Capital Market & Investment

Emiten Daur Ulang Mengantongi Omzet Senilai Rp 464 Miliar

Foto : Inocycle.

PT Inocycle Technology Group Tbk (INOV), perusahaan daur ulang limbah PET, mencatatkan penjualan sebesar Rp 464,4 miliar pada Januari-September 2023, menunjukkan penurunan sebesar 13,0% secara tahunan namun menunjukkan sedikit pertumbuhan sebesar 2,8% secara kuartalan. Pertumbuhan signifikan pada kuartal III/2023 terutama didorong oleh peningkatan penjualan ekspor re-PSF, yang menyumbang sekitar 73% dari total penjualan.

Laporan keuangan tersebut menyoroti peningkatan signifikan dalam ekspor re-PSF dengan peningkatan sebesar 25% dibandingkan kuartal II tahun ini. Hal ini terutama disebabkan oleh permintaan produk re-PSF yang digunakan dalam barang perlengkapan tidur. Permintaan ekspor melemah selama pandemi namun mulai menunjukkan tanda-tanda pemulihan pada 2023.

Secara keseluruhan, kontribusi penjualan ekspor terhadap total penjualan masih relatif kecil namun menunjukkan sedikit peningkatan, yaitu meningkat dari 10% menjadi 12%. INOV meraih laba kotor sebesar Rp 33,1 miliar naik sebesar 34,8% secara kuartalan, sehingga membawa total laba kotor pada Sembilan bulan tahun ini sebesar Rp 87,2 miliar.

Pencapaian ini tidak lepas dari peningkatan margin produk re-PSF pada kuartal ketiga ini dan penerapan praktik optimalisasi dan efisiensi biaya pada kuartal tersebut. Margin laba kotor meningkat dari 15,6% pada kuartal II/2023 menjadi 20,5% pada kuartal ketiga tahun ini.

Selain membaiknya permintaan ekspor, pencapaian ini menegaskan fakta bahwa produk daur ulang INOV memenuhi standar kualitas internasional dan menarik permintaan global. “Momentum fokus global pada ESG dan Kredit Karbon mulai meningkat, Pemerintah, industri, serta konsumen kini lebih sadar dan terdorong berinvestasi pada bisnis yang dapat menghasilkan produk daur ulang berkualitas baik dari pengolahan limbah berteknologi ramah lingkungan,” jelas Direktur INOV, Victor Choi pada Rabu (1/11/2023).

Perseroan berpengalaman lebih dari 30 tahun dan terus meningkatkan bisnist untuk pertumbuhan di masa depan. Ada tantangan infrastruktur yang harus ditaklukkan untuk melaksanakan pengumpulan sampah di negara kepulauan, namun Inocycle berhasil terlibat dalam pengumpulan sampah di lebih dari 9 lokasi di seluruh Indonesia, ditambah lagi dengan dukungan lebih lanjut dari grupnya, hal ini menjadikan Perusahaan tersebut sebagai Perusahaan dengan kapasitas terbesar dalam menyerap dan mendaur ulang limbah PET di Indonesia.

INOV saat ini memiliki kapasitas 40.000 ton per tahun dengan kapasitas daur ulang tersebar di kota-kota kecil hingga menengah di Indonesia. Hal ini sejalan dengan tujuan INOV untuk menciptakan rantai nilai limbah PET di berbagai kota. Hingga September 2023, INOV sendiri telah mengumpulkan lebih dari 21.000 ton sampah.

Selain infrastruktur, perseroan juga harus menghadapi tantangan lain seperti biaya distribusi, menjaga hubungan dengan agregator, serta tantangan nilai tukar mata uang asing. Meskipun laporan triwulan mereka mencatatkan laba kotor, kinerja keuangan INOV sangat terpengaruh oleh melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika Serikat. Hal ini disebabkan denominasi US$ yang digunakan pada sebagian besar pinjaman perseroan.

INOV mencatatkan EBITDA yang disesuaikan pada Januari-September 2023 menjadi Rp 37,0 miliar. Perlu dicatat bahwa angka EBITDA yang disesuaikan ini tidak memperhitungkan dampak kerugian selisih kurs, karena perseroan meyakini kerugian selisih kurs ini tidak secara akurat mencerminkan aktivitas bisnis inti. Selain upaya Perseroan untuk mengurangi leverage pinjaman melalui strategi organik dan anorganik, INOV juga mengantisipasi tingginya potensi rebound penjualan ekspor akan membantu mengimbangi kerugian valuta asing yang timbul akibat pinjaman tersebut.


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved