CSR Corner

Pertamina Meracik UMKM untuk Memacu Ekspor dan Digitalisasi

Pengunjung dilayani staf pada booth Conservana Spices di Pertamina SMEXPO 2023 di Gandaria City, Jakarta pada Jumat, 3 November 2023. (Foto : Vicky Rachman/SWA).

PT Bumi Lestari Conservana atau Conservana Spices pada tahun ini menambah negara tujuan ekspor, yakni ke China dan menambah kanal distribusi di jaringan penjualan di toko ritel modern untuk memperkokoh pangsa pasar Conservana Spices di dalam negeri. Conservana Spices adalah salah satu penggiat usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) mitra binaan PT Pertamina (Persero).

Pengiriman perdana produk Conservana Spices ke China itu dilakukan pada September 2023. Ekspor ke China dengan skema bussines to bussines (B2B). Sebelumnya, Conservana Spices rutin mengekspor produknya ke Inggris, Jerman, dan Jepang. Conservana Spices memproduksi beragam produk, diantaranya vanilla gourmet, reed difusser, essential oil, beeswax aromatic candle, dan kopi. Perusahaan yang beroperasi sejak 2018 di Bali ini mengkreasikan model bisnis berkelanjutan yang berbasis konservasi lingkungan dan kesejahteraan masyarakat lokal.

Conservana Spices berikhtiar meningkatkan mata pencaharian masyarakat lokal dan meningkatkan budaya berkebun hutan tradisional di kawasan hutan Bali, Kalimantan dan Flores,Nusa Tenggara Timur. Produknya dinarasikan sebagai produk yang berbasis kelestarian lingkungan hidup lantaran masyarakat lokal yang berkebun dan bertani dianjurkan untuk tidak menebang pohon. Conservana Spices bermitra dengan Gabungan Kelompok Tani yang menanam vanila, sereh, dan juga kopi.

Conservana Spices memiliki fasilitas produksi untuk mengolah produk vanili, sereh, biji kopi, dan minyak atsiri. Conservana Spices mengedepankan prinsip berkelanjutan lantaran mengolah hasil hutan bukan kayu seperti rempah-rempah untuk diolah menjadi produk bernilai ekonomi tinggi. I Ketut Maliawan, founder & CEO Conservana Spices, mengatakan pihaknya memproduksi, mengemas, dan mendistribusikan Conservana Spices ke pasar dalam negeri dan ekspor ke beberapa negara.

Tahun ini, Conservana Spices sudah mendapat purchase order untuk mengekspor produknya ke luar negeri senilai US$ 360 ribu. Adapun, rerata nilai ekspor Conservana Spices sekitar Rp 200-300 juta per pengiriman. Untuk pasar domestik, Conservana Spices rajin menjajaki kemitraan bisnis dengan toko ritel modern dan toko oleh-oleh segmen premium.

Fitriah Ita Purnama Yanti, Staf Pemasaran Conservana Spices, mengatakan produk Conservana Spices membidik konsumen di segmen premium. Harga produk ini berkisar Rp 40 ribu hingga Rp 3,8 juta (vanilla gourmet 30 kg). Untuk konsumen ritel, Conservana Spices menyodorkan produk vanilla gourmet seharga Rp 80 ribu per 3 tangkai.

Guna memperluas jangkauan distribusi, Conservana Spices menjalin kemitraan dengan Hypermart di Bali pada November 2022. “Produk kami juga ada di 30 toko oleh-oleh di Bali yang segmennya premium,” ujar Fitriah saat dijumpai SWaonline di booth Conservana Spices di acara Pertamina Small Medium Enterprise (SMEXPO) 2023 di Jakarta pada Jumat (3/11/2023).

Selain itu, Conservana Spices menjual produknya di lokapasar (e–commerce), yakni Tokopedia dan Shopee. “Rata-rata penjualan di Tokopedia dan Shopee sekitar Rp 5 juta hingga Rp 6 juta. Penjualan di Tokopedia sebesar 95% dari total penjualan ini, yang sisanya dari Shopee sekitar 5%. Kami punya tim khusus untuk mengelola penjualan di toko online ini,” tutur Fitri yang berkarier di Conservana Spices sejak 2022.

Produk yang paling banyak terjual di lokapasar ini adalah natural reed diffuser yang harganya berkisar Rp 90-280 ribu. “Pembelinya kebanyakan dari Jakarta,” ucap Fitriah sambil melempar senyum. Ketut dan Fitriah mengapresiasi Pertamina yang menyokong Conservana Spices untuk memperluas pasar ekspor, memperkokoh pasar dalam negeri di toko konvesional dan online. Beragam dukungan yang direalisasikan Pertamina adalah mengikutsertakan Conservana Spices dan para UMKM di ajang SMEXPO.

Mengkreasikan Platform

Direktur Utama Pertamina, Nicke Widyawati, mengungkapkan pagelaran yang memasuki tahun keempat ini bertujuan memajukan UMKM Indonesia agar bisa bersaing dan berkembang dalam pasar domestik maupun internasional. “Hasilnya, alhamdulillah melalui program SMEXPO, kita bisa membuka kembali dan menggerakkan pasar UMKM tidak hanya di Indonesia namun ke pasar internasional,” jelas Nicke pada acara Peresmian Pertamina SMEXPO 2023 di Grha Pertamina, Jakarta, Selasa (31/10/2023).

Pertamina SMEXPO tahun ini bertajuk Melangkah dari Lokal ke Global yang merefleksikan upaya Pertamina untuk mempromosikan pemberdayaan UMKM yang inklusif, memberikan tempat dan kesempatan yang sama kepada seluruh kelompok masyarakat, baik perempuan dan juga sahabat disabilitas.

Nicke, pada keterangan tertulisnya itu, mengatakan pengembangan UMKM menjadi salah satu prioritas Pertamina, karena UMKM adalah faktor yang membedakan Pertamina dengan perusahaan dan negara lain. “Kita bersama-sama support UMKM, berdasarkan data nasional sebanyak 97% penyerapan tenaga kerja berasal dari UMKM,” jelas Nicke.

Pertamina pada 2023 menggulirkan inklusivitas dan merangkul 14.000 UMKM perempuan untuk pengembangan kemandirian ekonomi. Tahun ini, Pertamina menambah fokus inklusivitasnya pada program Sobat Istimewa, yakni program khusus untuk komunitas difabel dan berkebutuhan khusus.

Fajriyah Usman, Vice President Corporate Social Responsibility (CSR) & Small Medium Enterprise Partnership Program Pertamina, menjabarkan Pertamina pada 2022 telah membina 500 Sobat Istimewa yang mendapatkan pendampingan dan pelatihan di bidang industri fesyen, makanan dan kerajinan. Sekitar 100 orang dari jumlah ini telah bekerja, membuka usaha mandiri dan terserap di industri. Beberapa UMKM di progam ini pun menorehkan hasil optimal di pasar internasional.

Sebut contoh, Irma Suryati, mengisahkan dampak dari pendampingan dan pelatihan oleh Pertamina. “Pertamina memberikan dukungan berupa mesin jahit, pendampingan dan pelatihan digital marketing. Dampak positif dari dukungan Pertamina adalah kami bisa menambah buyer, omset dan pengetahuan,” ucap Irma, penyandang disabilitas yang mendirikan Mutiara Handycraft.

Produk Mutiara Handycraft adalah keset karakter, tas goni, daster perca dan lainnya. Produknya diekspor ke Malaysia, Jepang, Australia dan Uni Emirat Arab. “Tahun lalu, rata-rata penjualan ekspor sekitar Rp 800 juta per 3 bulan, produk yang diekspor keset karakter sebanyak 20 ribu pieces,” ujar Irma. Jika merujuk data ini, nilai total ekspor Mutiara Handycraft berpeluang menjaring omset senilai Rp 3,2 miliar per tahun dan 80 ribu pieces keset karakter.

Nilai ekspor per kuartal itu, seperti dituturkan Irma, cukup stabil hingga September tahun ini. Raihan omset ekspor itu dibarengi upaya Irma untuk mempekerjakan penyandang disabilitas. “Jumlah karyawan Mutiara Handycraft sebanyak 1.300 orang, ada karyawan non disabilitas 1.000 orang dan disabilitas yang jumlahnya 300 orang,” tutur Irma.

Cikal bakal Irma berhasil menarik minat konsumen bermula ketika Irma mengunjungi Melbourne, Australia di 2007. Kala itu, si konsumen menyodorkan kontrak ekspor selama 8 tahun. Ke depannya, Irma berikhtiar untuk menambah konsumen di luar negeri. “Agar dpt menambah income (karyawan) dan meningkatkan taraf kehidupan disabilitas ,” sebutnya. Mutiara Handycraft berlokasi di Kebumen, Jawa Tengah.

Irma merupakan salah satu dari enam penggiat UMKM program Sobat Istimewa yang berpartisipasi pada Pertamina SMEXPO di Jakarta. Ajang di Jakarta ini diikuti oleh 41 UMKM yang menyodorkan beragam produk, mulai dari makanan dan minuman, fesyen, perhiasan dan aksesoris, hingga kerajinan khas Indonesia. Pertamina SMEXPO yang digelar pada 31 Oktober – 5 November 2023 di Gandaria City, Jakarta itu meyajikan produk-produk khas Indonesia berkualitas dan menambah wawasan kewirausahaan melalui berbagai diskusi yang digelar.

Selain Jakarta Pertamina SMEXPO juga digelar di Balikpapan (26-28 Oktober 2023), Semarang (3-5 November 2023) dan Pekanbaru (15-19 November 2023). Vice President Corporate Communication Pertamina, Fadjar Djoko Santoso mengungkapkan, Pertamina SMEXPO merupakan ajang rutin Pertamina untuk mengenalkan UMKM binaannya ke masyarakat luas melalui pameran produk berkualitas. Selain pameran, juga diadakan temu bisnis, workshop, dan hiburan sehingga ajang ini semakin bermanfaat untuk UMKM dan publik.

Fadjar menyebutkan acara ini menjadi ajang istimewa untuk UMKM binaan Pertamina, terutama karena pada ajang-ajang tahun sebelumnya SMEXPO ini telah menghasilkan transaksi bisnis yang besar serta membuka peluang kerja sama. “Besarnya potensi transaksi bisnis selama perhelatan Pertamina SMEXPO menunjukkan bahwa produk UMKM memiliki kualitas ekspor sehingga mempunyai nilai jual tinggi,” jelas Fadjar.

Pertamina sebagai perusahaan pemimpin di bidang transisi energi, berkomitmen dalam mendukung target Net Zero Emission 2060 dengan terus mendorong program-program yang berdampak langsung pada capaian Sustainable Development Goals (SDG’s). Seluruh upaya tersebut sejalan dengan penerapan Environmental, Social & Governance (ESG) di seluruh lini bisnis dan operasi Pertamina.

Selain pameran secara offline, Pertamina SMEXPO dapat diakses secara melalui platform digital yang menjadi marketplace sekitar 1.000 UMKM binaan Pertamina Group yang terkurasi melalui ribuan produk unggulan. Selain dari booth pameran, Pertamina juga menyediakan platform digital smexpo.pertamina.com untuk memasarkan produk UMKM binaan.

Ketersediaan platform digital itu menyokong upaya Pertamina untuk mengakselerasi digitalisasi UMKM. Sebelumnya, perseroan memberikan beragam pelatihan dan pendampingan kepada penggiat UMKM. Iin Inani, misalnya, pelaku usaha makanan olahan berbasis rajungan di Dusun Pasir Putih, Desa Sukajaya, Kecamatan Cilamaya Kulon, Kabupaten Karawang, Jawa Barat, mendapat pelatihan dari Pertamina. “Tahun ini, saya dan ibu-ibu UMKM Gapoktan Pantai Barokah Pasir Putih mengikuti Pertamina bootcamp di Bandung, Jawa Barat pada bulan lalu (Oktober 2023),” ucap Iin, Ketua UMKM Pantai Barokah Pasir Putih.

Pertamina memberikan pelatihan selama sepekan dan materi kegiatannya adalah manajemen dan digitalisasi. Berbicara digitalisasi, Iin menyampaikan UMKM di desanya itu pernah dilatih oleh Pertamina di tahun lalu. Perlahan-lahan, Iin dan rekan-rekannya itu semakin melek memasarkan produknya di platform digital. “Kami sudah ada toko online di Shopee, namanya Kedai UMKM Pasir Putih.Kami menjual juga produk kami di WhatsApp dan rata-rata penjualannya Rp 4 juta setiap bulan,” tutur Iin menjabarkan.

Oh ya, UMKM Gapoktan Pantai Barokah Pasir Putih ini merupakan gabungan dari 15 UMKM di Dusun Pasir Putih. Penggiat dan anggota UMKM ini adalah ibu-ibu rumah tangga. Mereka ini memproduksi makanan olahan dari daging rajungan, ikan serta minuman dari buah mangrove.

Iin didapauk sebagai pemimpin kelompok. Setiap anggota UMKM ini memiliki dan mengelola jenama produknya masing-masing. Contohnya, Iin menyodorkan kuliner olahan berbasis rajunga yang berjenama Sumber Rezeki. Seluruh anggota UMKM Pantai Barokah ini mitra binaan UMKM mitra binaan PT Pertamina Hulu Energi Offshore North West Java (PHE ONWJ). Iin diajak Pertamina berpartisipasi di SMEXPO Jakarta. “Lumayan, (konsumen) banyak yang beli,” ucap Iin ketika dijumpai di booth-nya pada Jumat (3/11/2023).

Pendampingan UMKM di Karawang itu merupakan serangkaian program Pertamina untuk menggiatkan pembinaan UMKM. Tedi Bharata, Deputi Bidang SDM, Teknologi & Informasi Kementerian BUMN, mengapresiasi Pertamina dalam membina dan mendampingi UMKM. “Pertamina menjadi BUMN yang sudah matang dalam pembinaan UMKM,ini menjadi teladan untuk BUMN-BUMN lainnya, Pertamina dan BUMN lainnya bisa saling belajar, ” ucap Tedi. (*)


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved