Management Trends

Perjalanan 25 Tahun PaperOne Berkontribusi untuk Bumi Pertiwi

Merek andalan Grup APRIL adalah PaperOne yang terbuat dari 100% serat terbarukan (Foto: dok PaperOne)

Kertas sering kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari, baik di rumah atau tempat kerja. Kertas untuk menulis, kertas untuk percetakan, tisu, tas belanja (paper bag), kemasan makanan, majalah, dan buku. Meski kertas sudah sangat familiar bagi kita, namun banyak yang tidak tahu bagaimana proses pembuatan kertas dari awal hingga sampai di tangan kita.

Dengan memahami proses pembuatan kertas dari pohon hingga proses produksi di pabrik, kita akan cermat untuk membeli kertas yang peduli dengan keberlanjutan (sustainability) dan memberi dampak positif bagi lingkungan.

Salah satu produsen kertas yang peduli dengan isu keberlanjutan adalah Grup APRIL. Holding ini dikenal sebagai salah satu produsen pulp dan kertas terbesar di dunia. Pulp APRIL digunakan untuk berbagai aplikasi, termasuk produksi tisu dan kertas khusus. Sementara itu, produk kertasnya dimanfaatkan untuk pencetakan dan penulisan oleh jutaan orang setiap hari. Merek andalan Grup APRIL adalah PaperOne yang terbuat dari 100% serat terbarukan dan dijual di lebih dari 110 negara di seluruh dunia.

Kiprah 25 Tahun PaperOne

Bagi orang awam, kertas PaperOne banyak dikira sebagai produk impor. Padahal, kertas ini diperkenalkan pertama kali oleh Grup APRIL sejak tahun 1998. Tidak selalu mulus kiprah PaperOne bisa survive hingga sekarang. Apalagi di tengah ketatnya persaingan dan gempuran isu paperless, kemajuan teknologi digitalisasi, sustainability, Ekonomi Hijau dan sebagainya.

Ya, terkadang persepsi tentang produksi hingga penggunaan kertas dianggap negatif oleh sebagian orang. Padahal, dengan pengelolaan yang tepat, mulai dari pengelolaan hutan berkelanjutan sebagai sumber utama bahan baku kertas, proses produksi yang ramah lingkungan, hingga pemanfaatan kertas yang telah terpakai atau daur ulang, semua hal tersebut dapat memberikan kontribusi positif.

Menghasilkan kertas dengan mutu terbaik dan memberikan dampak seminimal mungkin terhadap lingkungan selalu menjadi prioritas utama PaperOne (Foto: dok Swa)

Selama 25 tahun atau usia perak, PaperOne menjadi produk kertas unggulan untuk kebutuhan cetak rumahan, kantor, dan niaga. Bahkan, kertas ini sudah diekspor ke ratusan negara dan secara konsisten melakukan inovasi untuk menghasilkan produk kertas berkualitas premium, namun tetap memerhatikan dampak lingkungan.

Produk PaperOne diklaim Sihol Aritonang, Direktur Utama PT Riau Andalan Pulp and Paper, unit operasional Grup APRIL sebagai rangkaian produk kertas bermutu yang terbuat dari 100% serat terbarukan dan menawarkan solusi terbaik untuk keperluan cetak dan copy. Kertasnya terbuat dari bubur kayu (pulp) yang dihasilkan dari pohon yang ditebang dalam kawasan Hutan Tanaman Industri (HTI).

“Menghasilkan kertas dengan mutu terbaik dan memberikan dampak seminimal mungkin terhadap lingkungan selalu menjadi prioritas utama PaperOne. Produk kertas PaperOne telah mengantongi sertifikat Programme for the Endorsement of Forest Certification (PEFC), yaitu sistem sertifikasi hutan internasional dalam upaya mendukung hutan berkelanjutan secara ekologi, sosial dan ekonomi,” ujar Sihol dalam keterangan resminya, beberapa waktu lalu.

Selain itu, PaperOne menerapkan proses produksi sirkuler, artinya bahan-bahan yang telah terpakai diolah kembali demi meminimalisir limbah. Gas berlebih dari proses ini juga dikumpulkan untuk menghasilkan metanol, sumber energi terbarukan yang digunakan sebagai bahan bakar pabrik kertas.

Langkah ini didukung oleh Grup APRIL yang sedang membangun panel surya berdaya 20 megawatt di lokasi pabriknya di Pangkalan Kerinci, Provinsi Riau. Ini menjadi instalasi surya terbesar milik perusahaan swasta di Indonesia. Panel surya ini menjadi solusi untuk menuju net zero emission, dengan mengurangi penggunaan bahan bakar fosil dan memberi sumbangan positif terhadap upaya pengurangan emisi gas dan polusi udara, sebagai salah satu komitmen mengurangi perubahan iklim.

Sumbangsih PaperOne juga diwujudkan melalui Paper Once More, yaitu program gerakan peduli lingkungan berupa daur ulang kertas untuk mewujudkan ekonomi sirkular dalam bentuk mempertahankan nilai ekonomi dari produk, material dan sumber daya dalam jangka waktu yang panjang.

Dalam hal ini, PT Datascrip selaku distributor PaperOne, juga berkomitmen untuk terus mendukung dan memasarkan produk kertas berkualitas premium yang dihasilkan dari sebuah proses panjang yang ramah lingkungan, sambil tetap berkontribusi dan bersumbangsih bagi kemajuan dan pengembangan masyarakat sekitar.

“Kami bangga menjadi bagian PapeOne sebagai distributor yang telah berkiprah sejak 25 tahun yang lalu. Selain menghadirkan produk kertas kualitas premium, PaperOne sebagai brand kertas kelas dunia juga memberikan sumbangsih kepada negara dengan memberikan dampak positif bagi alam, iklim, serta pengembangan masyarakat,” ujar Sylvia Lionggosari, Direktur Bisnis Unit PT Datascrip.

Sebagai upaya merayakan ulang tahun yang ke-25, PaperOne bekerja sama dengan Datascrip mengadakan program donasi untuk mendukung dunia pendidikan di Indonesia. Dari Program Sumbangsih 25 tahun PaperOne – Datascrip ini sebagian keuntungan dari penjualan produk PaperOne selama periode Oktober – November 2023 akan didonasikan ke sekolah-sekolah yang membutuhkan untuk mendukung pendidikan generasi penerus bangsa.

Komitmen Keberlanjutan Grup APRIL

Belakangan ini masyarakat di seluruh dunia merasakan dampak climate change atau perubahan iklim. Ya, permasalahan global yang terjadi saat ini adalah perubahan iklim. Hasil kesepakatan Persetujuan Paris tahun 2015, yaitu negara yang hadir diminta untuk ikut menjaga tingkat pemanasan global agar tetap berada di bawah 2 derajat Celcius untuk mencegah bencana perubahan iklim.

Grup APRIL sebagai produsen PaperOne memiliki program komitmen berkelanjutan APRIL2030, yaitu komitmen untuk memberikan dampak positif bagi alam, iklim, serta pengembangan masyarakat dengan tetap menjadi perusahaan yang terus tumbuh dan senantiasa memperhatikan aspek keberlanjutan.

Visi jangka panjang berkelanjutan ini meliputi target untuk menurunkan emisi karbon secara drastis dan mencapai nol emisi karbon dari penggunaan lahan, memastikan tidak adanya area konservasi dan restorasi yang hilang, mendukung area lanskap berkembang di mana proses produksi APRIL hanya akan menggunakan bahan dari sumber terbarukan untuk melindungi hutan dan keanekaragaman hayati, kemajuan inklusif untuk masyarakat serta pertumbuhan berkelanjutan.

Proses produksi APRIL hanya menggunakan bahan dari sumber terbarukan untuk melindungi hutan dan keanekaragaman hayati (Foto: dok PaperOne)

“Kami percaya bahwa prinsip-prinsip Pengelolaan Hutan Berkelanjutan adalah bagian penting dari solusi untuk mendorong pertumbuhan ekonomi secara berkelanjutan dan memberi manfaat sosial dalam jangka panjang bagi bangsa Indonesia. Momen 25 tahun PaperOne ini semakin memantapkan komitmen kami untuk menghasilkan kertas berkualitas tinggi dengan dampak serendah mungkin pada lingkungan,” kata Sihol Aritonang, Direktur Utama PT Riau Andalan Pulp and Paper, unit operasional Grup APRIL.

Bagaimana hasilnya?

Komitmen APRIL tahun 2030 telah memberikan hasil nyata dalam mencegah perubahan iklim, di antaranya inisiasi penanaman lebih dari 150 juta pohon per tahun, lebih 250 ribu Hutan Bernilai Konvservasi Tinggi telah dilestarikan, serta 150.000 hektare hutan sedang menjalani restorasi ekosistem.

Dari sisi legalitas pasokan kayu, Grup APRIL menerapkan sistem legalitas kayu secara menyeluruh untuk mencegah kayu ilegal memasuki rantai pasokan dan produksi. Termasuk kebijakan bebas dari bahan baku yang merusak hutan dan kebijakan bebas pembakaran. Hutan sebagai paru-paru dunia perlu dijaga kelestariannya dengan mencegah dan mengendalikan kebakaran hutan. Isu polusi udara yang sedang hangat menunjukkan pentingnya peran hutan sebagai penghasil gas oksigen (O2).

Polusi udara timbul dari berbagai macam sumber seperti asap industri, gas buang kendaraan bermotor, termasuk hutan yang terbakar. Untuk itu, perusahaan memiliki kebijakan Manajemen Kebakaran Terpadu yang berfokus pada pencegahan, kesiapsiagaan, pemadaman dan pemulihan.

Selama periode rawan kebakaran atau musim kemarau, APRIL meningkatkan patroli darat dan udara untuk memantau insiden terkait kebakaran, serta terus bekerja sama dengan masyarakat setempat untuk membantu mengurangi risiko kebakaran. Dalam upaya pencegahan kebakaran, APRIL telah bekerja sama dengan masyarakat sejak 2014 melalui Program Desa Bebas Api (Fire Free Village Program/FFVP) dalam mengedukasi dan meningkatkan kesadaran mengenai praktik pengelolaan kehutanan yang bertanggung jawab di desa-desa setempat.

Hingga Juni 2023, sudah ada 42 desa yang berpartisipasi dalam program ini, mencakup kawasan seluas lebih dari 900.000 hektare. Terjadi penurunan lebih dari 90% dalam jumlah kebakaran di wilayah yang tercakup dalam program FFVP sejak dimulainya program ini.

Dari sisi produksi, pabrik hemat energi milik APRIL memiliki kapasitas produksi tahunan sebesar 2,8 juta ton untuk pulp dan 1,15 juta ton untuk kertas. Hutan-hutan ini disertifikasi berdasarkan ISO 9001:2000, ISO 14001 dan OHSAS 18001. APRIL disertifikasi berdasarkan Program Pengesahan Sertifikasi Hutan (PEFC) untuk pengelolaan hutan berkelanjutan.

APRIL adalah salah satu pionir di kawasan ini dalam pelaporan keberlanjutan, penilaian Stok Karbon Tinggi (HCS) dan Nilai Konservasi Tinggi (HCV), sertifikasi Lacak Balak (Chain of Custody), dan penerapan pendekatan lanskap dalam pengelolaan kebakaran .

Selain itu, APRIL bekerja dengan kelompok lingkungan hidup, komunitas lokal dan pemangku kepentingan utama lainnya untuk menerapkan praktik terbaik di bidang sosial, lingkungan hidup dan ekonomi. Perusahaan ini merupakan anggota dari Tropical Forest Alliance 2020, sebuah kemitraan publik-swasta global yang mempromosikan rantai pasokan berkelanjutan dan bebas deforestasi. Kebijakan Pengelolaan Hutan Berkelanjutan

APRIL (SFMP 2.0) mengatur operasinya. Perusahaan ini mengadopsi model perkebunan Produksi-Perlindungan, dengan menerapkan tujuan 1 banding 1 yaitu melestarikan satu hektare hutan untuk setiap hektar perkebunan. Perusahaan melestarikan 250.000 hektare hutan NKT dan bekerja sama dengan berbagai pemangku kepentingan dalam kemitraan publik-swasta yang disebut Restorasi Ekosistem Riau (RER) untuk memulihkan lebih dari 150.000 hektare hutan gambut yang secara ekologis penting di Semenanjung Kampar, Indonesia. Sebanyak 370.000 hektare hutan dilestarikan dan dilindungi.

Melalui Grup APRIL yang merupakan salah satu penghasil pulp dan kertas terbesar dengan teknologi terkini dan terefisien di dunia, sumbangsih 25 tahun PaperOne kepada Bumi Indonesia yaitu telah menciptakan sekitar 9.000 lapangan kerja secara langsung dan membuka kesempatan kerja untuk sekitar 90.000 orang secara tidak langsung.

Direktur Jenderal Industri Agro Kementerian Perindustrian RI Putu Juli Ardika mengapresiasi PT Riau Andalan Pulp and Paper atau RAPP (Grup APRIL) yang telah berkontribusi besar terhadap pertumbuhan ekonomi nasional dan daerah. “Aktivitas usaha RAPP telah memberikan bukti nyata memberikan multiplier effect yang luas bagi kesejahteraan masyarakat dan wilayah sekitarnya, dan dikelola secara berkelanjutan dengan menerapkan teknologi modern,” ungkap Putu, dalam sebuah kesempatan.

Putu optimistis, investasi baru di RAPP dapat menjawab tantangan di tengah kondisi ekonomi global yang lesu, bahwa sektor manufakur di Indonesia masih bergeliat. Penambahan kapasitas produksi yang dilakukan diharapkan mampu meningkatkan penyerapan tenaga kerja, berkontribusi pada pemenuhan pasar domestik dan ekspor, serta mengurangi ketergantungan produk impor. Selama tahun 2021 – 2023, ada penambahan investasi senilai Rp33,4 triliun di antaranya untuk pembangunan pabrik green packaging (paperboard) dengan kapasitas produksi mencapai 1,2 juta ton per tahun beserta industri penunjang lainnya.

RAPP merupakan produsen bubur kertas Bleach Hardwood Kraft (BHK) dan dissolving pulp yang terintegrasi dengan industri hilirnya menggunakan 85% energi dari biomassa untuk mendukung proses operasional pabrik. Produk pulp RAPP tersebut kemudian diproses lebih lanjut di pabrik kertasnya dalam bentuk kertas folio dan roll. Perusahaan juga memiliki persemaian modern untuk menghasilkan 200 juta bibit per tahun dan sekitar 150 juta pohon ditanam setiap tahun.

Besarnya kontribusi PaperOne (Grup APRIL) bagi Bumi Indonesia sejalan dengan cerahnya prospek bisnis tersebut. PT Kredit Rating Indonesia (KRI) melihat industri pulp and paper memiliki outlook yang positif atau diperkirakan mencapai market size sebesar US$ 387,54 miliar tahun 2023. Bandingkan dengan nilai US$348,32 miliar di 2022 atau tumbuh sebesar compound annual growth rate (CAGR) 1,07%

Pandangan KRI outlook positif dari industri pulp and paper tersebut adalah berdasarkan meningkatnya permintaan terhadap secara global, didorong oleh kenaikan perdagangan secara online, yang sangat membutuhkan packaging paper untuk melakukan distribusi dan meningkatnya kesadaran akan pentingnya pelestarian lingkungan, yang mana produk-produk dari kertas yang lebih mudah terurai secara alami semakin banyak digunakan untuk menggantikan produk berbahan plastik.

Selain itu, outlook positif dipengaruhi oleh kesadaran untuk hidup lebih higienis, terutama terkait penggunaan kertas untuk penyajian makanan di restoran. Bahkan, faktor pertambahan populasi penduduk dunia tentunya.

“Berdasarkan volume, konsumsi pulp yang digunakan untuk menghasilkan kertas printing dan writing, serta untuk packaging paper, kebutuhannya diestimasikan meningkat dari 408 juta Mt tahun 2021 menjadi 476 juta Mt di 2032, dengan packaging paper diestimasikan mendominasi penggunaan pulp tersebut,” jelas Rating Analyst PT Kredit Rating Indonesia Achmad Sudjatmiko.

Selain prospek bisnis pulp & paper yang menjanjikan, tak menutup kemungkinan PaperOne akan menjadi brand yang living legends atau legendaris lantaran mampu melewati masa 25 tahun dengan kinerja yang ciamik.

Menurut pakar bisnis dan manejemen dari Prasetiya Mulya Business School Agus W. Soehadi, terkait living legend brands dapat bertahan demikian lama menggambarkan kemampuan mereka beradaptasi, baik dengan perubahan perilaku konsumen maupun gempuran pesaing. Mereka mampu terus mempertahankan identitas brand-nya, serta melakukan komunikasi dan aktivasi yang disesuaikan dengan konteks kekinian. Juga, konsistensi dalam melakukan inovasi produk dan layanan yang akan memperkuat citra brand itu sendiri.

Bahkan, PaperOne (Grup APRIL) akan mudah mendapatkan pembiayaan hijau yang diberlakukan oleh perbankan terkait pemenuhan praktik ESG (Enviromental, Social, & Governance). Istilah ESG merupakan manifestasi dari konsep triple bottom line yang diperkenalkan di tahun 1990an: people, planet, dan profit. Pada intinya, pelaku usaha diharapkan tidak hanya memerhatikan aspek keuangan, tetapi juga seharusnya peduli akan dampak sosiologi dan ekologi yang dihasilkan dari aktivitas bisnisnya.

Ke depan, PaperOne masih dihadapkan pada banyak tantangan, baik internal maupun eksternal. Untuk internal antara lain: bagaimana dapat terus berinovasi agar perusahaan tetap kompetitif, menjaga profitabilitas bisnis di tengah gejolak ekonomi, dan meningkatkan kompetensi SDM. Sementara itu, tantangan eksternal antara lain: pengaruh digitalisasi terhadap model dan proses bisnis, berubahnya perilaku konsumen, perubahan kebijakan pemerintah dan regulasi dari prinsipal, bagaimana dapat terus menjawab kebutuhan konsumen agar bisnis berkelanjutan atau sustainable. (***)

Swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved