Ini Solusi Keberlanjutan & Sistem Transportasi Kota
Universitas Indonesia mengukuhkan Prof. Dr. Ir. Nahry, M.T. sebagai Guru Besar dalam bidang ilmu transportasi barang, Fakultas Teknik (FT). Di depan para guru besar dan undangan, dia menyampaikan orasi ilmiah berjudul ‘Smart City Logistics: Solusi untuk Keberlanjutan Kota dan Sistem Transportasi Kota’.
Nahry menyampaikan bahwa pertumbuhan urbanisasi, meningkatnya pendapatan, serta berkembangnya e-commerce mempercepat aktivitas pergerakan barang di Indonesia, yang menimbulkan tekanan pada rantai pasok dan logistik di perkotaan. Namun, metode konvensional dalam pengelolaan rantai pasok, logistik, dan transportasi, tidak lagi mampu menghadapi tantangan tersebut sehingga diperlukan pendekatan dan teknologi baru yang dapat memodernisasi logistik kota secara berkelanjutan.
“Berbagai solusi logistik kota telah dikembangkan oleh berbagai kota di dunia, yang dapat dikelompokkan ke dalam tujuh kelompok kebijakan, yaitu solusi terkait supply management, demand management, infrastruktur, penggunaan Information and Communication Technology (ICT) dan Intelligent Transport System (ITS), kendaraan ramah lingkungan, kolaborasi publik dan swasta, dan reverse logistics. Tujuan dari solusi-solusi tersebut adalah keberlanjutan logistik kota pada aspek lingkungan, ekonomi, dan sosial,” kata Nahry.
Nahry secara kritis meninjau solusi-solusi transportasi kota yang ada. Menurutnya, pendekatan jaringan berbasis rantai pasok merupakan pendekatan yang penting diperhatikan di dalam perencanaan logistik kota dan jaringan logistik, umumnya yang melibatkan banyak kota.
“Oleh karena itu, perencanaan logistik kota memerlukan pendekatan sistem jaringan yang mengintegrasikan semua titik dalam sistem. Pendekatan ini memerlukan identifikasi rantai pasok dari setiap komoditas utama serta memetakan titik produksi, konsumsi, dan aktivitas logistik sehingga dapat memperlancar arus barang dari titik asal hingga titik tujuan,” ungkapnya.
Dia menekankan bahwa sistem transportasi barang kota juga tidak mungkin mengandalkan moda jalan raya menggunakan truk, mengingat angkutan umum dan transportasi barang harus berbagi kapasitas jalan. Di sisi lain, untuk alasan keberlanjutan kota, kapasitas infrastruktur jalan tidak mungkin untuk terus ditambah.
“Oleh sebab itu, perlu diberlakukan shifting moda transportasi barang dari truk ke moda kereta ataupun moda laut. Dalam hal ini, penggunaan moda kereta ataupun moda laut adalah dalam kerangka sistem transportasi intermodal dari sistem rantai pasok jarak jauh,” ucap Nahry.
Kerja sama pemerintah dan badan usaha di dalam logistik kota dinilai menjadi komponen penting. Melihat situasi di Indonesia, pemerintah kota sebagai fasilitator, regulator dan integrator sistem logistik nasional perlu memberikan perhatian lebih pada penataan sistem logistik kota melalui smart planning dan smart technology. Hal ini dapat dilakukan menggunakan berbagai praktik pengelolaan logistik kota seperti layanan Parcel Lockers, pengiriman menggunakan drone, Internet of Things (IoT) dan Crowd Logistics.
Sementara itu, manajer logistik di perusahaan swasta sebagai pelaku utama dari operasional transportasi barang kota juga perlu menerapkan green logistics di perusahaan melalui konsep eco-driving bagi pengemudi truk. Menurutnya, hal ini dapat memberikan keuntungan finansial bagi perusahaan lewat penghematan bahan bakar serta pengurangan potensi kecelakaan.
“Untuk meningkatkan motivasi, pemerintah dapat memberikan apresiasi bagi perusahaan yang menerapkan green logistics. Green logistics juga kemudian dapat meningkatkan reputasi perusahaan,” ucap Nahry.
Sebelum melakukan kajian tentang keberlanjutan kota dan sistem transportasi kota, Nahry telah banyak melakukan penelitian serupa. Beberapa di antaranya adalah The Integrated Strategic Planning of Multimodal Freight Transport Network Under Infrastructure Budget Limitation (2023); Speed Heterogeneity and Accident Reduction in Mixed Traffic (2023); dan Model Development of Ride Splitting Service with Resource Sharing Scheme on Ride Sourcing (Online Taxi) Services in Jakarta (2021).
Editor : Eva Martha Rahayu
Swa.co.id