Corporate Action Capital Market & Investment

MBMA Tambah Dana Pembiayaan Anak Usaha US$28 Juta Lebih

Nikel matte MBMA. (dok MBMA)

Emiten pertambangan PT Merdeka Battery Materials (MBMA) memberikan modal kepada anak usaha PT Merdeka Industri Anantha (MIA) hingga lebih dari US$28 juta atau tepatnya US$28.050.000. Penambahan modal ini untuk keperluan umum perusahaan MIA secara umum.

Deny Greviartana Wijaya selaku Corporate Secretary MBMA menjelaskan MIA merupakan anak usaha MBMA yang 99% sahamnya dimiliki oleh perseroan dan 1% saham dimiliki oleh PT Merdeka Industri Mineral. Dana pembiayaan kepada MIA sesuai dengan syarat-syarat dan ketentuan-ketentuan dalam perjanjian untuk mendukung kegiatan usaha anak-anak perusahaan MIA dengan cara penyediaan utang, penyetoran modal dan/atau uang muka setoran modal.

“Untuk setiap dana pembiayaan yang masih terutang yang diberikan oleh perseroan kepada MIA, dikenakan bunga sebesar penjumlahan dari, pertama secured overnight financing rate untuk setiap periode bunga dan kedua 4,75% per tahun,” kata Deny dalam keterbukaan informasi ke BEI, Rabu (15/11/2023).

Jangka waktu dana pembiayaan yang diberikan oleh perseroan kepada anak usaha berdasarkan perjanjian dimulai sejak tanggal efektif (sebagaimana didefinisikan dalam perjanjian) dan akan berakhir maksimal pada tanggal yang jatuh pada tiga bulan sejak tanggal efektif. Perjanjian dapat diperpanjang berdasarkan kesepakatan tertulis perseroan dan MIA.

Deny mengaku transaksi afiliasi sebesar US$28.050.000,00 adalah kurang dari 20% dari nilai ekuitas perseroan berdasarkan laporan keuangan konsolidasian interim perseroan dan entitas anak yang diaudit untuk periode yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2023. Dengan demikian, transaksi afiliasi ini tidak termasuk transaksi material berdasarkan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 17/POJK.04/2020 tentang Transaksi Material dan Perubahan Kegiatan Usaha.

“Tujuan dari transaksi afiliasi ini adalah agar MIA dapat menggunakannya untuk keperluan umum perusahaan MIA secara umum. Transaksi afiliasi ini lebih efisien jika dilaksanakan antara perseroan dan MIA,” ujarnya.

Saham MBMA sendiri saat ini dimiliki oleh PT Merdeka Energi Nusantara 52.870.630.000 saham atau 49,21%, Gribaldi Tohir 11.967.190.000 saham atau 11,14%, Public 11.000.000.000 atau 10,24%, Huayong International (Hong Kong) Limited 8.149.060.000 atau 7,58%, Winato Kartono 6,33%, PT Prima Langit Nusantara 4,16%, PT Prima Puncak Mulia 3,79%, dan Edwin Soeryadjaya 2,13%.

Editor : Eva Martha Rahayu

Swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved