Women Business Leaders

Gabrielle Halim, Srikandi Erajaya di Bisnis Food & Nourishment

CEO Erajaya Food & Nourishment Gabrielle Halim. (dok EFN)

PT Erajaya Swasembada (ERAA) memperluas lini vertikal bisnis miliknya. Saat ini, Erajaya telah memiliki empat vertikal bisnis yakni Erajaya Digital, Erajaya Active Lifestyle, Erajaya Beauty and Wellness, serta Erajaya Food & Nourishment (EFN).

Erajaya memberikan kesempatan yang sama bagi laki-laki maupun perempuan untuk berkarya di semua vertikal bisnisnya. Bahkan, dalam dua vertikal bisnis, perusahaan ini memberikan kesempatan kepada perempuan untuk memimpin, yakni Elly Kohardjo sebagai CEO di Erajaya Beauty and Wellnes dan Gabrielle Halim yang dipercaya sebagai CEO Erajaya Food and Nourishment.

Gaby menceritakan kepada SWA Online bahwa dirinya menerima amanah sebagai CEO karena memiliki passion di bidang kuliner. Dirinya selalu membayangkan bagaimana bisa berkontribusi memajukan industri F&B juga grocery di Indonesia, sekaligus memadukan cita rasa luar negeri dengan kearifan lokal dari kuliner Indonesia.

“Saya memang memiliki passion dan kegemaran di dunia kuliner, baik di dalam maupun luar negeri. Saya suka mengulik kuliner yang enak dan membayangkan bagaimana industri F&B bisa maju dan berkembang, dari situ biasanya saya menjajaki jika ada peluang bisnis yang bisa dijalankan. Salah satu contohnya, dengan Paris Baguette,” kata Gaby kepada SWA Online beberapa waktu lalu.

Sebelum menjadi CEO EFN, Gaby (sapaan akrabnya) berkarier di perusahaan PT Jeruk Nipis.com. Di sini dia mempelajari bagaimana bisnis berjalan, mengkaji sistem manajemen, dan memantau efektivitas penerapan good corporate governance (GCG).

“Saat itu tahun 2010-an Era Digital belum masif seperti saat ini, sehingga pasang surut bisnis dialami dan banyak memberikan pelajaran buat saya. Setelahnya saya kemudian ditarik ke Erajaya dan kemudian dipercaya memimpin Erajaya Food & Nourishment (pada 2020),” ucapnya.

Peran Gaby di EFN tidak bisa dipandang sebelah mata. Di bawah kepemimpinanya, EFN memfokuskan diri pada segmen bisnis bakery cafe, restoran, hingga toko modern penyedia alat-alat rumah tangga. Beberapa brand yang berada di bawah kendali EFN di antaranya Paris Baguette sebuah cafe-bakery dari Korea Selatan, GrandLucky, Hokky Supermarket, dan investasi di Sushi Tei Group.

Hingga saat ini, EFN telah membuka gerai Paris Baguette di 9 lokasi. Sementara Grand Lucky telah dibuka di 5 tempat dan Hokky Supermarket telah ada di 4 lokasi. EFN juga memiliki investasi di Sushi tei Group, saat ini telah memiliki 58 gerai yang tersebar di kota-kota besar di Indonesia mulai dari Bali, Surabaya, Jakarta, Bandung, Batam, Medan, Yogyakarta, Makassar, Lampung, Palembang, Pekanbaru dan Semarang.

Dalam mengembangkan vertikal bisnis Erajaya, Gaby memastikan tim dapat bekerja sama untuk mencapai satu visi. Selanjutnya menjadikan pelanggan sebagai prioritas dan memastikan setiap pelanggan memiliki pengalaman belanja yang nyaman dan berkesan.

“Secara berkala, kami meminta feedback dari pelanggan untuk evaluasi internal kami menjadi lebih baik dan relevan dengan kebutuhan pelanggan. Kami memastikan untuk terus mengedepankan inovasi dan kualitas, serta melakukan riset pasar sehingga pengembangan vertikal bisnis selalu relevan dengan konsumen di Indonesia,” ungkapnya.

Dalam memimpin EFN, Gaby meyakini bahwa teamwork menjadi hal penting dalam mengembangkan perusahaan. Setiap orang pasti berbeda dan memiliki kekuatan masing-masing. lalu bagaimana bisa meramunya agar tim menjadi solid dan kompak untuk mencapai goals bersama.

“Di tengah kaum milenial dan Gen Z yang memasuki dunia kerja, saya juga melihat bagaimana kami dituntut menciptakan lingkungan kerja yang fun dan enjoy, sehingga setiap karyawan memiliki ownership yang tinggi atas perusahaan dan memiliki performa kerja yang baik. Kami juga memiliki kebijakan untuk terus mengembangkan kompetensi dan talenta karyawan melalui training secara berkala dan terstruktur sesuai dengan kebutuhan masing-masing divisi,” ujarnya.

Potensi dan Strategi Bisnis EFN

EFN lahir dan berkembang di masa pandemi, di mana Erajaya melihat adanya kesempatan yang terbuka untuk memperluas bisnis di industri F&B dan juga grocery. Memasuki masa endemi saat ini, aktivitas masyarakat Indonesia sudah mulai kembali normal dan pengunjung mall pun sudah berangsur pulih seperti sebelum pandemi.

“Sehingga kami meyakini peluang bagi bisnis F&B ataupun grocery untuk tumbuh pun semakin besar. Hal ini didukung dengan konsep yang kami kembangkan untuk Paris Baguette (PB) dan GrandLucky (GL) cukup unik dan memiliki diferensiasi,” ucapnya.

Paris Baguette misalnya, hadir di tengah pandemi dan saat pemain cafe-bakery lokal dan internasional belum sebanyak saat ini. Tapi dengan konsep yang dikembangkan, juga konsistensi atas inovasi, kualitas produk, serta layanan terdepan kami memiliki keyakinan atas pertumbuhan positif PB.

Terbukti dalam waktu pendek, Paris Baguette (PB) telah memiliki 9 outlet di area Jakarta. Inovasi dan kualitas yang premium PB diusung melalui kehadiran menu makanan dan minuman yang unik juga menghadirkan beberapa limited editions menu yang tidak dijumpai di tempat lain.

Tidak terbatas pada pastry dan roti, PB juga memiliki deretan cake, hot meals, and drinks yang menjadi favorit pelanggan. Contohnya adalah K-Spicy Ppang Fair, yakni pilihan roti yang terinspirasi dari jajanan Korea yang diluncurkan secara terbatas hingga akhir September.

Dari sisi GrandLucky (GL), yang bukan hanya supermarket atau grocery store biasa. GL memiliki product mix yang unik dan pihaknya juga mengembangkan opsi produk ready to eat atau ready to cook yang beragam. Tokonya pun memiliki luasan minimum, dengan lorong belanja yang lega, yang memastikan customer journey menjadi nyaman. Belanja grocery bukan lagi menjadi beban, tetapi suatu kegiatan yang dinantikan seluruh anggota keluarga.

Gaby mengungkapkan bahwa inovasi dan kualitas produk menjadi kunci serta value yang dibawa oleh EFN kepada seluruh pelanggan. Sehingga EFN mengedepankan inovasi produk dan juga layanan yang diberikan.

Misalnya, kami memiliki limited seasonal menu di Paris Baguette yakni K-Spicy Ppang yang terinspirasi dari jajanan Korea. Kehadiran menu ini kami lihat cocok dengan market di Indonesia yang memang sedang demam K-Pop, termasuk makanannya. Cita rasanya pun sesuaikan dengan market Indonesia yang memang suka makanan pedas,” kata Gaby.

Ke depannya, kami akan terus jeli melihat perkembangan pasar dan melakukan lokalisasi baik dari sisi produk, promo, atau layanan yang dihadirkan di tiap outlet PB atau GL. Untuk Paris Baguette dan GrandLucky, akan ada rencana membuka beberapa cabang baru di luar Jabodetabek hingga akhir 2023. Hal ini dilakukan untuk menjangkau pangsa pasar F&B dan grocery yang lebih luas lagi di Indonesia

Tantangan Menjadi CEO Perempuan

Menjadi leaders pasti menghadapi tantangan, naik dan turun sebuah bisnis adalah hal yang wajar. Dirinya memiliki prinsip bahwa harus bekerja dengan sepenuh hati dan tidak boleh menyerah.

“Kita tidak boleh menyerah. Kita selalu mencoba cari jalan keluar atas tiap challenge yang dihadapi,” kata Gaby.

Selain seorang CEO, Gaby juga merupakan seorang ibu dalam keluarga. Sebagai wanita yang berkarir, baginya penting untuk mengutamakan keseimbangan hidup. Prioritas waktu antara pekerjaan dan keluarga harus diatur sebaik mungkin.

“Saya sebisa mungkin mengupayakan untuk kumpul keluarga di sela waktu senggang. Kebetulan karena keluarga saya hobinya sama yaitu diving, jadi kita bisa quality time bareng sambil olahraga,” ungkapnya.

Sebagai perempuan, Gaby menekankan bahwa harus bisa berbagi peran antara keluarga dan pekerjaan, sehingga time management menjadi penting, harus bisa mengatur prioritas waktu antara keduanya. Sebagai leaders, juga harus lebih banyak mendengar tim serta memastikan visi dan tujuan perusahaan selalu dipahami oleh seluruh tim, juga memotivasi mereka untuk selalu memberikan yang terbaik.

Editor : Eva Martha Rahayu

Swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved