Marketing Trends

Soho Dorong Penggunaan Bahan Dasar Temulawak untuk Atasi Masalah Kesehatan

Saat ini, Indonesia masih mengalami tiga permasalahan gizi (triple burden) dalam tumbuh kembang anak. Pertama, permasalahan kurang gizi, yang mana 21,6 persen anak Indonesia mengalami stunting. Kedua, masalah diefisiensi mikronutrien, yang mana 95,5 persen anak Indonesia kekurangan asupan vitamin dan mineral dari buah dan sayuran. Ketiga, masalah obesitas, yang mana 3,5 persen anak Indonesia mengalami kelebihan berat badan.

Selain itu, masyarakat perlu menjaga kesehatan hati karena adanya perubahan gaya hidup modern ataupun karena konsumsi obat-obatan yang cukup banyak pada pasien kronik. Penyebab utamanya akibat perlemakan hati 40 persen, serta hepatitis B dan C masing-masing menyumbang 30 persen dan 15 persen.

Raphael Aswin Susilowidodo, Vice President R&D, Regulatory Medical Affairs Soho Global Health mengatakan, sebagai perusahaan farmasi yang telah hadir selama 70 tahun di Indonesia, pihaknya memiliki komitmen mengembangkan obat berbahan alam atau herbal guna meningkatkan kualitas hidup masyarakat, termasuk mengatasi permasalahan gizi dan menjaga kesehatan hati. Soho, kata dia, juga banyak mengembangkan produk berbasis temulawak, di antaranya Curcuma Plus, Curcuma Force, dan Curvit.

“Keberhasilan pengembangan produk berbasis temulawak ini tentu tidak lepas dari peranan tim riset dan pengembangan yang dilakukan Soho dalam menjaga setiap proses produksinya dengan baik, mulai dari pemilihan bahan baku, formulasi, sampai ke pengujian ilmiah. Produk-produk Soho menggunakan temulawak berkualitas,” ujarnya. Curcuma Plus dikenal bermanfaat untuk nafsu makan anak dengan kandungan Omega 3 dari Minyak ikan kod, Kalsium, Vitamin D, multivitamin dan mineral, serta ekstrak buah dan sayur.

Raphael menjelaskan, Curcuma Plus Grow Emulsion untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan anak. Adapun susu Curcuma Plus telah terbukti mendukung pencegahan stunting sejak dini. Mengutip hasil studi Curcuma Plus terhadap 995 anak Indonesia mengungkapkan bahwa 9 dari 10 anak menyukai rasa Susu Curcuma Plus, 6 dari 10 anak mengalami kenaikan berat badan, dan 4 dari 10 anak mengalami kenaikan status gizi.

“Produk Curcuma Force yang mengandung kombinasi curcuma dengan piperin banyak direkomendasikan oleh dokter sebagai hepatoprotektor untuk pasien-pasien dengan gangguan hati, seperti pada pasien hepatitis, atau pada pasien TBC yang mengalami gangguan fungsi hati.” Lebih jauh ia menjelaskan, Soho juga menghadirkan Soho Center of Excellence in Herbal Research (SCEHR) yang fokus pada penelitian dan budidaya tanaman obat guna menciptakan nilai tambah bagi pasien dan masyarakat.

SCEHR sendiri memiliki fasilitas laboratorium penelitian serta perkebunan, dimana perusahan akan mengembangkan dan menyempurnakan galur Temulawak dan metodologi pertumbuhan. Soho juga menerapkan konsep “Seed to Patient” untuk Temulawak, yang merupakan bahan inti dari produk Curcuma. Seed to Patient adalah metode di mana semua proses yang terlibat dalam pembudidayaan dan proses produksi obat herbal dikontrol ketat untuk mengurangi variabilitas ini.

Konsep ini merupakan pendekatan holistik untuk penelitian yang berfokus pada setiap tahapan siklus produk dari hulu ke hilir. Sementara itu, Inggrid Tania, Ketua Umum PDPOTJI (Perkumpulan Dokter Pengembang Obat Tradisional dan Jamu Indonesia) memaparkan bahwa temulawak memiliki banyak khasiat kesehatan, seperti dapat meningkatkan kesehatan pencernaan, meningkatkan kekebalan tubuh, memperbaiki nafsu makan, dan memelihara fungsi hati.

“Temulawak juga terbukti dapat meningkatkan berat badan pada anak. Sebab, temulawak mampu mempercepat pengosongan lambung, mengoptimalkan kerja enzim pencerenaan, hingga melancarkan proses pencernaan dan penyerapan lemak di usus, yang berujung pada peningkatan nafsu makan,” kata dia.

Dalam data WHO, sebanyak 1,5 juta orang meninggal akibat penyakit TBC di tahun 2020. Penyakit ini merupakan penyakit dengan urutan ke–13 yang paling banyak menyebabkan kematian, dan menjadi penyakit menular nomor dua yang paling mematikan setelah Covid-19. Indonesia kini berada di urutan ke–2 negara dengan kasus TBC tertinggi di dunia. Meski begitu, TBC adalah penyakit yang dapat disembuhkan dan bisa dicegah.

“Pemberian Hepatoprotektor seperti curcumin yang terkandung dalam Curcuma xanthorrhiza dapat dipertimbangkan sebagai terapi pendamping pada pasien TBC. Sebab, kandungan Curcumin dalam temulawak memiliki efek hepatoprotektif untuk membantu memperbaiki fungsi hati serta mencegah kerusakan hati lebih lanjut,” kata Fanny Fachrucha, Dokter Spesialis Paru menambahkan.

Ke depan, Soho akan meluncurkan inovasi produk berbahan herbal dan menerapkan proses ini ke bahan-bahan dasar lainnya, seperti Echinacea yang merupakah bahan dasar utama produk best-seller Soho, Imboost. Inovasi yang dilakukan Soho berbuah manis dengan meraih penghargaan Karya Anak Bangsa 2023 dari Kementerian Kesehatan RI pada Hari Kesehatan Nasional (HKN) 2023.

Editor : Eva Martha Rahayu

Swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved