Capital Market & Investment

Harga Logam Timah Dunia Turun, Ekspor PT Timah Tertekan

PT Timah (Persero) Tbk mengumumkan Laporan Keuangan Konsolidasian untuk periode yang berakhir 30 September 2023. Dalam laporan disampaikan, sampai dengan 9M 2023, ekspor timah Indonesia dari Kuartal II-2023 sampai dengan Kuartal III-2023, khususnya ekspor timah ke beberapa negara, mengalami penurunan.

Kondisi tersebut terjadi dampak dari harga logam timah dunia terus tertekan akibat penguatan mata uang AS, lambatnya pemulihan perekonomian China serta lemahnya permintaan timah karena tingginya persediaan LME.

Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko PT Timah Tbk Fina Eliani mengungkapkan, di tengah perlambatan ekonomi serta lemahnya permintaan logam timah global, PT Timah Tbk konsisten menjalankan efisiensi di segala lini bisnis. “Manajemen optimistis target efisiensi akan tercapai dan memberikan kontribusi terhadap kinerja perseroan,” ujar Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko PT Timah Tbk Fina Eliani dikutip dalam keterangan resmi, Kamis (2/11/2023).

Dari sisi operasi, PT Timah mencatatkan produksi biji timah sebesar 11.201 ton atau tercapai 77% pada 9M 2023 dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar 14.502 ton. Adapun produksi logam timah sebesar 11.540 metrik ton atau tercapai 82% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar 14.130 metrik ton, serta penjualan logam timah sebesar 11.100 metrik ton atau tercapai 72% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar 15.325 metrik ton.

Harga jual rerata logam timah sebesar US$27.017 per metrik ton atau lebih rendah 23% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar US$ 35.026 per metrik ton.Sampai dengan kuartal III 2023, PT Timah Tbk mencatatkan ekspor timah sebesar 92% dengan 6 besar negara tujuan ekspor meliputi Jepang 16%; Korea Selatan 13%; Belanda 11%; India 9%; Taiwan 9% dan Amerika Serikat 8%.

Perseroan berhasil membukukan pendapatan Rp6,4 triliun sehingga menghasilkan EBITDA sebesar Rp708,1 miliar dengan rugi tahun berjalan sebesar Rp87,4 miliar sampai dengan kuartal III-2023. Posisi nilai aset pada kuartal III 2023 sebesar Rp12,7 triliun, sementara posisi liabilitas sebesar Rp6,1 triliun, naik 0,9% dibandingkan posisi akhir tahun 2022 sebesar Rp6,0 triliun.

Di samping itu, pinjaman bank dan utang obligasi pada Kuartal III menjadi Rp2,9 triliun dari sebelumnya Rp2,8 triliun. Posisi ekuitas sebesar Rp6,6 triliun, turun 5,7% dibandingkan posisi akhir tahun 2022 sebesar Rp7,0 triliun seiring dengan pembagian dividen yang sudah dibayarkan sebesar Rp312,5 miliar.

Indikator keuangan PT Timah Tbk masih menunjukkan hasil yang baik terlihat dari beberapa rasio keuangan penting di antaranya Quick Ratio sebesar 25%, Current Ratio sebesar 153%, Debt to Asset Ratio sebesar 23%, dan Debt to Equity Ratio sebesar 44%.

Ke depan, PT Timah bertekad melakukan pengamanan aset dan penegakan aturan serta kerja sama penambangan rakyat untuk mereduksi illegal mining di wilayah konsesi pertambangan. Perseroan berkomitmen melakukan langkah-langkah strategis untuk meningkatkan kinerja operasi dan produksi seiring dukungan pemerintah untuk perbaikan tata kelola pertambangan dan niaga timah Indonesia.

Editor : Eva Martha Rahayu

Swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved