Financial Report Capital Market & Investment

Bank Jatim Bukukan Laba Bersih Rp1,09 Trilun pada Kuartal-III 2023

Pemaparan Kinerja Laporan Keuangan Bank Jatim Triwulan III 2023 (Foto: Dok. Audrey)

Menjelang akhir tahun 2023, performa PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk. atau Bank Jatim semakin solid. Hal tersebut dibuktikan dengan pencapaian kinerja pada Triwulan III tahun 2023 menunjukkan angka positif. Terlihat dari paparan analyst meeting pemaparan kinerja Triwulan III tahun 2023 pada hari Senin (30/10/2023).

Busrul Iman, Direkur Utama Bank Jatim menjelaskan, sampai dengan bulan kesembilan tahun 2023, melalui beberapa implementasi atas strategi yang dicanangkan perseroan secara keseluruhan relatif memenuhi target. Antara lain aset tumbuh 8,69% (YoY) atau sebesar Rp107 triliun dengan kontribusi dari peningkatan asset produktif yaitu kepemilikan surat berharga yang naik 10,29% (YoY), penyaluran kredit tumbuh 12,61% (YoY) dan pengelolaan asset produktif perseroan menghasilkan pendapatan bunga yang tumbuh 3,8% (YoY) dengan laba bersih di bulan September 2023 sebesar Rp 1,09 triliun.

Busrul melanjutkan, sesuai dengan visi misi perseroan tahun 2023 yaitu menjadi BPD No.1 di Indonesia dan menjadi benchmark untuk peer groups, maka pada Triwulan III tahun 2023 ini masif mengembangkan bisnis dil ar captive market yang telah dikuasai selama ini dengan menjadikan captive market tersebut sebagai entry point untuk memasuki market area baru. Contohnya, gencar melakukan penyaluran kredit produktif, penggalian dana murah untuk segmen atas dan penetrasi layanan devisa.

”Pengembangan digitalisasi untuk seluruh aspek baik business process maupun penyediaan produk dan jasa digital, layanan devisa juga kami lakukan untuk memberikan pengalaman perbankan yang baru bagi nasabah eksisting maupun untuk meraih market area yang baru,” tegasnya dalam konferensi pers, Senin (30/10/2023).

Selanjutnya, dari sisi kredit, selama Triwulan III tahun 2023 ini, bank daerah ini berhasil mencatatkan peningkatan pertumbuhan kredit yang signifikan yakni 12,61% (YoY). Pertumbuhan tersebut di atas rata rata pertumbuhan sektor industri perbankan per September yaitu di angka 8,96% (YoY). Pertumbuhan kredit tertinggi bankjatim terjadi pada sektor produktif (komersial & SME) sebesar 25,44 % (YoY) dan sektor konsumer sebesar 4,74% (YoY).

”Akses pembiayaan terhadap pelaku usaha harus dibuka selebar-lebarnya agar dapat menciptakan lapangan pekerjaan baru. Pertumbuhan penyaluran kredit merupakan cerminan dari perekonomian yang berjalan dan menandakan adanya kenaikan permintaan barang dan jasa dari masyarakat,” papar Busrul.

Pertumbuhan kredit yang telah dicapai Bank Jatim itu membuat rasio pembiayaan terhadap pengelolaan dana (LDR) perseroan semakin membaik. Rasio LDR pada triwulan III tahun 2022 hanya sebesar 55,40%, kemudian naik menjadi 61,49% pada triwulan III tahun ini. Penyaluran kredit bankjatim juga diikuti oleh perbaikan kualitas pinjaman. Hal itu terlihat dari rasio Non Performing Loan (NPL) Gross bankjatim yang melandai. Yakni di angka 3,72% pada triwulan III 2022 menjadi 2,74% pada Triwulan III 2023. Itu artinya kualitas kredit bankjatim semakin sehat dan menjadi tanda adanya recovery dari beberapa sektor ekonomi.

Busrul menuturkan, ada beberapa strategi yang dilakukan oleh perseroan dan digunakan untuk masuk dalam bisnis yang baru. Antara lain melalui penyediaan produk dan jasa yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat umum. Kemudian di sisi transaksional, bankjatim menyediakan layanan untuk segmen masyarakat dengan dana kelolaan di atas rata-rata yang tentunya membutuhkan perlakuan khusus, seperti Layanan Jatim Prioritas. Layanan ini disediakan untuk nasabah dengan dana kelolaan minimal sebesar Rp 250 Juta untuk periode tertentu. ”Keunggulannya banyak, seperti suku bunga simpanan yang kompetitif, ada penawaran diskon dari merchant yang bekerja sama, serta tersedia layanan khusus/privilege di beberapa outlet bisnis dan cabang perseroan,” katanya.

Tidak cukup itu saja. Bank Jatim juga terus mengembangkan layanan digital untuk memudahkan nasabah dan calon nasabah dalam bertransaksi. Bekerjasama dengan mitra distribusi yang ditunjuk oleh pemerintah (Kementerian Keuangan), bankjatim telah meluncurkan aplikasi JConnect Invest. Tujuannya, memudahkan nasabah berinvestasi pada Surat Berharga Retail Negara.

Selain itu, menyediakan layanan pembukaan rekening online menggunakan JConnect PRO yang memungkinkan calon nasabah tidak perlu datang ke kantor. Layanan tersebut mampu memberikan kontribusi yang positif baik dalam peningkatan outstanding Dana Pihak Ketiga, utilisasi JConnect yang merupakan digital brand Perseroan, peningkatan Numbers of Account (NoA) perseroan, maupun peningkatan fee based income. “Dari seluruh strategi yang diimplementasikan merupakan cara kami untuk bermain di market area baru dan terbukti mampu meningkatkan jumlah NoA dari nasabah sebesar 10,54%,” ungkap Busrul.

Tak ketinggalan, Bank Jatim juga telah melakukan pengembangan digitalisasi di ekosistem Pemerintah Daerah melalui layanan Elektronik Transaksi Pemerintah Daerah (ETPD). Bekerja sama dengan setiap kota/kabupaten di Jawa Timur dan Pemprov, ETPD dapat memudahkan masyarakat untuk berhubungan dengan Pemda terkait transaksi finansial dengan menggunakan layanan bankjatim dari aspek hulu sampai hilir. ”Kami berharap masyarakat dan stake holder terus mendukung bankjatim demi akselerasi bisnis yang tidak hanya tumbuh secara organik, tapi juga nonorganic,” tuturnya.

Editor : Eva Martha Rahayu

Swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved