Trends Economic Issues

Bank BTPN Economic Outlook 2024 Pandu Nasabah Hadapi Dinamika Ekonomi

Perekonomian Indonesia saat ini menghadapi berbagai tantangan dari global dan domestik, dan Pemilu 2024 dapat berpengaruh pada aspek ekonomi maupun sendi kehidupan masyarakat di Indonesia.

Badan Pusat Statistik (BPS) menyebut ekonomi Indonesia pada Kuartal III-2023 tumbuh 4,94% secara tahunan (r/yoy), di bawah target nasional. Menurut Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, pertumbuhan ekonomi di bawah 5% yoy pada Kuartal III-2023 dipicu oleh konsumsi rumah tangga yang lesu.

Untuk merespons situasi ekonomi terkini, Bank BTPN menggelar Economic Outlook 2024 sekaligus peluncuran inovasi produk terbaru Bank BTPN yakni ‘ESG Deposit’ di Hotel Indonesia Kempinski, Jakarta, akhir pekan lalu.

“Bank BTPN Economic Outlook 2024 merupakan bentuk komitmen kami dalam memberikan informasi terkini dan wawasan mendalam kepada nasabah Bank BTPN sekaligus merupakan platform bagi nasabah dan pemangku kepentingan untuk memahami lebih dalam tentang strategi menyongsong tahun 2024 dan strategi keberlanjutan serta berpartisipasi dalam perbincangan mengenai keuangan berkelanjutan,” kata Direktur Utama Bank BTPN Henoch Munandar saat membuka Bank BTPN Economic Outlook 2024.

Pada gelaran Economic Outlook tahun ini, Bank BTPN mengusung tajuk utama ‘Navigating through 2024: Strategies for Resilience and Growth’ yang mencerminkan visi strategis Bank BTPN untuk berjalan bersama nasabah melewati tantangan tahun-tahun mendatang dengan ketahanan dan memfasilitasi pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan. Hadirnya inovasi produk terbaru Bank BTPN yakni ESG Deposit mewujudkan visi ini dengan menawarkan instrumen keuangan yang tidak hanya memberikan timbal balik yang optimal tetapi juga mengatasi masalah-masalah mendesak di zaman ini.

“Dalam menghadapi tantangan dan ketidakpastian global, Bank BTPN menyadari pentingnya membangun ketahanan dan pertumbuhan berkelanjutan. ESG Deposit merupakan bukti komitmen Bank BTPN dalam menyediakan solusi keuangan bagi nasabah korporasi dan dalam berkontribusi terhadap masa depan yang lebih berkelanjutan dan bertanggung jawab,” tambah Henoch.

Pada kesempatan ini, Sekretaris Kementerian BUMN Rabin Indrajad Hattari dan Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan Republik Indonesia Febrio Kacaribu hadir sebagai perwakilan pemerintah untuk memberikan pidato utama.

Dalam kesempatan yang sama, Co-Founder Creco Research Institute Chatib Basri membahas materi mengenai prospek makroekonomi pada tahun Pemilu di tengah ketidakpastian perekonomian global.

Sementara, Yustinus Prastowo selaku Staf Khusus Menteri Keuangan Bidang Komunikasi Strategis memaparkan strategi fiskal untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2024 mendatang.

Sebagai penutup rangkaian Economic Outlook 2024 Bank BTPN, Muhammad Qodari selaku Pengamat Politik dan Direktur Eksekutif Indo Barometer berbicara mengenai periode Pemilu di Indonesia yang akan dimulai pada 28 November 2023 hingga 10 Februari 2024.

Lebih lanjut, Henoch mengatakan Bank BTPN selaku pelaku jasa keuangan akan terus mendampingi nasabah dalam meraih peluang dengan menyiapkan produk-produk keuangan yang menjawab solusi keuangan bagi para nasabah sejalan dengan visi Bank BTPN dan kebijakan pemerintah seperti liquidity management untuk nasabah korporasi, investasi reksa dana dan obligasi pemerintah, dan Program Daya untuk pemberdayaan nasabah.

“Bank BTPN juga akan selalu mengoptimalkan aset di tengah kondisi yang dinamis saat ini dengan menerapkan prinsip kehati-hatian guna menunjang pertumbuhan perusahaan, sehingga bisa terus mendukung penguatan perekonomian pascapandemi dan memberikan manfaat lebih bagi masyarakat Indonesia,” ujar Henoch.

Swa.co.id


© 2023-2024 SWA Media Inc.

All Right Reserved