Brands

MS Glow, Tiga Strategi untuk Tetap Relevan

Gilang Widya Pramana, pemilik MS Glow.

Di tengah sengitnya industri kecantikan nasional, MS Glow tumbuh menjadi salah satu brand lokal yang disegani. Produk-produknya tetap relevan dengan zaman dan menjadi yang terdepan di industri yang makin sesak, baik oleh produk impor maupun lokal.

Kemampuan bersaing ini tak bisa dilepaskan dari strategi yang dikembangkannya. Menurut Gilang Widya Pramana, pemilik MS Glow, ada tiga strategi utama yang digelar. Apa saja?

Strategi pertama, inovasi produk dan layanan. MS Glow berfokus pada upaya meningkatkan kualitas produk sekaligus aktif merilis produk baru. Caranya, mendengarkan permintaan serta keinginan pelanggan, kemudian berinovasi. Maka, lahirlah produk semacam retinol, bio-moisturizer, dan white cell DNA. Inilah yang memungkinkannya tetap relevan. “Dalam urusan kualitas produk, kami selalu berkomitmen menjaganya agar tetap memenuhi standar tinggi dan terus melahirkan produk inovatif,” kata Gilang.

Dari sisi layanan, MS Glow terus merawat hubungan yang intim dengan pelanggan. Mereka memiliki Customer Relationship Manager di Instagram dan website. Tugasnya, merespons dengan cepat dan tepat untuk semua keluhan, komplain, dan masukan pelanggan. Bahkan, membantu pelanggan dengan analisis dan rekomendasi produk, mengarahkan mereka ke reseller terdekat untuk pembelian. MS Glow memang menjalankan model distribusi B2B melalui jaringan reseller atau mitra bisnis.

Di luar itu, MS Glow juga menggeber aneka loyalty program dengan menawarkan beragam hadiah. Di antaranya, umroh, perjalanan ke Labuan Bajo, dan tiket MotoGP.

Strategi kedua, marketing yang kuat lewat omnichannel. Untuk bersaing dengan brand kecantikan impor dan lokal lainnya, MS Glow terus menguatkan upaya pemasaran, baik lini online maupun offline.

Di lini online, di era ketika produk kecantikan serta perawatan kulit semakin mendominasi media sosial, MS Glow terbilang aktif. Perusahaan ini memberikan informasi dan edukasi yang lengkap hingga melakukan kampanye serta brand activation yang kreatif.

Mereka juga memanfaatkan brand ambassador papan atas, antara lain Raffi Ahmad dan Lesti Kejora, untuk meningkatkan brand awareness-nya. Plus memanfaatkan platform medsos seperti TikTok.

Pemasaran offline pun terus diaktifkan. Meskipun bisnis inti MS Glow digelar lewat jalur online, mereka memahami pentingnya kehadiran offline, terutama di kota-kota sekunder yang sebagian besar konsumennya berbelanja di toko fisik. MS Glow mengadakan aktivasi, di antaranya dengan mengadakan cooking class dan senam zumba, untuk menarik pelanggan ke toko fisik mereka.

Sejalan dengan jalur pemasaran omnichannel ini, MS Glow agresif memasarkan produk lewat klinik-klinik yang menghadirkan solusi perawatan kulit lebih lanjut untuk pelanggan yang membutuhkannya. “Saat ini kami memiliki 14 klinik di seluruh Indonesia, dan rencananya akan terus bertambah,” ungkap Gilang penuh semangat.

Strategi ketiga, digitalisasi. MS Glow tidak hanya mengikuti tren produk, tetapi juga tren digital. Mereka meluncurkan aplikasi MS Glow yang memudahkan pelanggan berbelanja. Aplikasi ini juga dilengkapi fitur Skin Analyzer yang membantu pelanggan memahami jenis kulitnya sekaligus mengantongi rekomendasi produk yang sesuai.

Dengan tiga strategi ini, tak mengherankan MS Glow tetap relevan dan terus tumbuh di era industri kecantikan yang sangat kompetitif. Mereka berhasil mempertahankan posisi sebagai salah satu brand kecantikan lokal terkemuka di Indonesia. (*)

Teguh S. Pambudi dan Anastasia AS

www.swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved