhan dan penguatan ekonomi nasional tergantung kemampuan kita untuk mendorong pertumbuhan ekonomi daerah dengan memperhatikan literasi dan inklusi keuangan masyarakat,” kata Mahendra di Yogyakarta, Sabtu (28/10/2023).

OJK akan memprioritaskan sejumlah segmen masyarakat yang perlu terus diperluas inklusinya seperti pada penyandang disabilitas dan masyarakat di wilayah terpencil. “Peningkatan akses keuangan masyarakat khususnya bagi difabel dan masyarakat yang berada di daerah terpencil penting untuk terus dilakukan. Seluruh masyarakat berhak untuk mendapat perlakuan dalam mengakses produk dan layanan jasa keuangan,” kata Mahendra.

Friderica Widyasari Dewi, Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Jasa Keuangan, Edukasi dan Pelindungan Konsumen OJK, mengatakan OJK berkomitmen untuk terus melakukan terobosan untuk memperluas akses keuangan masyarakat termasuk kepada penyandang disabilitas yang harus didorong untuk mendapatkan akses keuangan yang sama.

OJK telah menyusun panduan bagi LJK dalam memberikan pelayanan kepada penyandang disabilitas berupa Petunjuk Teknis Operasional (PTO) untuk pelayanan keuangan kepada penyandang disabilitas serta melakukan kegiatan literasi dan edukasi bekerja sama dengan Persatuan Penyandang Disabilitas di Indonesia.

OJK juga telah memiliki infrastruktur literasi keuangan kepada penyandang disabilitas tuna netra yaitu buku perencanaan keuangan dalam versi braile. Selain itu, OJK terus mendorong LJK untuk dapat memperluas akses keuangan disabilitas melalui program satu difabel satu rekening.

Pada puncak BIK ini juga digelar kick off Sinergi Akselerasi Keuangan Inklusif bagi Penyandang Disabilitas antara OJK dengan Komisi Nasional Disabilitas dan Pemerintah yang diwakili Staf Khusus Presiden. OJK mengapresiasi pelaku usaha jasa keuangan (PUJK) yang menjadi penggerak keuangan inklusif bagi penyandang disabilitas. Rangkaian kegiatan BIK dimulai dengan kegiatan Road to BIK sejak Mei 2023.

Secara umum, pencapaian selama pelaksanaan kegiatan BIK 2023 meningkat dari tahun sebelumnya. Jumlah kegiatan BIK di tahun ini sebanyak 2.851 kegiatan dengan total peserta sebanyak 1.841.357 masyarakat atau naik 15,09% dibandingkan dengan pelaksanaan tahun 2022.

Rincian total rekapitulasi capaian akses keuangan selama BIK 2023 mencapai 7.936.718 akses produk layanan/jasa keuangan, antara lain industri perbankan dengan pembukaan rekening baru sebanyak 2.925.231 rekening. Kemudian, pembukaan rekening efek di industri pasar modal sebanyak 131.058 rekening efek baru, industri perasuransian adalah sebanyak 658.484 polis, industri pembiayaan adalah sebanyak 543.731 debitur, industri pergadaian adalah sebanyak 3.253.844 rekening, industri fintech adalah sebanyak 424.370 akun.


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved